Max keluar dari kamar kekasihnya dengan wajah lesuh. Tanpa dia sadari senyuman yang terbit di wajah Sabrina. Walaupun hati kecilnya merasa bersalah. Tapi tak apa sesekali dia menipu sang kekasihnya bukan. Dia akan menanti aksi dari sang tunangan saat tahu dirinya melupakan tentang Max.
Beberapa saat kemudian micky masuk dengan wajah cemas. Tentu saja Max mengikuti sang kakaknya di belakang. Wajahnya masih sangat khawatir saat tahu sang tunangan malah melupakannya. Apalagi Dia bisa melihat senyuman di wajah Sabrina saat menatap Micky.
"Kamu baik-baik saja adikku?"ucap Micky yang langsung dijawab dengan anggukkan kepala."Aku dengar kamu tidak mengingat tunanganmu ini ?"tanya Micky yang dijawab dengan anggukkan kepala. Hal itu membuat Max kelimpungan mendengarnya. Sedangkan Micky menyadari kalau tunangan adiknya sedang mengerjain Max. Bukannya marah micky malah mengikuti drama yang dibuat oleh Sabrina.
"Mungkin kenangan buruk yang kamu dapatkan membuat kamu ingin melupakan pria ini. Jangan terlalu memaksakan dirimu. Biarkan ingatanmu kembali secara perlahan-lahan." ucap Micky dengan kedipan matanya pada Sabrina. Tentu saja Sabrina mengerti arti kedipan dari kakak Max itu.
"Max kamu harus sabar melihat kondisi Sabrina saat kita temukan. Bisa saja ini terjadi karena shock berat." ucap Micky yang membuat Max kembali terkejut. "Aku yakin kalau Sabrina mencintaimu. Dia pasti mengingatmu tapi kalau tidak yang berarti kamu tidak berarti buat tunanganmu." ucap Micky yang membuat sabrina harus menahan tawannya. Dia tidak menyangka kekasihnya akan menangis seperti anak bayi yang diambil permen.
"kakak, max tidak mau tahu harus kembalikan ingatan Sabrina. Sekarang." ucap Max dengan air mata terus mengalir di wajahnya. Sedangkan dua wanita yang sedang membuat drama itu sudah tidak bisa menahan tawanya.
"hahhahahhaha." tawa keduannya pecah yang membuat Max menatap sebal. Max sadar kalau kedua wanita yang berada di ruangan ini sedang mengerjainya." Max mana mungkin aku bisa melupakan bayi besarku ini. Kamu tidak ingin peluk aku." ucap Sabrina. Max langsung menghambur ke dalam pelukan sang tunangan. Sedangkan Micky yang tidak ingin menjadi nyamuk memilih bertemu dengan sang kekasihnya. Sekarang Micky dan Clovis sudah menjalin hubungan sebagai kekasih. Tentu saja hubungan keduannya hanya diketahui oleh Max tapi tidak Zenith.
"Aku sangat merindukanmu, jangan buat aku khawatir. Kamu hampir saja membuatku terkena serangan jantung karena drama yang kamu buat itu." protes Max yang sekarang memeluk badan kekasihnya. Sudah 10 hari lamanya dia tidak bertemu dengan sang kekasihnya. Tidak melihat tawa renyah dari Sabrina. Sesuatu yang selalu dia rindukan selama ini.
"Ya aku tidak akan meninggalkanmu lagi max. Kita akan menghadapi semuannya bersama-sama." ucap Sabrina yang memeluk balik badan tunangannya. Dia merasakan hal yang sama saat memeluk sisi gelap Max. Ternyata perasaan yang dirasakannya selama ini karena keberadaan sisi lain dari max.
"Kamu janji?"tanya Max yang baru saja melepaskan pelukannya. Sekarang keduannya saling bertatapan. Saling melepaskan rasa rindu diantara keduannya. Sabrina hanya menjawab dengan anggukkan kepala. Dia sudah tidak ada alasan lagi menolak pria di hadapannya. Kehidupan sebelumnya tentu saja tidak menarik untuk diingat ataupun kembali menjadi Kayla. Dia memilih menjadi sabrina dan berada di samping pria yang dicintainya.
"Kalau begitu kamu harus menerima lamaranku." ucap Max bersamaan dengan pria itu membuka kotak cincin. Sabrina tidak menyadari pria itu sudah mempersiapkan hal seperti ini. Walaupun tidak ada lamaran romantis seperti yang sering dirinya baca di novel-novel romantis. Tapi menurut Sabrina suasana sekarang sudah cukup romantis untuknya. "Sabrina maukah kamu menjadi wanita yang selalu berada di sampingku hingga rambutku tidak lagi berwarna. Melihat setiap anak kita menemukan kebahagiannya dan melihat cucu-cucu kita tumbuh dewasa?"tanya Max yang dijawab dengan anggukkan dan air mata haru yang mulai jatuh membasahi pipinya.
"Aku mau Max." ucap Sabrina dengan senyuman lebar yang merekah. Dia sangat bahagia bisa bertemu dengan pria seperti Max. Meskipun banyak hal yang terjadi selama dirinya menemukan arti Max untuknya. Waktu singkat untuk bisa mengenal Max. Tapi dia yakin masih banyak waktu untuk mengenal semua hal tentang Max saat mereka bersama-sama hingga tua.
Max memasangkan sebuah cincin indah dengan berlian kecil. Walaupun terlihat sangat sederhana tapi dimata sabrina pilihan pria itu sangat cocok dengannya. Setelah cincin itu terpasang, max menarik badan sabrina kedalam pelukannya.
"Aku mencintaimu Sabrina sangat mencintaimu melebihi diriku sendiri." ucap Max yang membuat senyuman Sabrina semakin lebar.
"Aku juga mencintaimu Max. Terima kasih sudah mencintaiku sebesar itu. Mari kita menghadapi rintanga di depan bersama-sama." ucap Sabrina dengan senyuman yang masih belum luntur di wajahnya.
Tanpa mereka berdua sadari beberapa orang yang ada dibalik pintu kamar Sabrina sedang mengintip keromantisan keduannya. Orang-orang itu adalah Clovis, Micky, Velix, Millie, Thio dan Zenith. Mereka ikut terharu dengan lamaran yang dilakukan oleh Max.
"Aku tidak menyangka tuan bisa seromantis itu." ucap Clovis yang dianggukkan oleh Micky.
"Aku sependapat denganmu, adikku yang dinginnya kaya es batu itu bisa juga membuat orang -orang iri seperti ini. Kapan Clovis lamar Micky?"tanya Micky yang membuat pria yang ditanya tersipu malu. Sebenarnya dia sudah menyiapkan cincin untuk wanitanya. Tapi keberaniannya tidak sebesar tuannya. Dia harus menyiapkan hatinya untuk bisa melamar wanita di sampingnya.
"Apakah kamu ingin aku lamar seperti itu ?"tanya Velix pada Millie yang mendapatkan tatapan tajam dari wanita itu. Sedangkan velix tidak mengerti tatapan tajam yang dilemparkan oleh Millie."Kenapa kamu menatapku seperti itu? Aku pastikan lamarannya akan lebih romantis." goda Velix yang membuat pipi Millie memerah.
"Aku merasa kalah melihat keberanian adikku." gumam Zenith yang tidak menyangka sang adiknya akan melamar tunangannya secepat itu. Dia saja yang sudah lama berhubungan dengan Anya masih tidak ada keberanian untuk melamar wanitanya.
"Sepertinya hanya aku saja yang belum punya pasangan." ucap Thio yang membuat seluruh tatapan mengarah padannya. Mereka menatap sang duke yang terkenal suka berganti-ganti wanita. "Kenapa kalian menatapku seperti itu?Apakah ada yang salah?" tanya Thio pada mereka. Micky berjalan mendekati Thio.
"Apakah nona ingin bersama saya?" tanya Thio yang mendapatkan tatapan tajam dari ketiga orang di tempat itu. Zenith, Clovis dan Micky menatap sebal sahabat dari Max. Bagaimana bisa pria dingin seperti Max bisa memiliki sahabat seperti Thio yang tidak bosan dengan hidup bebasnya itu.
"Terima kasih tawaran anda. Saya tidak berminat menjadi salah satu wanita anda. " ucap Micky.
"saya tidak memiliki wanita karena itu menawari anda untuk menjadi kekasih hati saya." ucap Thio yang membuar dua pelindung micky mengeluarkan tanduknya. Zenith kalah cepat dengan Clovis yang sudah menarik badan micky. Tentu saja perlakuan dari Clovis membuat micky berbunga-bunga. Kapan lagi pria yang dicintainya akan melakukan hal ini.
"Dia wanita saya tuan Duke. Saya tidak peduli status anda. Jika anda berniat mendekati nona micky. Saya pastikan akan memberikan pelajaran yang tidak akan pernah terbayangkan oleh anda." peringatan Clovis yang membuat duke Thio melebarkan matanya. Dia tidak menyangka ucapan becandanya dianggap serius oleh tangan kanan dari sahabatnya.
"Apa yang kalian lakukan di depan pintu?" ucap Max yang sedang menatap orang -orang di depan pintu kamar sang tunangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fiance' of Villain Cursed (TAMAT)
Fantasy# 2 Edisi Novel Transmigrasi #Season 2 Warning '16+++ [Follow sebelum membaca ya 🙏] Kayla yang masuk ke dalam tubuh seorang wanita dari anak marquess di kerajaan Octavain. Tentu dia senang saat tahu akan hidup bahagia. Karena kedua ora...