Haechan Dirga Derova
dan
Markie Arkha Adipura
Dua orang yang tidak saling mengenal dan mencintai harus tinggal satu atap karena perjodohan.
Bagaimana nasib keduanya? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka dengan seiring berjalannya waktu?
Warning...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. .
Brak!
Mobil yang dikendarai oleh Winwin akhirnya oleng dan menabrak sebuah pohon di pinggir jalan. Body depan mobil tampak sedikit rusak, bahkan berasap. Namun, tak ada luka yang diterima pemuda itu karena kecelakaan kecil tersebut.
Winwin meringis dan memegangi kepalanya yang terasa seperti ingin meledak karena Arron terus saja berbicara.
"Berhenti, berhenti, sialan!"
Winwin berteriak sembari membenturkan kepalanya berulang kali pada setir mobil sampai terlihat lebam membiru.
"Berhenti!"
Arron tak lagi berbicara. Dia memperhatikan Winwin yang masih terus membenturkan kepala ke setir mobil dan berteriak menyuruhnya untuk berhenti. Arron tersenyum kecil ketika merasakan jika kesadaran Winwin perlahan menghilang.
. . .
"Di mana letak hati nuranimu, Taeyongie?" tanya Ibunda Taeyongie dan Yuthavanty dengan tatapan marah. "Kamu memfitnah Kakakmu sendiri selama ini. Padahal kami sudah percaya padamu kalau Tasya jahat. Tapi, ternyata justru kamu yang jahat."
Taeyongie memandangi Melysa Gunawan dan Errja Gunawan yang merupakan kedua orang tuanya. Wanita itu terdiam tak membalas perkataan sang Bunda.
"Kamu bilang pada kami kalau Tasya pergi bersama lelaki lain sampai tega meninggalkan anaknya sendiri dalam kecelakaan, namun kenyataannya kamu menyembunyikan anakku yang sedang berjuang antara hidup dan mati," lanjut Melysa. "Kamu jahat. Benar-benar jahat!" bentaknya penuh emosi.
Errja mengusap bahu sang istri bermaksud untuk menenangkan. Walau pria itu sedang berusaha menahan emosinya sendiri.
"Tasya tidak pernah berbuat jahat padamu, tapi kenapa kamu sejahat itu pada anakku. Kenapa?" tanya Melysa. "Apa karena dia bukan Kakak kandungmu, hah?"
"Iya," sahut Taeyongie tanpa disangka membalas perkataan sang Ibunda. "Aku gak suka sama Kak Tasya karena dia bukan Kakak kandungku," lanjut wanita itu. "Aku gak suka karena dia selalu lebih beruntung daripada aku. Aku gak pernah suka dengan apa yang ada di diri Kak Tasya," ucapnya. "Aku benci sama dia."
Melysa langsung terdiam saat mendengar balasan Taeyongie. Tennesya, Johnny dan Jaehyun terlihat menatap wanita itu. Mereka baru tahu apa yang selama ini Taeyongie rasakan terhadap Yutha. Errja sendiri terkejut dengan pengakuan anak kandungnya.
"Kak Tasya sangat beruntung dari segala hal. Saat sekolah sampai kuliah dia selalu mendapat juara. Mendapat gelar sebagai mahasiswi terbaik di angkatan. Soal kerjaan dia juga gak pernah gagal. Bahkan dalam pernikahan sekalipun, dia gak gagal," ujar Taeyongie. "Sementara aku kebalikkanya. Aku selalu gagal. Pernikahanku juga gagal, gak sempurna kaya Kak Tasya. Aku menderita, tapi kalian gak pernah tau karena yang ada di pikiran kalian berdua itu hanya Kak Tasya dan Kak Tasya."