Haechan Dirga Derova
dan
Markie Arkha Adipura
Dua orang yang tidak saling mengenal dan mencintai harus tinggal satu atap karena perjodohan.
Bagaimana nasib keduanya? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka dengan seiring berjalannya waktu?
Warning...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
"Aku rasa kamu gak perlu ketemu Taeyongie buat saat ini, Sya," kata Johnny.
"Kenapa? Aku mau nanya kenapa dia bisa fitnah aku kaya gini," ujar Yutha. "Aku mau minta penjelasan dari dia."
"Aku ngerti, tapi ini bukan saat yang tepat," balas Johnny. "Kamu baru aja sadar, Sya. Kamu harus sembuh dulu, baru bisa ketemu sama Taeyongie," lanjutnya. "Karena dia orang yang licik. Kalau kamu belum sembuh, gimana bisa ngelawan dia nanti?" kata pria itu.
Yutha terdiam. Ia tahu kalau Adik tirinya memang licik. Mungkin Johnny benar, dia harus menahan diri untuk tidak menemui Taeyongie dulu.
"Daripada ketemu sama dia, apa kamu gak mau ketemu Markie?" ucap Johnny.
"Kapan Markie pulang?" gumam Yutha.
"Sekitar lima harian lagi. Karena mereka di sana seminggu," sahut Johnny. "Kamu harus sembuh, biar nanti pas ketemu Markie, kamu dalam keadaan yang baik. Jadi, dia gak akan sedih."
Yutha mengangguk, lalu tersenyum. "Kenapa Nessya belum kembali ke sini, ya?"
"Mungkin masih di jalan," kata Johnny seraya menarik kursi untuk duduk. "Kalau Jaehyun, agak malam dia baru ke sini lagi."
"Aku masih gak nyangka kalau anakku bisa menikah dengan anak kalian," ucap Yutha.
"Ya, namanya juga takdir, kan? Siapa tau aja takdir dan jodoh Markie emang bersama anakku," sahut Johnny.
"Sayang aku gak bisa melihat mereka menikah secara langsung," kata Yutha.
"Mereka juga baru menikah beberapa hari. Ya, andai kami menemukanmu lebih awal. Mungkin kamu bisa melihat anakmu menikah," ujar Johnny.
"Yang terpenting Markie hidup sehat dan bahagia," ucap Yutha.
"Dia pasti akan bahagia bersama anakku," sahut Johnny. "Jangan raguin kesetiaan Dirga, lho."
Yutha tertawa untuk pertama kalinya selama dia tersadar.
"Aku ingin cepat-cepat ketemu sama mereka berdua. Terutama Markie," ucap wanita itu yang hanya dibalas senyuman oleh Johnny.
. . .
"Gue masih penasaran bukti apa aja yang ada di tangan Marvel," gumam Winnar. "Gue rasa dia gak mungkin bohong cuma buat ngancam gue doang. Dia serius sama ucapannya," lanjut pemuda itu.
"Apa gue harus ngerebut bukti itu dari Marvel, ya?" ucap Winnar. "Tapi, gimana caranya?"
Winnar tersenyum setelah menemukan ide. "Gue minta bantuan aja sama Lyorra. Dia pasti bisa bantuin gue. Dari dulu dia selalu nurut apa yang gue bilang."
Winnar segera mengirim pesan pada Lyorra, untuk menyuruh gadis itu mendekati Lucas. Karena kemungkinan dia sudah tiba di Indonesia.