What?

2.9K 374 51
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Nanda!"

Jeno langsung berlari mendekat ke arah Renjun yang baru saja membuka pintu. Dia memegang tubuh pemuda itu, mengecek kanan-kiri. Apakah ada luka atau tidak.

Renjun hanya bisa menarik napas melihat apa yang dilakukan oleh Jeno. Ia tidak bisa marah karena tahu sang sahabat tengah khawatir. Selain itu, Jeno merupakan orang yang menjadi pemilik hatinya.

Jaemin mendekat dengan langkah pelan.

"Lo gak apa-apa, kan, Nan?" tanya Jeno khawatir.

Renjun melirik Jisung yang baru masuk karena mengambil barang terlebih dahulu di mobil.

"Gue fine, Je," sahut Renjun. "Ada Daniel yang nyelamatin gue," lanjutnya. "Dia yang luka. Tangannya kena sayatan pisau."

Jeno menarik napas lega. Jisung terlihat menyerahkan barang belanjaan pada Jaemin yang diterima dengan kening mengkerut. Raut wajah Jisung tampak dingin.

"Thanks, Niel. Lo udah jagain Nanda buat kami," kata Jeno.

Jisung hanya mengangguk, kemudian beranjak dari sana tanpa bersuara sama sekali. Membuat Jeno dan Jaemin merasa bingung.

"Woy!" Jeno berteriak.

"Je."

Renjun memegang lengan Jeno yang hendak menyusul Jisung. Jaemin melirik.

"Biarin sendiri dulu. Dia lagi keliatan down," ucap Renjun.

"Emang dia kenapa?" tanya Jeno bingung. "Terjadi sesuatu atau karena tangannya luka?"

Renjun menggeleng. "Bukan karena itu, Je."

"Terus?"

"Tentang orang yang mau nyelakain gue tadi. Gue bisa sedikit nebak siapa orangnya," kata Renjun.

"Siapa?" tanya Jaemin.

"Lyorra Karina," jawab Renjun.

Jeno dan Jaemin tampak mengernyit bingung.

"Gimana bisa lo nebak kalau cewek itu pelakunya?" tanya Jeno.

"Je, kita berdua masih punya urusan sama dia. Soal bom waktu' kemarin," ujar Renjun. "Lo bilang Lyorra udah bebas karena uang, kan? Gue yakin kalau dia mau balas dendam sama kita."

"Kayanya gak mungkin dia, Nan," ucap Jeno masih ragu. Walau sebenarnya ia masih ingat perkataan Lyorra saat mereka bertemu malam itu.

"Kalau bukan dia siapa lagi, Je? Cuma Lyorra yang saat ini bermasalah sama kita berdua dan gue yakin target dia bukan cuma gue doang, tapi lo juga," sahut Renjun.

"Ini masuk akal, sih. Bisa jadi Lyorra emang dendam sama kalian karena masalah kemarin dan sekarang dia berniat ngebalesnya," timpal Jaemin. "Kalian berdua harus hati-hati sama dia. Gue yakin Lyorra bukan orang sembarangan," lanjut pemuda itu. "Gue juga bakal jaga kalian berdua."

Satu Atap(Hyuckmark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang