'Satu Atap'.
.
.Note: Segala yang ada di dalam alur cerita semua hasil fikti belaka. Jangan dibawa ke kehidupan nyata. Boleh membenci karakter di cerita aja, tidak untuk dibawa serius.
.
.
.Haechan sudah ada di depan gedung Apartemen untuk menemui dua orang yang dikirim oleh Raffael.
"Selamat pagi, Tuan."
Haechan menoleh saat mendengar sapaan seseorang padanya. Terlihat ada dua pria bertubuh tinggi dengan pakaian yang cukup rapi. Kemungkinan besar mereka yang dimaksud oleh Raffael.
"Selamat pagi. Kalian Tony dan Yizhao?" tanya Haechan.
Kedua pria tersebut menganggukkan kepala. "Benar, Tuan. Kami yang dikirim Raffael untuk menjaga istri Tuan."
Haechan tengah menelisik penampilan keduanya dari atas sampai bawah. Dua pria yang memiliki wajah yang cukup tampan.
"Saya baru melihat kalian di Fiery Devil. Apa anggota baru?"
"Kami anggota dari China dan baru bertugas di Indonesia selama dua bulan, Tuan. Makanya Tuan belum melihat kami," sahut Tony sopan.
"Oh, oke." Haechan menganggukkan kepala. "Buat sekarang ini saya belum membutuhkan kalian. Nanti kalau saya mulai bekerja saya baru panggil kalian berdua untuk menjaga istri saya."
"Kami siap menerima perintah, Tuan," balas Tony dan Yizhao dengan sikap hormat.
"Ingat satu hal yang penting. Kalau kalian berani macam-macam pada istri saya, kalian yang saya bunuh. Kalian paham, kan?" ucap Haechan dengan nada dingin.
"Paham, Tuan. Kami tidak mungkin bersikap tak sopan pada istri Anda," sahut keduanya kompak.
"Bagus. Sekarang kalian boleh pergi. Jangan lupa handphone kalian harus selalu stan by. Oke?" tanya Haechan.
"Baik, Tuan. Kami mengerti," kata Tony dan Yizhao. "Kalau begitu kami permisi dulu. Selamat pagi."
Haechan hanya mengangguk. Kemudian pemuda itu kembali melangkah memasuki gedung Apartemen.
.
.
."Ikbal anjing! Berhenti gak lo!"
Jeno menahan Jaemin yang mengamuk dengan memeluk pinggang sang sahabat. Rasanya jantung Jeno berdetak tak karuan. Baru kali ini ia melihat sahabatnya marah. Bahkan kondisi kamar sudah tak berbentuk karena kemarahan seorang Jaemin Ikbal Adalan.
"Please, tenang, Na. Lo bikin gue takut kalau ngamuk kaya gini."
Jeno berucap lirih mencoba menenangkan Jaemin yang benar-benar sangat marah.
"Setelah gue tau Farel mati karena dibunuh sama Arron, lo nyuruh gue buat tenang?" tanya Jaemin sambil mendesis karena menahan amarah. "Gak bisa, Je. Gue gak bisa maafin iblis kaya dia."
"Gue tau, Na. Gue tau! Tapi tolong redain amarah lo sekarang karena gue beneran takut lihat lo yang kaya gini," sahut Jeno. Pemuda itu tanpa sadar menangis. Bahkan mulutnya bergetar hanya untuk mengucapkan kalimat tersebut.
"Lo jangan kalap kaya gini, Na. Lo bisa ngehancurin seisi rumah," gumam Jeno lagi.
"Farel, Je. Farel! Pacar gue mati karena dibunuh," ucap Jaemin dengan kondisi yang sepertinya sulit untuk dikendalikan. "Kalau bukan karena Arron, gue gak bakal kehilangan Farel, Je. Mungkin sekarang gue udah hidup bahagia sama dia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Atap(Hyuckmark)
FanficHaechan Dirga Derova dan Markie Arkha Adipura Dua orang yang tidak saling mengenal dan mencintai harus tinggal satu atap karena perjodohan. Bagaimana nasib keduanya? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka dengan seiring berjalannya waktu? Warning...