Hobi Baru

4.5K 550 106
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.

Ps: tiati mleyot sama Mas Dirga.

.
.

Haechan mengalihkan pandangan dari ponsel ketika merasakan lengannya dipegang. Tentu saja sang istri yang melakukannya.

"Kenapa?" Ia bertanya.

Markie menunjukkan kertas yang telah ia kotori dengan beberapa kata yang membentuk sebuah kalimat.

"Mas Dirga mau mandi lebih dulu atau setelah Markie?"

"Hm, gimana kalau mandi bareng?"

Mulut Markie sedikit terbuka, matanya melebar lucu. Dia terkejut dengan perkataan suaminya. Apa ia tak salah dengar?

Namun, sang suami malah tertawa geli.

"Aku becanda, kok."

Perlu diingatkan sekali lagi. Haechan memiliki hobi baru selain memotret. Yaitu; menggodai istrinya.

"Kamu dulu aja. Aku masih agak malas," kata Haechan.

Wajah Markie kembali normal. Dia bahkan bernapas lega. Karena ia pikir Haechan benar-benar ingin mengajaknya mandi bersama. Itu bahaya. Bukan belum siap. Ia hanya masih malu jika harus ada orang lain yang melihat tubuhnya tanpa pakaian.

"Ya, kalau kamu emang mau mandi bareng juga gak apa-apa, sih. Kita, kan, udah sah ini. Jadi, bebas mau ngapain juga," lanjut Haechan jahil.

Sedetik kemudian pemuda itu mendapat pukulan 'sayang' dari Markie di tubuhnya dengan bantalan sofa. Haechan hanya mengaduh sesaat, sebelum tertawa setelahnya.

Wajah Markie tampak merona dan Haechan kembali tertawa.

"Itu mukanya kenapa, Dek? Merah-merah kaya udang rebus. Lucu. Hahaha."

Si Mas Dirga malah semakin semangat menggodai istrinya.

Markie buru-buru berlari ke kamar setelah melemparkan batal sofa di tangannya pada sang suami. Lebih baik dia segera mandi, daripada semakin digoda oleh suaminya.

Tapi, sekarang Markie punya julukan baru untuk Mas Dirga-nya. Yaitu; mesum.

Sementara Haechan masih tertawa geli melihat bagaimana tingkah Markie ketika ia goda tadi. Benar-benar menggemaskan.

"Ada ya, orang selucu dia. Bunda bisa ketemu Markie di mana coba," ucap Haechan seraya kembali melihat ponselnya.

"Aku beruntung karena Bunda ketemu kamu, bukan orang lain," kata pemuda itu lagi dengan senyum tipis ketika memandangi photo Markie di ponselnya.

Entah Haechan sadar atau tidak dengan perkataannya tersebut yang mengandung arti khusus.

.
.
.

Markie baru saja selesai mandi. Dia cukup terkejut ketika melihat Haechan sudah berada di kamar. Tengah berbaring di tempat tidur sembari melihat kamera. Sangat beruntung ia sudah memakai pakaian di dalam kamar mandi tadi. Jadi, tidak terlalu malu.

Satu Atap(Hyuckmark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang