Masa Mengidam Pt2(Selesai)

3.6K 265 47
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Eky pergi ke pasar."

Sumpah! Rasanya Jeno ingin menangis saat ia harus rela berlagak layaknya seekor monyet peliharaan yang sedang menghibur anak-anak. Kalau saja tahu akan seperti ini, dia tidak mungkin tergiur oleh sogokan uang dua puluh juta dari Haechan.

Mamih, mau pulang!

Sebelum memulai akting, Jeno sempat menolak dengan tegas keinginan Markie yang mengidam tak masuk akal. Bahkan pemuda itu berniat melarikan diri, namun Haechan mengancam sampai akhirnya ia hanya bisa pasrah.

Jaemin sudah menawarkan diri untuk menggantikan Jeno menjadi monyet, tapi Markie tidak mau. Sedangkan Renjun dan Jisung langsung tertawa lepas tanpa hambatan sampai membuat Jeno memandangi mereka dengan sinis.

Ketiga pemuda itu juga memiliki tugas sendiri sesuai arahan Markie.

Jaemin dan Jisung mendapat tugas sebagai pengiring topeng monyet menggunakan galon kosong, panci, sendok serta ember.

Sementara Renjun membawa kaleng biskuit untuk meminta bayaran pada para penonton yang merupakan seluruh anggota Fiery Devil dan Tiger. Mereka telah didandani seperti ibu-ibu yang mengenangkan daster serta rambut palsu. Ada juga yang menggunakan pakaian anak kecil.

Sungguh luar biasa. Baru kali ini anggota gangster itu terkena sial dari seseorang yang tengah mengidam.

Tunggu dulu!

Memang ada orang mengidam malah membuat repot orang lain bukan ayah dari si jabang bayi?

Mungkin hanya Markie Arkha Derova seorang yang bertingkah ajaib seperti itu.

"Ish, monyetnya nyebelin, Mas!" ucap Markie. Pemuda itu duduk santai di sofa panjang bersama sang suami. "Pengen banget Adek pukul pake gayung."

"Jangan, sayang. Kasihan monyetnya. Nanti dia nangis, lho," kata Haechan seraya mengusap rambut sang istri. Jangan sampe kesayangan gue ngambek.

"Gak peduli, ah!" balas Markie judes. "Andre! Ambilin gayung, terus pukul monyet Eky!"

Sekarang Markie sudah tidak takut lagi untuk mengeluarkan suara di hadapan orang lain. Ya, walau masih belum terlalu bisa berbaur secara leluasa. Markie hanya berkomunikasi dengan orang-orang yang dipercayai oleh Haechan.

"B-baik, Tuan!"

Anggota Tiger dan Fiery Devil yang kebetulan bernama Andre langsung bergegas ke dapur untuk mengambil gayung sesuai perintah dari sang atasan.

Jeno melotot gusar. Lama kelamaan Markie semakin seenaknya saja. Mana ada mengidam yang seperti itu? Jeno yakin jika Markie hanya ingin mengerjai mereka saja, terutama dirinya.

Haechan geleng-geleng kepala. Sepertinya dia satu pemikiran dengan Jeno.

"Kasihan bener nasib lo, Je," gumam Renjun pelan. "Demi dua puluh juta rela jadi monyet."

Satu Atap(Hyuckmark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang