Terjebak

674 127 38
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.

"Jadi semua bukti waktu itu hilang dicuri Arron?" tanya Haechan setelah mendengar semua cerita dari Johnny dan Jaehyun.

"Iya. Dia memanfaatkan kesempataan saat Daniel dan Nanda lagi lengah karena mengkhawatirkan kondisi kamu," sahut Tennesya.

"Seorang gadis yang merupakan kaki tangan Winnar juga telah meninggal. Jadi kami tidak bisa mengintrogasinya. Padahal dia jadi tahanan polisi," kata Jaehyun.

"Seorang gadis kaki tangan Winnar?" Haechan tampak mengerutkan kening.

"Kak Lyorra, Mas," jawab Markie. "Kak Lyorra udah meninggal di rumah sakit ini."

Haechan bergeming. Pemuda itu kembali teringat perkataan Raffael tentang Lyorra Karina yang kecelakaan. Dia juga yang sudah melaporkan Lyorra ke polisi atas kejahatan gadis itu.

Haechan tak menyangka jika Lyorra sampai meninggal. Padahal sebelumnya ia dapat kabar dari Raffael kalau keadaan Lyorra sudah membaik.

"Tapi setidaknya kita masih punya bukti dari Ikbal serta rekaman saat Winnar merusak mobilmu," ujar Johnny. "Jadi kita bisa melamporkan Winnar ke polisi dengan bukti yang ada. Meski sampai sekarang keberadaannya belum ditemukan juga."

Tangan Haechan terkepal erat. Pemuda itu benar-benar tidak menyangka jika penyebab ia dan Markie kecelakaan karena ulah sang mantan kekasih. Sangat beruntung Haechan masih bisa menyelamatkan Markie. Kalau tidak, ia mungkin takan memaafkan dirinya sendiri.

"Pihak kepolisian serta orang-orang kepercayaan kita semuanya sulit untuk menemukan keberadaan Winnar. Dia seolah menghilang ditelan bumi," kata Jaehyun.

Tiba-tiba Haechan teringat satu tempat yang kemungkinan besar menjadi tempat persembunyiaan untuk Winwin.

"Taeyongie yang kabur dari penjara juga belum ditemukan," ujar Tennesya.

"Aku rasa mereka masih ada di sekitar Jakarta atau kota-kota lainnya," sahut Yutha. "Karena mereka tidak bisa keluar dari Indonesia."

"Ya, walaupun begitu kita tetap sulit mencari mereka berdua," balas Tennesya seraya menarik napas panjang.

"Permisi."

Terdengar suara seseorang di luar ruang ICU.

"Masuk!" sahut Tennesya.

Perlahan pintu terbuka dan seorang pemuda terlihat dalam pandangan mata.

"Bara?"

Yangyang tersenyum sebagai tanggapan atas ucapan Jaehyun. Pemuda itu memberi salam pada orang-orang di dalam ruangan.

"Urusanmu di China sudah selesai?" tanya Jaehyun.

"Sudah, Om." Yangyang menyahut dengan sopan. "Makanya saya langsung ke sini."

Setelah mendengar kabar jika Marvel Lucas Adriansyah tewas dalam ledakan bom, Yangyang langsung bergegas ke China. Padahal pemuda itu belum sembuh total dari luka yang ia dapat saat kecelakaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Satu Atap(Hyuckmark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang