Pada akhirnya kedua pria itu tidak bisa mengusir tunangan tuannya. Ternyata wanita itu lebih keras kepala dibandingkan seorang Max. Tapi kedua pria itu juga senang melihat kepedulian Sabrina pada tuannya. Setidaknya keduannya bisa sedikit tenang dengan keberadaan Sabrina. Sekarang Tuannya tidak lagi sendirian di duni ini. Dia memiliki alasan untuk tetap menikmati hidupnya.
"Bisakah kalian berhenti menatapku seperti itu? aku merasa tidak nyaman." ucap Sabrina yang lebih memilih menatap tunangannya yang sudah tertidur dengan lelap lagi. Sedangkan kedua pria itu tersipu malu karena terciduk sedang menatap wanita cantik di hadapan mereka. Keduannya langsung menundukkan kepala. Tiba-tiba Velix dan Clovis ingat peringatan dari tuannya jangan sampai membuat nonannya itu terpesona pada mereka atau hidupnya akan berakhir saat itu juga."Kalian sudah mengurus desa?"tanya Sabrina pada kedua bawahan Max.
"Sudah nona, sepertinya penyerangan yang terjadi di desa bukan dari kerajaan tetangga." jelas Clovis yang sudah menyelesaikan tugas dari Max. Tadinya dia ingin menyampaikan hasil kerjannya. tapi Velix memberi tahu kalau malam ini adalah gerhana bulan akan terjadi. Hal itu adalah saat yang sangat berbebahaya bagi tuannya maupun orang sekitar pangeran ketiga.
Pada saat malam gerhana bulan terjadi. Kutukan yang berada di dalam tubuhnya akan mengendalikan Max sepenuhnya. Hal itu bisa berbahaya bagia orang sekitar. Karena nafsu ingin membunuh dari sisi gelap max akan muncul. Karena itu velix dan clovis khawatir dengan nonannya. Bagaimanapun saat itu pangeran ketiga dalam keadaan yang tidak sadar. Dia bisa saja menyerang Sabrina.
"Sudah aku duga kalau penyerangan di desa bukal berasal dari para kerajaan lain yang ingin merebut hutan Elphan." ucap Sabrina yang membuat kedua pria itu terkejut mendengarnya. Bagaimana bisa nona yang hanya suka menghabiskan waktu di kamarnya itu bisa memiliki pikiran seperti itu." Orang dari penyerangannya ada di dekat kita.Kamu pasti mengerti perkataanku ini bukan Clovis." kata sabrina yang dianggukkan oleh Clovis. Pria itu sudah menemukan pelaku dari penyerangan desa. Tapi masih ada beberapa hal yang dia tidak bisa dimengertinya tetang alasan penyerangan desa.
"Kamu pasti bertanya-tanya tentang alasan mereka melakukan itu semua pada rakyatnya sendiri." ucap Sabrina yang sekarang menatapa Clovis. "Aku menduga salah satu dari alasan mereka menyerang desa adalah Max. Dengan penyerangan desa yang diperkirakan berasal dari kerajaan lain. Max pasti harus turun untuk melihat keadaanya karena Pangeran ketiga memiliki tanggung jawab atas militer dan keamanan kerajaan Octavain. " jelas Sabrina yang membuat kedua mata dari velix dan Clovis melebar. Kenapa mereka baru menyadari kalau penyerangan desa hanya alasan untuk menjebak tuan mereka yang berada dalam keadaan paling tidak stabil di malam bulan purnama.
"Nona." panggil keduanya bersamana yang dianggukkan kepala oleh sabrina. Sepertinya kedua bawahan paling setia yang dimiliki oleh pangeran ketiga sudah tahu pelaku di balik penyerangan desa. "Apa kita harus menangkapnya sekarang juga?"tanya clovis yang menunggu perintah dari Sabrina.
"Tidak saat ini, kalian hanya perlu mengamati gerak-gerik mereka saja. Kita harus menyembunyikan fakta kalau Max dalam keadaan seperti saat ini. Kalian juga harus memastikan kedua bangsawan rakus itu tidak pergi dari kediaman ini nanti malam. Velix kamu harus menggunakan pasukan bayanganmu untuk melindungi Max dari jauh. Nanti malam akan terjadi penyerangan di kediaman ini saat pangeran ketiga mengamuk." ucap Sabrian sambil menatap Max yang masih tidur dengan lelap karena elusan di rambutnya.
Kesekian kalinya kedua pria itu terkejut saat tahu tunangan dari tuannya tahu tentang hal yang tidak semestinya diketahui oleh orang luar seperti sabrina. Pasukan bayangan adalah pasukan pribadi yang secara langsung dilatih oleh max. Mereka sangat setia pada Max. Tidak diragukan lagi keahlian mereka dalam bertarung. Velix bertanya-tanya bagaimana bisa nona yang dijagannya itu tahu tentang fakta tentang pasukan bayangannya. Selama ini Sabrina hanya menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang sangat tidak bermanfaat di mata seorang Velix. Dia sudah mengamati setiap kegiatan wanita itu yang terlihat seperti anjing pemalas. Sayangnya dia tidak tahu dibalik sikap malasnya ada otak pintar yang memikirkan berbagai cara untuk kabur dari Max dan hidup bahagia hingga kematian memanggilnya.
"Kalian tidak perlu terkejut, aku sudah mengetahuinya sejak salah satu dari bawahanmu mengamatiku dari balkon. Mungkin orang lain tidak akan menyadari keberadaan pasukan bayanganmu. Tapi hal itu tidak terjadi padaku. Aku selalu tahu siapa saja yang mengamati bahkan pangeranmu ini juga sering mengintipku dari balkon." ucap Sabrina dengan senyuman tipis di wajahnya. Sedangkan Velix dilanda kegugupan. Dia merasa gagal melatih pasukannya. Seorang wanita bangsawan yang tidak pernah mempelajari hal berhubungan militer dan hanya menghabiskan waktu dengan menikmati kudapan manis, tiduran dan membaca buku cerita saja. Tapi bisa dengan mudah mengetahui keberadaan pasukan bayangannya yang sangat handal.
"Kamu tidak perlu bekecil hati, aku saja yang terlalu sensintif. Tenang saja tidak ada yang menyadarinnya. " ucap Sabrina yang dengan senyuman lebarnya yang membuat velix frustasi sendiri. Dia merasa sudah gagal menjadi seorang bayangan tuannya. Entah apa lagi yang diketahui wanita itu.
"Velix kamu harus waspada dengan kelompok bayangan Eagle. Mereka berniat membunuh Max dan aku. Walaupun aku bisa melindungi diriku lebih baik dari penjagaanmu. Tapi kita tidak tahu kondisi max saat mereka menyerang. Jadi pastikan pasukan bayanganmu bisa menghadapi mereka dengan baik." ucap sabrina dengan wajah seriusnya yang langsung dianggukkan oleh velix.
"Kalian bisa pergi, biar aku yang menjaga max. Lakukan perintahku dengan baik jangan mngecewakanku." ucap Sabrina dengan tatapan tajam yang langsung dianggukkan oleh kedua pria itu sebelum menghilang dari hadapannya. wanita itu berdiri dari posisi duduknya. Berjalan menuju pintu kamar Max.
"Nona sabrina terlalu berbahaya, entah sebuah keberuntungan bagi yang mulia memiliki tunangan sepintar itu." gumam Velix yang langsung dijawab oleh clovis. Kedua pria itu sedang berjalan menuju sebuah rumah kecil yang ada di dalam hutan Elphan.
"Setidaknya kita harus bersyukur nona sabrina berpihak pada yang mulia pangeran ketiga. Bisa bahaya kalau wanita sepintar itu bersanding putra mahkota." ucap clovis yang dianggukkan oleh Velix. Hampir orang -orang yang mengabdi pada pangeran ketiga tidak memiliki kesukaan pada sosok putra mahkota kerajaan saat ini.
Hampir seluruh bangsawan tahu seberapa buruk sikap putra mahkota. Meskipun Derek selalu menggunakan topengnya yang memberikan imej baik di mata para rakyat dan pengikut bodohnya itu. Tetap saja bau bangkai tetap terciup walaupun sudah disembunyikan dengan sangat rapih.
"Kita harus melakukan perintah nona dengan sangat baik. Semua ini demi kebaikan yang mulia pangeran ketiga." ucap clovis yang dianggukkan oleh Velix. Sudah saja lama dia mengamati sosok tunangan tuannya. Penghargaanya pada sosok Sabrina semakin besar sejak perbincangan tadi.
yuhu guys, malam minggu bertama dengan aku lagi. Selamat menikmati cerita Sabrina dan max.
Kalian juga boleh ngunjungin cerita GIO. Bercerita tentang mantan yang mengajak balikan setelah luka yang dilukiskan oleh pria bernama GIO. Sayangnya mendapatkan hati mantannya itu tidak semudah itu. Cleo wanita muda yang merupakan manta GIo itu benar-benar tidak ingin kembali bersama mantannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fiance' of Villain Cursed (TAMAT)
Fantasy# 2 Edisi Novel Transmigrasi #Season 2 Warning '16+++ [Follow sebelum membaca ya 🙏] Kayla yang masuk ke dalam tubuh seorang wanita dari anak marquess di kerajaan Octavain. Tentu dia senang saat tahu akan hidup bahagia. Karena kedua ora...