Pertemuan Markie dan Daniel

6.1K 458 98
                                        

Ps: Beberapa keterangan agak aku karang dikit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ps: Beberapa keterangan agak aku karang dikit. Soal alter ego juga. So, maafin.

.
.
.

Jaehyun dan Johnny menghampiri Tennesya yang baru keluar dari kantor polisi.

"Abang, Mas Jaehyun," ucap Tennesya seraya menghentikan langkahnya. "Kalian cepet banget sampe ke sini?" tanya wanita itu heran.

"Kebetulan jalanan lagi sepi. Jadi, kami bisa cepet sampe," sahut Johnny.

Tennesya mengangguk. "Taeyongie udah ada di sel tahanan. Aku sempet ngobrol sama dia soal masalah Tasya. Tapi, Taeyongie tetap gak mau ngaku kalau dia emang pelakunya."

"Gak kaget. Taeyongie pasti bakal terus ngelak dengan banyak alasan. Terlebih kita belum nemuin bukti yang kuat. Cuma sekedar penjelasan dari Tasya," kata Johnny.

"Yaa, walaupun begitu, buat sementara waktu ini Taeyongie tetap ditahan dengan bukti yang ada di tangan kita," ujar Tennesya. "Itu apa, Mas?" tanyanya saat baru sadar ada sebuah map di tangan Jaehyun.

"Surat peceraian," sahut pria itu. "Aku menjatuhkan talak pada Taeyongie."

Tennesya tampak terkejut. "Mas serius?" tanyanya.

Jaehyun mengangguk. "Gak ada lagi yang perlu dipertahanin dari pernikahan kami. Ini merupakan keputusan yang terbaik. Aku akan fokus dengan Tasya."

Kali ini Tennesya tersenyum. "Iya, itu emang keputusan yang tepat. Seorang seperti Taeyongie gak pantes lagi buat dipertahanin."

Jaehyun kembali mengangguk. "Aku udah ngasih tau Papa dan Mama soal masalah ini. Mereka sedang dalam perjalanan menuju ke tempat ini."

"Bagaimana pendapat mereka?" tanya Tennesya penasaran.

"Nanti kita akan tau jawabannya," sahut Jaehyun.

.
.
.

"Bagaimana keadaan Karina, Dok?" tanya Juan pada seorang Dokter yang menangani Lyorra.

"Maaf, Anda siapanya pasien?" tanya Dokter.

"Saya sepupunya, Dok," jawab Juan.

"Begini, akibat kecelakaan itu, tulang di kaki sampai pinggang pasien mengalami keretakkan yang terbilang cukup parah. Sehingga beliau mengalami kelumpuhan," kata Dokter menjelaskan.

"Sepupu saya lumpuh, Dokter?" ucap Juan terkejut.

Dokte mengangguk. "Benar sekali."

"Apa Karina bisa kembali berjalan dengan normal?" tanya Juan.

"Saya kurang yakin. Karena keretakkan tulang di kaki dan pinggang cukup parah. Kemungkinan bisa permanent," sahut Dokter.

Juan tidak bisa berkata-kata lagi. Dia sungguh tak menyangka nasib Lyorra sampai seperti itu.

Satu Atap(Hyuckmark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang