Lil'Miaw

7.6K 675 115
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.

"Apa yang kamu lakukan di sini, Taeyongie?" tegur Jaehyun ketika melihat istrinya tengah berada di kamar Markie.

"Aku mau beresin barang-barang Markie. Besok atau lusa sebelum Haechan dan Markie pergi bulan madu, Haechan bakal ke sini buat ngambil barang Markie yang tersisa," sahut Taeyongie sembari fokus pada pekerjaannya.

Jaehyun melirik sekitar. Terlihat ada sedikit perubahan di kamar Markie. Matanya memincing tajam.

"Kenapa ada barang milik Winnar di sini?" tanya Jaehyun seraya menunjuk barang di beberapa tempat yang memang milik Winnar.

"Seminggu lagi Winnar bakal kembali dari China karena semua urusan kuliahnya udah selesai. Dia akan menempati kamar ini. Lagipula Markie gak mungkin kembali ke rumah ini, kan? Dia udah jadi tanggung jawab orang lain, bukan kita lagi," sahut Taeyongie.

"Meskipun begitu, kamu gak bisa sembarangan ngatur-ngatur di rumah ini."

Jaehyun beranjak, lalu mengumpulkan barang milik Winnar yang ada di kamar Markie. Taeyongie melebarkan matanya.

"Kamu apa-apaan, sih!" ucap wanita itu seraya berdiri.

Jaehyun melemparkan barang-barang Winnar ke lantai hingga menyebabkan suara yang cukup nyaring. Taeyongie sontak terkejut.

"Kamu yang apa-apaan! Seenaknya mindahin kamar Winnar ke kamar Markie hanya karena dia udah menikah dan gak mungkin menetap di sini lagi," balas Jaehyun. "Kamar ini akan tetap milik anakku, bukan anakmu!"

"Tapi, kamar Winnar sangat kecil dan AC sering mati. Kasian Winnar bisa kepanasan kalau malam. Jadi, apa salahnya dia pindah ke kamar ini, sih? Kamar ini juga bakal kosong karena gak ditempati," ujar Taeyongie.

"Kamu bilang kamar Winnar kecil dan AC sering mati?" Jaehyun tertawa sarkas. "Bahkan kamar ini lebih kecil daripada kamar Winnar di sana," lanjut pria itu. "Alasanmu gak masuk akal."

Taeyongie memandangi Jaehyun dengan kesal. Kemudian dia mendudukkan dirinya di sisi tempat tidur.

"Kenapa sih, kamu pilih kasih banget sama Winnar? Dia juga anak kamu, bukan cuma anakku seorang," kata Taeyongie. "Mau pindah kamar ke sini aja, kamu larang. Sekarang apa yang boleh Winnar perbuat?"

"Pilih kasih? Kamu gak salah ngomong gitu ke aku?" Jaehyun kembali tertawa sarkas. "Sejak kapan aku pilih kasih antara Winnar dan Markie?" tanyanya. "Gak sama sekali. Selama ini aku selalu adil, bukan kamu yang keliatan adil, tapi aslinya nol," kata pria itu yang seketika membuat Taeyongie terdiam.

"Jangan kamu pikir aku gak tau kalau kasih sayang yang kamu kasih ke Markie selama ini itu semua palsu. Hanya sebuah bayangan semu tanpa ada arti," ujar Jaehyun seraya melirik Taeyongie yang masih diam.

"Iya, Winnar itu memang anakku juga, tapi bukan aku Ayahnya. Seperti yang sering kamu bilang. Markie anakmu, tapi bukan kamu Ibunya."

Taeyongie tersentak saat mendengar perkataan dari Jaehyun yang membalas kalimat yang pernah ia ucapkan di masa lalu.

Satu Atap(Hyuckmark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang