Benci

5.6K 603 107
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.

Jaehyun menatap Yutha yang masih memejamkan mata. Wajah Yutha tidak berubah sama sekali. Tetap cantik seperti terakhir kali ia melihat istri pertamanya ini. Hanya saja sang istri cukup kurus. Mungkin akibat dari koma yang dialami wanita itu selama dua puluh tahun lebih. Namun, hal tersebut tak membuat kecantikan Yutha memudar.

"Tasya, ini aku. Jaehyun," ucap Jaehyun memulai bersuara. Ia duduk di kursi, lalu memegang tangan istrinya. "Aku gak tau apa yang terjadi sama kamu selama ini. Tapi, aku berharap kamu segera sadar dan menceritakan semuanya. Tentang kebenaran yang selama ini ditutupi."

Jaehyun mengusap rambut Yutha, lalu tersenyum tipis. "Kamu masih ingat sama anak kita? Markie." Pria itu terdiam sejenak, kemudian kembali bersuara. "Dia sekarang udah dewasa, bahkan udah menikah. Kamu gak perlu khawatir. Anak kita pasti akan dijaga dengan baik sama suaminya."

"Cepat sadar, Tasya. Agar kamu bisa melihat Markie lagi."

Jaehyun menutup perkataannya dengan memberi ciuman di tangan Yutha. Pria itu benar-benar sangat berharap sang istri cepat siumaan. Agar kebenaran yang selama ini ditutupi segera terungkap.

.
.
.

Haechan mendorong Winnar agar menjauh dari tubuhnya. Wajah pemuda itu terlihat sangat dingin. Sedangkan Winnar tampak terkejut ketika mendapat reaksi demikian dari pemuda yang dicintainya tersebut.

"Dirga?" Winnar berucap tak menyangka.

Haechan mendekat pada Markie yang tengah bergeming, lalu memegang tangan istrinya kembali.

"Ayo, kita pergi," kata pemuda itu.

Winnar segera menahan salah satu tangan Haechan agar pemuda itu berhenti melangkah.

"Tunggu!"

Pandangan mereka bertemu. Haechan menghempaskan tangan Winnar dari lengannya. Tatapan pemuda itu masih sangat dingin.

"Jangan bersikap seolah lo itu orang terpenting dalam hidup gue," kata Haechan. "Karena kenyataannya, lo cuma serpihan kecil yang ada di masalalu, yang gak perlu gue ingat lagi."

Winnar terkejut, Markie menatap sang suaminya dengan ekspresi bingung.

Apa maksud perkataan Mas Dirga?

"Kamu kenapa ngomong gitu, sih? Aku ini pacar kamu loh, Dirga."

Perkataan Winnar seketika membuat Markie terkejut.

Jadi, Mas Dirga dan Kakak itu pacaran?

"Aku masih terima aja saat denger kalau kamu malah menikah sama Adik aku sendiri padahal kita masih pacaran," kata Winnar lagi. "Aku berusaha percaya bahwa kamu hanya terpaksa menikah sama dia dan kamu masih cinta sama kamu. Iya, kan?"

Haechan tertawa pelan, Markie melirik ke arah suaminya.

"Masih cinta?" ulang Haechan. "Rasanya lucu kalau gue masih cinta sama seseorang yang udah ninggalin gue gitu aja tanpa alasan dan penjelasan."

Satu Atap(Hyuckmark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang