Haechan Dirga Derova
dan
Markie Arkha Adipura
Dua orang yang tidak saling mengenal dan mencintai harus tinggal satu atap karena perjodohan.
Bagaimana nasib keduanya? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka dengan seiring berjalannya waktu?
Warning...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ps: Adegan malam pertama DirgaMarkie sengaja enggak aku ceritain sekarang, ya. Nanti ada bagian sebagai special chapter khusus mereka. Full.
. . .
Renjun baru bisa bernapas lega setelah mendengar kondisi Jaemin dari Dokter yang menangani sang sahabat.
Jaemin hanya mendapat luka berat di bagian kaki saja. Sementara tubuh lain mengalami luka ringan. Sangat beruntung pada saat itu Jaemin menahan kepalanya dengan tangan. Kalau saja tidak, kemungkinan akan terjadi sesuatu yang lebih buruk daripada sekarang.
Dokter berkata tidak perlu khawatir karena kondisi Jaemin baik-baik saja. Hanya tinggal menunggu pemuda itu sadar.
Sekarang Jaemin sudah dipindahkan ke ruang inap.
Sementara itu, Tennesya sudah melihat dari kaca kecil ruang UGD dan wanita yang diselamatkan oleh Jaemin memang benar Annantasya Yuthavanty Gunawan. Istri pertama seorang Jaehyun Rakha Adipura.
Tennesya juga sudah menghubungi Johnny dan Jaehyun untuk segera ke rumah sakit.
Kondisi Yutha sendiri belum diketahui, karena Dokter masih belum keluar dari ruang UGD.
"Dirga ngehubungi gue," gumam Renjun saat ia membuka ponselnya dan melihat ada panggilan tak terjawab dari Haechan.
Jeno yang tengah menatap Jaemin, langsung menoleh. "Kayanya Dirga ngerasa khawatir sama Nana."
Renjun mengangguk. "Dia selalu kaya gitu. Kalau terjadi sesuatu yang buruk ke kita, hatinya langsung bereaksi."
Jeno mengangguk. Dia jadi kembali teringat akan kejadian di masa lalu. Saat sepeda yang ia kendarai oleng dan menabrak pagar rumah, lalu berakhir jatuh ke selokkan. Meskipun kondisinya baik-baik saja, namun Haechan tetap mendapat insting khawatir di hati pemuda itu.
"Apa sebaiknya kita kasih tau soal Nana ke Dirga?" tanya Jeno.
"Gue gak tau, Je," sahut Renjun sembari menatap Jaemin yang masih belum sadar. "Kalau kita ngabarin, kita jadi kaya ngeganggu waktunya bareng Markie. Tapi, kalau kita gak ngasih tau, Dirga bakal marah."
"Jadi?"
Renjun menggeleng. "Entahlah. Kita pikirin lagi nanti," gumamnya. "Sekarang lebih baik kita ke tempat Bunda. Gue pengen tau gimana keadaan tante Tasya."
Jeno mengangguk. "Oke."
"Na, gue sama Jeno tinggal bentar, ya," ucap Renjun sebelum berlalu.
Kemudian kedua pemuda itu beranjak dari ruang inap Jaemin.
. . .
"Kenapa Dokter lama banget meriksa keadaan Tasya? Apa keadaannya seburuk itu?" tanya Johnny. Dia sudah berada di rumah sakit, begitupula Jaehyun.
Ayah Markie tersebut berhasil lolos dari Taeyongie dengan membuat beberapa alasan yang semuanya palsu.
Saat ini, Jaehyun hanya bisa diam menatap ruang UGD. Tatapannya terlihat kosong. Pria itu tidak mengerti dengan kondisi Yutha. Bagaimana bisa seperti ini?