Papa Jaehyun

4.3K 565 106
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.

Haechan menoleh, ternyata Ayah mertuanya yang baru saja bersuara. Dia pikir siapa, karena suara sang Ayah mertua masih cukup asing untuk pendengarannya.

"Selamat siang, Papa."

Haechan memberi salam yang sopan dan Jaehyun hanya membalas dengan senyuman.

"Tadi Papa tanya. Apa kamu kenal sama orang yang ada di photo ini?" tanya Jaehyun seraya menunjuk photo anak sulungnya yang sedari tadi diperhatikan oleh sang menantu.

Haechan kembali melihat photo seseorang yang pernah ada di masalalunya. Pemuda itu tengah berpikir, mengapa photo Arron bisa terpajang di rumah keluarga istrinya?

"Dirga?"

Suara Jaehyun kembali terdengar. Haechan menoleh, dia masih terdiam tanpa menjawab pertanyaan sang Ayah mertua. Karena saat ini pikirannya benar-benar berkecamuk tak menentu.

Pemuda itu sudah menebak mengapa ada photo Arron di rumah keluarga Markie, tapi bagaimana bisa dan kenapa dia tidak sadar dari awal?

"Papa tau kalau kamu kenal dia," ucap Jaehyun.

"Dia .... siapanya, Papa?" tanya Haechan dengan suara sedikit tercekat.

"Anak sulung Papa," sahut Jaehyun. "Kamu gak lupa kalau Markie punya Kakak, kan? Dia Kakak istrimu."

Haechan bergeming.

Ternyata benar. Dunia memang begitu sempit.

Tapi, kenapa harus seperti ini? Dia menikahi seseorang yang merupakan Adik dari masalalunya, yang telah membuat hatinya mati rasa.

"Papa udah tau kalau kamu sangat kenal sama Winnar," ujar Jaehyun sembari melirik Haechan yang tengah terdiam. "Dia pacar kamu."

Haechan menoleh, pandangan matanya berubah lebih dingin. Jaehyun bahkan sempat terkejut untuk sesaat.

"Dia bukan pacar saya, Pa," ucap Haechan.

Jaehyun menatap menantunya dengan lekat. Ia melihat ada pancaran emosi di dalam kedua netra Haechan.

Ada apa?

Jaehyun melirik ke lantai atas. Tidak ada tanda-tanda Taeyongie akan turun. Karena tadi wanita itu menolak untuk menemui menantunya sendiri. Sementara Markie sedang mengambil beberapa barang di kamar.

"Papa gak tau siapa yang benar di sini. Tapi, Papa dengar dari Winnar kalau kalian berdua pacaran dan dia marah karena kamu menikah dengan Markie," kata Jaehyun.

Haechan sedikit mengeluarkan decakan. Jaehyun mendengar, tapi dia tidak mempermasalahkannya sama sekali.

"Dia sendiri yang pergi meninggalkan saya tanpa ada kejelasan apa-apa dan setelah kembali, dia masih mengaku pacar saya, lalu marah ketika tau saya menikah. Buat apa dia marah?" ucap Haechan sedikit ada emosi dalam intonasi suaranya. "Sangat konyol, Pa. Siapa yang disakiti, tapi siapa juga yang marah?"

Satu Atap(Hyuckmark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang