Haechan mandangin dua orang di depannya dengan khawatir. Mereka tiba-tiba datang ke ruang rawat Haechan saat ga ada orang di sini. Haechan bingung. Yeri lagi nutup mulut karena kaget lihat kondisi Haechan. Kai juga cuma diem membeku.
"Gimana keadaan kamu? Mana yang sakit?" Kai langsung nyamperin Haechan. Ngedorong kursi rodanya sendiri ke Haechan. Ngeliatin kondisi Haechan dengan sangat panik dan bingung. Dia pengen peluk Haechan, tapi ngeliat sekujur badan Haechan penuh perban, dia jadi bingung mau nempatin tangannya dimana.
"Mark baru ngasih tau kita kalau kamu dirawat di sini. Dia bilang maminya yang nemuin kamu pertama kali. Gimana keadaan kamu, nak?"
Haechan bingung. Dia ngeliat gerakan bibir Kai. Tapi dia ga tau ayahnya ngomong apa. Gerakan bibir aja ga cukup tanpa suara. Dia ga bisa merespon pertanyaan ayahnya sekarang.
"Haechan?"
Kai ngeliat anaknya bingung ngeliat dia. Dia jadi deg-degan. Nelen ludah dengan panik. Dia ngeliat sendiri rumahnya meledak. Yeri yang mental kena ledakan. Dia ga ngeliat Haechan karena Haechan masih di dalam rumah dengan kobaran api. Tapi dengan kondisinya sekarang, Haechan jelas lebih mungkin terpental.
"Kamu ingat ayah, kan?"
"Ayah..." Haechan panggil Kai. Bingung gimana ngomongnya. Dia ngelirik post it di meja. Biasanya dipakai suster untuk ngomong ke Haechan. "Saya ga dengar ayah ngomong. Coba ditulis di sana."
Kai diem. Bingung. Ngelirik kertas di meja, dia ngode Yeri supaya ngambil itu. Yeri juga jadi nelen ludah dengan panik. Ngambil post it di meja terus dikasih ke Haechan. Haechan langsung kasih ke Kai.
"Ditulis, yah. Saya ga bisa dengar."
Kai merasa nafasnya sesak. Tapi dia nurut. Nulis di kertas post it dengan tangan gemetar.
Apa yang terjadi?
"Saya sekarang ga bisa dengar. Kata dokter gendang telinga saya pecah."
Yeri nutup mulut lagi. Kali ini dengan air mata menggenang di pelupuk mata. Kai juga ga bisa bergerak. Dia mandangi Haechan. Berusaha cari kebohongan dari putranya. Tapi ga ada. Haechan sama sekali ga bohong.
Kai narik nafas. Panjang banget. Dia merasa dadanya sesak. Kembali nulis dengan tangan yang gemetar sepenuhnya.
Maaf...
"Kenapa minta maaf?"
Kai ga langsung jawab. Ga bisa jawab. Tangannya terlalu gemetar untuk bisa nulis. Dia narik nafas lagi. Tapi berakhir diam. Ga nulis apa-apa lagi. Yeri juga ga ngomong apa-apa. Dia cuma bisa mandangin Haechan dalam diam. Bingung mau ngomong apa atau bersikap bagaimana. Yeri bahkan ga bisa ngomong apa-apa sejak dia ngeliat kondisi fisik Haechan yang bisa dibilang rusak.
"Setidaknya Haechan masih hidup, yah..."
Kai cuma diem. Mandangin anak bungsunya yang juga mandangin dia. Dia ngangguk. Ga ngomong apa-apa lagi.
Digugat istri, Bos Mark siap bercerai
Bos Mark bercerai dengan istrinya
Diketahui punya anak dari wanita lain, istri bos Mark menggugat cerai
Skandal tentang anaknya sudah lewat, istri bos Mark gugat cerai juga
Pernikahan diambang kehancuran, bagaimana reaksi bos Mark?
Istri bos Mark gugat cerai, apakah pasangan ini akan berpisah?
Bos Mark dan istri siap bercerai, orang ketiga jadi alasan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Pengganti
FanfictionHaechan sudah berkali-kali peringati kakaknya untuk hati-hati. Kalau memang ga suka sama calon yang ayah tunjuk, dia bisa bilang. Haechan akan cari cara untuk bantu dia lepas dari perintah ayah. Haechan yakin dia sudah tekankan itu setiap hari sebel...