Maaf, Yeji

348 20 1
                                    













Hubungan Haechan dan Yeji dimulai dengan sangat manis. Meski ada banyak halang rintang, Haechan akhirnya bisa membuat Yeji menganggukkan kepala ketika diminta jadi pacar. Sejak saat itu, Haechan bangga sekali berhasil menjadi pacar dari seorang Yeji yang selalu disebut preman fakultas manajemen.

Sejak pacaran, Haechan sudah diperingatkan teman-teman satu jurusannya kalau pacaran sama anak manajemen itu sedikit sulit. Mereka punya jiwa disiplin yang keras. Terpaku pada aturan dan hitupnya tertata rapi. Tujuan hidupnya jelas. Bukan berarti Haechan ga punya tujuan hidup. Cuma, orang-orang bisnis biasanya akan fokus pada tujuan hidup mereka.

Nyaris bertolak belakang dengan jiwa seni yang Haechan anut. Haechan hidup dengan bebas. Ayahnya sendiri saja dia lawan, apalagi aturan orang lain. Haechan melakukan apapun yang dia mau dan dia suka. Beberapa kali mengabaikan aturan dan tentu saja bikin Yeji greget. Bukan sekali dua kali Haechan diomeli pacarnya karena melanggar aturan. Entah aturan resmi, juga aturan yang Yeji buat.

Haechan nggak berenti merokok, tapi dia ga akan merokok di depan Yeji. Soalnya Yeji melarang keras. Katanya asap rokok tuh baunya ga enak. Haechan juga sering nyetir tanpa helm, tapi dia selalu bawa helm setiap nyetir supaya bisa dipakai kalau ketemu Yeji dijalan. Yeji bilang Haechan harus memperhatikan keselamatan. Tapi pake helm tuh kadang malah bikin kuping Haechan pengang.

Haechan bukan ga pernah mikirin untuk melepaskan Yeji, tapi Haechan tau benar kalau Yeji ga akan suka idenya itu.

Sejak awal pacaran sama Yeji, Haechan sudah berkali-kali diperingati teman-temannya kalau kelas dia dan Yeji itu beda. Dulu, Haechan selalu abai sama peringatan itu. Sepenuhnya ga peduli. Haechan terbiasa hidup bebas. Melanggar aturan sudah dianggap lumrah baginya. Melompati kelas sosial juga bukan lagi hal yang aneh Haechan lakukan.

Memangnya kenapa kalau dia dan Yeji beda kelas? Selama mereka masih punya niat dan keinginan yang sama, selama perasaan mereka masih satu, apa yang perlu dipermasalahkan?

Sepertinya nggak ada. Yang penting perhatian dan kesetiaan Yeji tetap untuk Haechan dan begitupun sebaliknya. Semua akan baik-baik saja.

Begitu pikir Haechan dulu. Dulu. Waktu awal pacaran sama Yeji. Sekarang mereka sudah empat tahun. Sudah banyak hal terjadi. Perbedaan kelas yang teman-teman Haechan maksud, entah kenapa semakin terasa saja.

Haechan dan Yeji beda kelas. Haechan bocah kampung, Yeji tinggal di kota. Haechan miskin, keluarga Yeji ga pernah kekurangan. Haechan hidup susah dari kecil, Yeji hidup dengan baik dibawah perlindungan papanya. Haechan hidup dengan liar, Yeji hidup dengan rapi.

Haechan dan Yeji beda kelas.

Semakin dewasa, perbedaan kelas itu semakin terasa. Semakin pula Haechan merasa terganggu. Dan semakin merasa ga berguna.

Haechan cuma bisa senyum ketika Yeji cerita kalau dia diterima kerja di perusahaan milik teman ayahnya. Waktu Yeji traktir Haechan dengan gaji pertamanya. Waktu Yeji nolak Haechan jemput di kantornya karena dia mau pulang bareng sama temen-temennya. Waktu Haechan ngejemput Yeji pulang dari kumpul bareng temen kantornya. Beberapa kali dikira ojek langganan.

Haechan sudah biasa.

Tapi semakin dewasa, dia semakin merasa terganggu dengan itu.

Emangnya Haechan tuh seburuk itu ya? Haechan beneran ga pantes kalau bersanding sama Yeji? Seburuk itu kah kombinasinya?

Tapi kan Haechan juga udah usahain supaya dia bisa ngejar kelasnya Yeji. Haechan ga diem aja kok. Selama ini juga Haechan berusaha untuk mengupgrade hidupnya. Haechan cari kerja sana-sini supaya dia punya penghasilan tetap. Nerima job sana-sini untuk nambahin keuangannya. Haechan berusaha kok supaya dia bisa percaya diri bersanding bareng Yeji. Ga malu-maluin pas Yeji kenalin dia ke temen-temennya.

Pengantin Pengganti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang