Happiness

6.9K 653 117
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.

"Bukan aku yang nulis surat itu, Yongie," kata Yutha setelah beberapa saat hening karena Taeyongie menangis. "Tapi, dalam perkataanmu tadi, kamu masih berusaha buat bikin yang lain percaya kalau di sini aku yang lagi bersandiwara."

"Enggak, Kak. Aku gak kaya gitu. Percaya sama aku," sahut Taeyongie.

"Gak ada lagi yang bisa percaya sama perkataan lo, Sis," ucap Tennesya. "Mau lo ngomong apapun, kami gak akan percaya lagi. Berhenti bikin drama."

Taeyongie menghapus air matanya, lalu tertawa pelan. Semua orang tampak memperhatikan wanita itu dengan berbagai macam ekspresi.

"Terserah kalian mau percaya atau enggak. Tapi, yang jelas bukan aku yang nulis surat itu," kata Taeyongie.

"Anak Papa sama Mama hanya kita berdua. Gak ada orang lain," balas Yutha sembari menarik napas perlahan. "Kamu masih ingin terus meyakinkan Jaehyun kalau memang aku pelakunya?"

"Aku gak lagi berusaha meyakinkan Jaehyun, Kak. Tapi, aku hanya ingin membela diriku sendiri atas tuduhan yang gak pernah aku perbuat," ujar Taeyongie. "Kakak juga bisa ngebela diri, lalu kenapa aku gak boleh?"

"Jangan terus mengelak. Ada buktinya kalau lo bohong," kata Tennesya. "Lo gak lupa sama Hendery, kan?" tanyanya.

Taeyongie melirik Tennesya. Tatapan wanita itu terlihat dingin.

"Kemarin Hendery datang ke rumah sakit di mana salah satu sahabat Dirga dirawat. Dia ke sana untuk mencari keberadaan Tasya, dan gue sempet nanya ke dia apa tujuannya. Lo tau apa yang dia bilang?" ujar Tennesya. "Hendery disuruh sama lo buat ngambil Tasya dari tangan Ikbal."

Wajah Taeyongie terlihat terkejut. Pantas saja Hendery gagal. Ternyata Tennesya yang menjadi lawan pria itu. Tapi, kenapa juga Hendery harus jujur, sih?

Jaehyun dan Johnny terlihat memperhatikan setiap ekspresi Taeyongie tanpa ada yang terlewat.

"Lalu, di rumah sakit sebelumnya lagi. Tasya dibawa kabur oleh beberapa orang, dan Ikbal berusaha mengejar penculik tersebut sampai membuatnya kecelakaan." Tennesya melanjutkan perkataannya. "Orang-orang itu emang tutup mulut soal siapa yang nyuruh mereka, tapi gue yakin lo pelakunya."

"Jangan nuduh sembarangan, Tennesya!" desis Taeyongie. "Gue bisa nuntut lo atas pencemaran nama baik."

"Gue gak nuduh. Cuma menyambungkan dari segala kejadian yang pernah terjadi belakangan ini," sahut Tennesya. "Mau tau apa?" tanyanya.

Taeyongie terdiam menatap wanita itu dengan tatapan kesal. Johnny dan Jaehyun mendengarkan dengan tenang. Dalam hati mereka bertanya, apa lagi yang sebenarnya Tennesya ketahui tentang kejahatan Taeyongie.

"Masih ingat soal lo yang tiba-tiba muncul di Kafe tempat gue, Bang Johnny dan Mas Jaehyun ketemuan?" tanya Tennesya. "Lo tau, sebenarnya gue udah ngecek CCTV di sana buat ngebuktiin perkataan lo dan ternyata hasilnya, lo bohong."

Satu Atap(Hyuckmark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang