Haechan Dirga Derova
dan
Markie Arkha Adipura
Dua orang yang tidak saling mengenal dan mencintai harus tinggal satu atap karena perjodohan.
Bagaimana nasib keduanya? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka dengan seiring berjalannya waktu?
Warning...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Keluarga Haechan, keluarga Markie bahkan ketiga sahabat Haechan, semuanya ada di Bandara.
Sebenarnya, Haechan sudah melarang mereka untuk ikut ke Bandara. Namun, keinginan Tennesya tak bisa dibantah. Hingga akhirnya Haechan hanya bisa pasrah saja.
Tapi, yang lebih membuat heran. Mengapa Renjun, Jeno dan Jaemin juga ikut-ikutan segala?
Pasti disuruh Tennesya.
"Bunda lo yang narik kita ke sini, Dir. Bahkan gue aja belom mandi," bisik Jeno di telinga Haechan. Dia berbicara seperti itu seolah tahu apa yang tengah dipikirkan oleh sang sahabat.
"Ya, sekalian kita jalan ke tempat penyelidikan kedua," bisik Jeno lagi.
Haechan tampak mengernyit bingung. Sementara keluarganya tengah mengajak Markie mengobrol. Terutama Tennesya, yang heboh berpesan ini itu. Sampai membuat wajah sang menantu memerah.
Kalian pasti sudah tahu apa yang dikatakan Tennesya, kan?
Tidak jauh-jauh dari ranjang.
Dasar wanita paling heboh sedunia oren.
"Soal Markie," kata Jaemin memperjelas. "Kemarin kita gak nyari informasi sampe malem. Soalnya ada kerjaan dari pusat."
"Iya. Informasi yang kami dapetin cuma itu. Lo sendiri tau apa," ucap Jeno.
Haechan mengangguk mengerti arah pembicaraan sang sahabat.
Renjun menepuk pundak Haechan. "Lo gak perlu khawatir dan mikirin masalah ini. Enjoy aja di sana. Nikmatin waktu lo bersama Markie. Serahin semuanya sama kita. Oke?" kata pemuda itu. "Nanti kalau emang kita belum dapet informasi valid, lo bisa turun tangan. Tapi, yang lebih penting sekarang, lo harus have fun. Nikmatin waktu kalian berdua."
"Nanda bener. Lo gak perlu khawatir. Kita bertiga bakal selalu ada buat lo," timpal Jaemin.
Haechan tersenyum. Dia benar-benar beruntung karena memiliki tiga sahabat yang begitu baik dan pengertian. Selalu ada di saat dia membutuhkan mereka. Di saat suka, maupun duka.
"Thanks, ya. Informasi sekecil apapun, kalian harus kabarin gue lewat pesan. Oke?" kata Haechan.
"Siap!"
Keempat pemuda itu saling membuat gerakkan persahabatan yang menjadi ciri khas mereka.
Tennesya menoleh pada Haechan kala mendengar suara pengumaman jika pesawat jurusan Indonesia-Paris akan segera berangkat.
"Dirga, kamu udah cek semua, kan? Gak ada yang ketinggalan?" ucap wanita itu.
Haechan mengangguk. "Semalam aku udah cek ulang sama Markie. Gak ada yang tertinggal," sahutnya.
"Ya, sudah. Kalau gitu, kalian berdua hati-hati, ya. Have fun di sana. Jangan lupa kabarin Bunda kalau kalian sudah sampai. Oke?" kata Tennesya berpesan.