Haechan Dirga Derova
dan
Markie Arkha Adipura
Dua orang yang tidak saling mengenal dan mencintai harus tinggal satu atap karena perjodohan.
Bagaimana nasib keduanya? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka dengan seiring berjalannya waktu?
Warning...
Haechan Dirga Derova harus rela meninggalkan hobinya di bidang photography karena akan dijodohkan dengan MarkieArkhaAdipuraseorang novelis yang tidak bisa berbicara.
°°°
Dua orang yang tidak saling mengenal dan mencintai harus tinggal satu atap karena perjodohan.
Bagaimana nasib keduanya? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka dengan seiring berjalannya waktu?
Tidak ada satu'pun mahluk bumi yang tahu akan nasib mereka di masa depan nanti.
Semua mengalir begitu saja bagai air di lautan.
°°°
~^Satu Atap^~
"Aku lagi di Surabaya, Bun. Lagi ada hal penting yang dikerjain. Kenapa disuruh pulang ngedadak gini?"
"Iya, iya. Aku pulang ntar sore."
Haechan Dirga Derova hanya bisa menghela napas pasrah ketika orang tuanya di rumah menginginkan ia untuk kembali ke Jakarta malam ini juga. Tanpa ingin dibantah dengan alasan apa'pun itu.
"Lo disuruh pulang sama ortu?" tanya Jaemin Ikbal Adalan, salah satu sahabat Haechan sejak masih sekolah dasar sampai sekarang lulus kuliah dan bekerja. "Tadi gue denger pembicaraan lo di telpon."
Haechan mengangguk lesu. "Iya, nyokap nyuruh balik malam ini juga tanpa mau dibantah," sahutnya. "Terpaksalah gue balik dulu. Padahal objek di sini pada bagus semua. Sayang banget kalau dilewatin."
Jaemin tertawa, lalu menepuk pundak sang sahabat. "Bisa lain waktu kali, Dir. Turutin kemauan ortu, jangan jadi anak durhaka. Apalagi lo anak tunggal," kata pemuda itu.
Haechan menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya. "Iya. Lo bakal tetep di sini atau ikut gue balik?" tanyanya.
"Ikutlah. Males sendirian. Eky sama Nanda belum ada kabar mau nyusul ke sini apa enggak. Daripada gue sendirian kaya anak hilang mending ikut lo. Kita bisa ke sini lagi setelah urusan lo sama ortu selesai," ujar Jaemin seraya menyempatkan diri untuk mempotret pemandangan di tempat mereka berada saat ini, sebelum benar-benar pergi kembali ke kota.