Sabrina merasa badannya sangat lemas. Dia membuka matannya dan melihat sekelilingnya berwarna putih. Entah dirinya berada di mana sekarang. Seingatnya dia sedang bersama dengan Max yang tiba-tiba berubah menjadi sosok berbeda. Walaupun dia tetap menyukai pria dengan perubahan yang terjadi.
"Kamu sudah sadar." ucap seorang wanita dari balik badan Sabrina. Dia langsung memutar badannya dan melihat orang yang selama ini dicarinya. "Akhirnya kita bertemu denganmu sabrina." ucap wanita yang membuat Sabrina tidak mengerti. Nama sabrina adalah wanita di depannya. Sedangkan dirinya adalah Kayla.
"Kita adalah satu orang yang sama, hanya ingatanmu itu menghilang saja. Kamu pasti bingung dengan perkataanku." ucap wanita yang memiliki fisik yang sama dengan dirinya. Wanita itu menggunakan pakaian serba putih terlihat sangat cantik di mata Sabrina.
"Semua ini terjadi karena kutukan yang terpendam di dalam tubuh Max. Kutukan itu terhubung pada kita. Jika Max harus terus menerus merasakan kehilang. Sedangkan kita akan terus mati di hadapan pria itu dengan keadaan yang mengenaskan. Semua itu sudah berputar sebanyak 3 kali. Aku sudah berusaha merubah kejadian itu dengan mencintai putra mahkota. Tapi takdir selalu mempertemukan kita berdua. Cinta selalu hadir menjadi sebuah luka untuk kita berdua." jelas wanita yang memiliki wajah mirip dengan sabrina. Pria itu tanpa sadar mengelirkan air matannya.
"Tapi untuk kali ini kita diberikan kesempatan untuk merubah takdir kejam itu. Anya yang mendapatkan ingatan sebelumnya bisa membantu kita. Jiwa kamu adalah sabrina yang sebenarnya yang Anya pindahkan di dimensi lain. Setelah kematian dari jiwa buatan milik Anya dari sisa ingatan di masa lalunya. Kamu akan kembali ke dunia ini. Ternyata hal itu berjalan dengan baik. " ucap wanita itu yang berjalan mendekati Sabrina. Saat tangannya menyentuh tangan sabrina. Sebuah kilas balik muncul di kepala Sabrina. Rasannya kepalannya ingin pecah mengingat semua ingatannya yang menghilang.
"aaaaakh." rintih sabrina denga kedua tangannya memegang kepalannya. Perlahan sosok wanita yang tadi di depan sabrina menghilang. Wanita itu seperti pecahan ingatan sabrina yang hilang karena sihir yang digunakan oleh Anya. Perlahan Sabrina kesadaran sabrina menghilang bersamaan dengan silau cahaya dan suara yang dikenalnya.
"Sabrina bangun." panggil suara pria yang sangat dirindukannya. Pria itu adalah Max. "Jangan tinggalkan aku lagi. aku mohon." ucap pria itu dengan sebuah elusan di pipi sabrina yang masih belum sadarkan dirinya.
"Yang mulia." panggil Clovis yang terkejut melihat tuannya sudah kembali seperti semula. Biasannya butuh waktu sehari untuk menekan kutukan yang terpendam di dalam tubuh Max. Sekarang tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat pangeran ketiga kembali seperti semula.
"Kamu terluka? apa aku yang melakukannya?" Tanya max yang khawatir melihat kondisi tangan kanannya yang sangat mengenaskan itu. Selama ini dirinya masih bisa menahan untuk tidak menyerang orang terdekat. Tapi tadi dia benar-benar merasa tubuhnya diambil oleh sisi gelapnya. Dia tidak memiliki kesadaran untuk mengendalikan tubuhnya.
"Tuan tidak perlu khawatir, kita harus segera kabur. Orang-orang berbaju hitam dari kelompok pembunuh Eagle sedang mengejar anda dan nona sabrina. Mereka ingin membunuh anda dan nona sabrina." jelas Clovis yang membuat darah max tiba-tiba mendidih. Tanpa pria itu sadari matannya mengalami perubahan meskipun hanya sesaat saja. Hanya Clovis yang menyadarinya tapi pria itu memilih untuk diam saja.
srek-srek
Max langsung meletakkan badan tunangannya di samping Clovis. Setidaknya dia bisa memastikan kalau sabrina aman di samping tangan kanannya. Dia mengambil pedang milik tangan kanannya. Dalam posisi siap jika orang yang datang itu adalah musuhnya. Tapi pria itu bisa bernafas lega saat yang datang adalah millie.
"Nona." panggil wanita itu yang langsung berlari mendekati nonanya. Tanpa sadar air matannya mengalir saat melihat kondisi nonannya yang sangat mengkhawatirkan. "Apa yang terjadi pada nona sabrina?"tanya Millie yang tidak dijawab oleh kedua pria itu.
Tidak lama datang velix yang berjalan pincang dengan luka di perutnya sudah tertutup. Pria itu senang melihat tuannya telah kembali seperti semula."Kita harus segera mencari tempat aman, mereka masih mengejar kita." ucap velix yang dianggukkan oleh mereka semua.
Max langsung membawa badan Sabrina. Sedangkan Millie yang awalnnya berniat membantu Clovis langsung ditepis oleh Velix. Pelayan pribadi Sabrina menatap aneh pada pria itu. Sedangkan pria yang ditatap tidak berniat menjelaskan apapun. "Kamu cemburu padaku yang ingin membantu clovis?"tanya Millie yang membuat Velix memutar matanya jengah dengan kebodohan wanita di hadapannya. Sedangkan Clovis terkekeh menyadari sesuatu hal pada sahabatnya.
"Kamu sedang jatuh cinta adik kecilku." bisik Clovis yang dihadiahkan tatapan tajam dari pria itu. "hey jangan marah, kamu malah memberikan aku jawaban jujur dengan cara kamu menatapku sekarang." ucap Clovis yang makin semangat menggoda Velix.
"Diam atau aku tinggalkanmu di sini." peringatan Velix yang tidak dindahkan oleh pria itu. Dia malah menatap millie dengan senyuman mengejek. Velix menyadari cara pikir sahabatnya itu."Jangan coba-coba, sekarang aku bisa dengan mudah membunuhmu." peringatan velix yang membuat tawa Clovis menggelegar.
"Kalian seperti pasangan belok kalau seperti itu." ucap Millie yang menatap jijik pada kedua pria itu. Clovis dan Velix melebarkan matannya mendengar perkataan wanita itu. Mereka merasa terhina tapi tidak bisa melakukan apapun.
"Kamu bisa jalan sendiri?"pertanyaan bodoh velix yang berakhir dengan jitakan di kepalannya. Dia kesal dengan sikap sahabatnya yang terkadang seperti orang bodoh. Sudah tahu luka di perutnya sangat parah. Dia masih bertanya hal seperti itu.
"Aku tidak masalah dia berpikir seperti itu, bukankah kita sudah biasa dianggap seperti itu." goda Clovis yang membuat Velix kesal. Pria itu langsung melepaskan rangkulannya yang membuat Clovis terjatuh.
"aaaakh." rintih Clovis yang menyadarkan Millie yang tidak jauh dari kedua pria itu. Dia berjalan dengan wajah khawatir. "Kamu baik-baik saja?"tanya Millie pada Clovis yang membuat pria itu tersenyum mengejek pada Velix yang sekarang menatapnnya tajam.
"Velix melepaskan tangannya dan aku jatuh,rasannya sangat sakit." ucap Clovis yang membuat velix menatap tajam pada sahabatnya itu. Sedangkan yang ditatapnya masih berakting di hadapan Millie.
"ya sudah aku bantu kamu untuk berdiri." ucap Millie yang membantu menahan badan besar pria itu. Clovis dengan senang hati melingkarkan tangannya di leher Millie. Pria itu tidak memperdulikan tatapan tajam dari sahabatnya itu.
"aku bisa membantunnya berjalan, badan kecil kamu akan terluka jika membawa tubuh besar miliknya." ucap velix pada Millie tapi tidak diindahkan. "Kalau sama kamu lagi nanti tuan Clovis terluka makin parah." ucap Millie yang secara tidak langsung menolak Velix. Wanita itu berjalan meninggalkan velix yang menahan amarah pada clovis yang memberikan senyuman mengejek padannya.
"makannya jangan bermain denganku anak kecil." ucap Clovis dalam hati. Dia senang bisa membuat sahabatnya itu kesal. Kapan lagi seorang velix cemburu seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fiance' of Villain Cursed (TAMAT)
Fantasy# 2 Edisi Novel Transmigrasi #Season 2 Warning '16+++ [Follow sebelum membaca ya 🙏] Kayla yang masuk ke dalam tubuh seorang wanita dari anak marquess di kerajaan Octavain. Tentu dia senang saat tahu akan hidup bahagia. Karena kedua ora...