Melarikan Diri

6.9K 606 70
                                        

Mari kenalan sedikit dengan Renminjen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
Mari kenalan sedikit dengan Renminjen.

.
.
.

"Ky."

Jaemin memanggil Jeno yang sedang fokus bermain game.

"Hm."

"Ham, hm, ham, hm. Ngikutin Dirga aja lu!" sindir Renjun. "Gak cocok."

Jeno merengut, sementara Jaemin tergelak.

"Nape, sih?" tanya Jeno.

"Gue denger dari Renjun kalau ortu lo udah ada di Indonesia," ucap Jaemin dengan nada hati-hati.

"Ya, emang napa?" sahut Jeno terdengar malas.

"Lo gak balik?" ujar Jaemin.

Renjun menyenggol lengan pemuda itu, lalu meliriknya tajam. Jaemin langsung meringis.

"Gak. Males amat," jawab Jeno.

"Kasian, Je. Mungkin mereka mau ketemu lo," kata Jaemin.

Renjun kembali menyenggol lengan pemuda itu.

"Kalau pengen ketemu, ya tinggal ngehubungi gue atau cari guelah. Bukan diem doang, nunggu gue yang dateng," ucap Jeno. Nadanya terdengar datar.

"Udah, udah." Renjun melerai. "Na." Ia menatap Jaemin, menyuruh pemuda itu untuk berhenti membahas masalah Jeno.

"Sorry," kata Jaemin.

"Yoi," balas Jeno seadanya.

Jaemin, Renjun dan Jeno, merupakan anak tunggal yang terkena broken home. Mungkin yang lebih parah di antara ketiganya itu Jeno. Sedangkan Renjun serta Jaemin masih mending.

Renjun turunan China. Kedua orang tuanya berada di China untuk mengurus perusahaan di sana. Renjun sudah disuruh untuk ikut, namun pemuda itu menolak dan memilih menetap di Indonesia seorang diri. Kebetulan dia juga sudah dewasa. Ya, sanak keluarga Renjun juga masih ada di Indonesia, seperti Kakek atau Nenek. Tapi, ia tetap memilih tinggal sendirian.

Jaemin orang jakarta asli. Ada campuran dari Bandung dan Bogor. Kedua orang tuanya sangat sibuk dengan pekerjaan mereka. Sering berada di luar negeri, hingga Jaemin hanya tinggal bersama Art di rumah. Mungkin sesekali pulang, itu juga hanya untuk memberi uang pada Jaemin setelahnya kembali pergi.

Sedangkan Jeno. Dia juga orang Jakarta asli. Kedua orang tuanya memang bekerja di Indonesia. Tapi, tetap saja pemuda itu merasa sangat sendirian karena keduanya terlalu sibuk bekerja. Terlebih lagi dia memiliki Ayah tiri yang sangat dia benci. Jadi, Jeno benar-benar enggan untuk pulang.

Ibu Jeno punya usaha tempat makan yang cukup mewah di Jakarta Selatan. Sementara Ayah tirinya seorang pengusaha. Terkadang saat Jeno pulang, pemuda itu sering bertengkar dengan Ayah tirinya, dan sang Ibunda selalu membela suaminya daripada Jeno.

Satu Atap(Hyuckmark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang