Haechan Dirga Derova
dan
Markie Arkha Adipura
Dua orang yang tidak saling mengenal dan mencintai harus tinggal satu atap karena perjodohan.
Bagaimana nasib keduanya? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka dengan seiring berjalannya waktu?
Warning...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
"Dirga nelpon? Ada apa ini," gumam Tennesya ketika ia mendapat telepon dari putranya. Wanita itu masih berada di rumah sakit. Namun, dia sendirian. Sedangkan Johnny dan Jaehyun sudah pulang.
"Kenapa, Ness?" tanya Yutha penasaran.
"Ini anakku nelpon," sahut Tennesya.
"Dirga?" Yutha kembali bertanya.
"Ya, siapa lagi anakku kalau bukan Dirga?" balas Tennesya dengan nada becanda. "Eh, iya. Sekarang ada Markie, yang juga udah jadi anakku," lanjutnya.
Yutha hanya tersenyum sebagai tanggapan.
"Bentar, ya, Sya. Aku angkat telpon dulu," kata Tennesya yang dibalas anggukkan kepala dari Yutha. "Eh, tunggu. Ini Dirga kenapa pake nomor Indonesia?"
Tennesya tampak heran ketika baru sadar jika Haechan menghubunginya menggunakan nomor kode negara Indonesia.
"Ada yang gak beres di sini," gumam wanita itu.
"Kenapa, Ness?" tanya Yutha heran.
Tennesya menggeleng, lalu ia mengangkat panggilan dari putranya.
"Hallo, Bun_"
"Gak pake hala-halo segala. Jelasin ke Bunda dulu, ini kenapa kamu bisa ngehubungi pake nomor kode negara Indonesia, hem?" ucap Tennesya memotong perkataan Haechan yang belum selesai.
Di seberang sana, Haechan tengah mendengus.
"Jawab, Dirga. Jangan bikin Bunda esmoni, ya! Bunda yakin ada yang gak bener," kata Tennesya.
"Yaah, aku dan Markie udah balik ke Indonesia, Bunda," sahut Haechan.
Tennesya langsung mendelik, lalu berteriak heboh. "Apa?! Kenapa bisa kalian udah pulang?! Kalian di sana seminggu! Astaga!"
Yutha langsung menutup telinga. Haechan juga melakukan hal yang sama di tempatnya berada.
"Dirgaaaaa! Ini kamu lagi becanda atau enggak, sih?" tanya Tennesya. "Beneran kalian udah di Indonesia sekarang?"
"Dirga ada di Indonesia?" gumam Yutha.
"Ya, menurut Bunda gimana? Aku nelpon pake nomor kode negara Indonesia, kan?" balas Haechan.
"Astaga, Dirga! Kok bisa?" pekik Tennesya antara kesal dan gregetan menjadi satu. Dia juga terkejut. "Jelasin ke Bunda. Kenapa kalian udah pulang?" ucap wanita itu.
"Gini aja, ya. Bunda di rumah, kan? Aku sama Markie bakal ke sana, terus nanti jelasin kenapa kami bisa pulang lebih awal," kata Haechan.
Tennesya melirik ke arah Yutha. Dia kembali teringat akan perkataan putranya yang mengatakan jika mereka sudah kembali dari Paris.
"Kamu serius, kan? Gak lagi ngepreng Bunda kaya waktu dulu bareng sama Ikbal, Eky dan Nanda?" tanya Tennesya memastikan.
"Enggaklah, Bunda. Ngepreng apaan, sih?" sahut Haechan. Terdengar helaan napas pemuda itu dari sambungan. "Gini, Bunda di rumah, kan? Aku sama Markie on the way sekarang."