Bohong.
Haechan jelas bohong. Mana bisa dia diem aja ketika kakak perempuannya mau nikah. Mana mungkin Haechan ga kasih apapun di hari bahagianya. Meskipun Haechan ga yakin dia beneran bahagia apa enggak. Haechan ga seacuh itu.
"Dateng juga kamu. Kirain ga bakalan datang. Takut dimarahin ayah."
Haechan ngedengus. Simpan tas di kursi sementara dia ngeliatin komputer Ryujin. "Gimana? Lolos?"
Ryujin ngegeleng. Buat Haechan ngedecak. Keduanya ngehela nafas pasrah. "Katanya terlalu mudah. Ga sesuai pasar. Bakal flop."
Haechan diem. Mandangin komputer Ryujin dimana itu nampilin balasan email yang tim Haechan kirim minggu lalu. Haechan angkat bahu. "Belum rejeki. Kita usaha lagi lah..."
Ryujin ngangguk. Ngebiarin Haechan pemanasan. "Padahal tari tuh ga harus susah. Yang mudah pun bisa asal sesuai dengan tempo musik dan gerakannya bagus. Kenapa harus nyari yang sudah?"
"Orang ga bakal paham bagusnya Seni tari kecuali yang memang ahli, Ryu. Santai aja. Ga usah dibawa stres." Haechan jawab sambil pemanasan. Keringatnya mulai keluar. Beberapa temannya yang udah datang nyapa Haechan juga. Ikut gabung dalam pemanasan Haechan.
Ryujin ngedecak. Tapi dia ga ngomel lagi. Pelatih tari mereka datang. Jadi semua anggota langsung berkumpul untuk denger arahan. Mereka akan ikut kompetisi tari. Jadi sanggar tari Haechan lagi latihan untuk persiapan. Mereka tentu saja menargetkan kemenangan.
Juga ada rumor yang bilang bahwa jurinya tuh langsung dari rumah rekaman tertentu. Jadi Haechan dan yang lain juga ngarepnya sih tim mereka dilirik agensi. Kan lumayan kalo misalkan mereka jadi tim dancer artis. Setidakny duit gaji mereka lebih gede. Kan?
Inilah kerjaan Haechan. Dia menari untuk ngecover beberapa lagu. Lagu-lagu jaman sekarang kan kebanyakan dibuat untuk tari atau memang grup penyanyinya nyanyi sambil nari. Sanggar Haechan suka ngasih pelajaran buat beberapa penggemar yang pengen praktekkan tarian idola mereka. Haechan kadang diminta jadi coach mereka. Bayarannya lumayan.
Kadang ada acara khusus yang minta untuk jadi dancernya juga. Biasanya acara festival atau pesta gitu. Haechan dan tim akan nari di acara mereka dengan konsep yang mereka pikirkan sendiri. Cuma Nerima intruksi umum dari promotor acara terus tampil dengan musik yang juga dibuat sendiri. Inilah tugas Haechan. Kadang dia sama Ryujin yang harus mikir sendiri gimana cara ngatur musiknya biar jadi nyatu sama acara. Tim yang lain belum bisa latihan kalau musiknya belum jadi.
Kalau misalkan mereka direkrut agensi kan seenggaknya kerjaan Haechan akan lebih mudah. Terus bayaran mereka juga bisa lebih banyak. Kan lumayan buat jajan.
Masalahnya, ternyata gabung sama agensi tuh agak susah juga. Haechan dan sejumlah petinggi sanggar udah beberapa kali coba kirim demo mereka ke pihak agensi. Tapi belum ada sambutan. Agensi yang mereka coba selalu bilang kalau tariannya ga cocok dengan konsep mereka. Jadi ya beginilah. Kerjaan mereka seolah ga maju-maju.
Untuk sekarang mereka bisa berharap semoga dilirik agensi.
Butuh empat jam buat Haechan latihan tari sama temen-temen sanggarnya. Haechan tuh udah gabung disanggar ini dari sejak SMA. Ada sekitar tiga orang di sanggar yang juga jadi temen SMA nya. Ryujin adalah salah satunya.
Haechan emang udah gabung sama sanggar ini sejak SMA. Awalnya dia cuma ngikut aja diajakin sama Hyunjin. Terus karena Haechan pikir kalau kegiatan tari-tarian ini menyenangkan, jadi Haechan betah sampe sekarang. Dari sekian temen yang dulu daftar bareng Haechan, sekarang yang bertahan cuma tiga.
Haechan belajar tari di sanggar ini dari sejak awal. Dari yang ga bisa apa-apa. Dari yang ga tau sama sekali soal tari, sampe sekarang dia bisa jadi penari utama untuk beberapa penampilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Pengganti
FanfictionHaechan sudah berkali-kali peringati kakaknya untuk hati-hati. Kalau memang ga suka sama calon yang ayah tunjuk, dia bisa bilang. Haechan akan cari cara untuk bantu dia lepas dari perintah ayah. Haechan yakin dia sudah tekankan itu setiap hari sebel...