Penemuan

4.1K 494 53
                                    

Ps: kalau nemu umur Winwin sama Markie beda di chapter sebelumnya, maaf, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ps: kalau nemu umur Winwin sama Markie beda di chapter sebelumnya, maaf, ya. Itu kesalahan.

.
.
.

Jaemin melirik Renjun, kemudian menyenggol pelan lengan pemuda itu dengan sikutnya.

Renjun menoleh, Jaemin segera berbisik. "Mau tanyain sekarang ke Markie?"

Awalnya Renjun tidak mengerti apa maksud perkataan Jaemin, tapi ia segera tersadar. Lalu membalas.
"Coba aja."

Jaemin mengangguk, kemudian dia menatap Markie yang tengah fokus makan.

"Ekhm. Markie, sorry. Boleh nanya sesuatu gak?" Jaemin memulai.

Fokus Markie teralihkan, begitupula dengan Haechan, yang terlihat menaikan sebelah alis. Sementara Jeno masih asyik makan.

Markie mengangguk sebagai tanda izin jika Jaemin boleh bertanya padanya.

"Lo punya saudara kaya Kakak gitu?" tanya Jaemin.

Haechan mengernyitkan kening. "Ngapain lo nanya gitu?"

"Yaelah, pengen tau aja," sahut Jaemin. "Emang gak boleh?"

Haechan mendengus, dan kembali melanjutkan makannya. Sedangkan Markie memilih untuk mengangguk disertai sebuah senyuman.

Jaemin melirik Renjun, menyuruh pemuda itu untuk melanjutkan pertanyaan yang lain.

"Kakak, ya? Cewek apa cowok?" ujar Renjun.

Markie menunjuk Haechan, Jeno, Renjun, Jaemin, lalu dirinya sendiri. Isyarat sebagai tanda jika Kakaknya merupakan seorang laki-laki.

"Oh, cowok. Beda berapa tahun?" Kali ini Jeno yang bertanya. Walaupun sedang makan, dia masih sadar di mana bagiannya.

Markie menggelengkan kepala, membuat yang lain tampak bingung. Sementara Haechan mengerutkan kening.

Markie menunjukkan tiga jarinya, lalu ia membentuk sebuah lingkaran bulat. Jeno, Renjun dan Jaemin terlihat bingung.

"Tiga bulan," ucap Haechan yang mengerti maksud isyarat sang istri.

Markie langsung mengangguk membenarkan. Tak lupa senyuman manis di wajahnya.

"Oh!" Renjun, Jeno dan Jaemin berucap kompak.

Seketika Haechan terdiam. Markie dan Kakaknya hanya berjarak tiga bulan? Bagaimana bisa?

"Er, sorry, but. It's your saudara kandung?" tanya Renjun hati-hati.

Haechan menatap Markie saat mendengar pertanyaan dari Renjun. Sang istri terlihat tak langsung menjawab, dia hanya diam memandangi makanan di atas piring. Membuat Renjun seketika merasa tidak enak.

"Kalau pertanyaan gue gak sopan, boleh lo lewatin, kok. Gak perlu dijawab. Gue cuma pengen kenal deket aja sama istri dari sahabat gue," kata Renjun berusaha menghilangkan suasana tak nyaman di antara mereka.

Satu Atap(Hyuckmark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang