Haechan masih selidiki soal Yeri. Dia masih belum tau kemana Yeri pergi. Tapi Haechan sudah dapat beberapa informasi. Dia akan cari informasi lain nanti.
Yeri diketahui sudah terjangkit virus kenakalan dari Hongseok yang identitasnya masih Haechan cari tau. Haechan masih cari tau darimana Yeri kenali orang itu. Meski belum ketemu sih. Agak susah nemuin informasi lain yang berhubungan dengan Yeri. Dia bukan detektif yang bisa dapetin semua informasi begitu saja.
Intinya Haechan masih usaha.
Kalau analisa Haechan bener, kemungkinan Yeri memang melarikan diri dari pernikahannya. Sekarang Haechan sudah bisa menerima fakta itu. Soalnya Haechan sudah mulai menerima beberapa informasi. Dia kan juga carinya sendirian. Agak susah. Haechan bukan detektif. Sekarang, Haechan sudah tau kalau Yeri bukan dibawa kabur sama orang aja udah bagus kok.
Menurut Haechan.
Ada dua identitas yang pengen Haechan temukan. Pertama orang yang Yeri temui di hotel waktu itu. Kedua, tentu saja si Hongseok ini. Sudah ada sedikit informasi tentang si Hongseok. Haechan harus berusaha lebih untuk mendapatkan informasi lain. Tentunya susah banget karena orangnya ada di luar negeri. Dan identitas orang yang ditemui Yeri di hotel akan lebih susah lagi ditemukan karena ga ada informasi sama sekali.
Haechan juga pengen tau alasan kenapa Yeri melarikan diri di hari-hari terakhir menuju pernikahannya. Agak ga logis aja menurut Haechan kalau dia tiba-tiba pergi gitu aja tanpa kata. Yeri bukan tipe orang seperti itu.
Pasti ada alasannya.
Haechan ga percaya kalau Yeri open BO seperti kata Minji. Soalnya Yeri ga kekurangan uang. Dan bukan cewek gatel napsuan juga. Si resepsionis hotelnya kan juga bilang pertemuan itu cuma terjadi selama kurang lebih satu jam. Ya meskipun cukup aja sih waktunya kalau mau nganu. Tapi kayaknya kurang puas aja.
Menurut Haechan.
Lagian Yeri pergi dengan mobil kantornya juga kan waktu itu. Masa iya dia open BO pake properti kantor. Ke lacak sama perusahaan tempat kerjanya mah nanti malah dicecer dia.
Haechan ngehela nafas pasrah. Sumpah pasrah banget. Padahal Haechan tuh harusnya sekarang lagi hepi karena dia kan baru aja tanda tangan kontrak kerja dan hak cipta. Malah dibikin pusing sama kehilangan si kakak yang masih belum diketahui dimana rimbanya.
Pada saat itu, pintu rumah terbuka. Haechan cuma nengok sekilas. Ngira kalau itu Mang Hasan mungkin akhirnya pulang karena tadi Haechan suruh dia beliin bumbu dapur yang kurang. Tapi ternyata itu adalah suaminya Yeri.
"Hai, Yeri.."
Haechan nautin alis. Dia sama sekali lupa kalau Mark ga ada di rumah selama beberapa hari ini. Katanya dia nginep di kantor. Bilangnya sih tiga hari. Tapi kalau diitung dengan bener, kayaknya lebih sih.
Lima hari?
Sebagai istrinya Mark, meskipun cuma pura-pura, Haechan punya semacam kewajiban tak kasat mata untuk selalu perhatiin suaminya (Yeri) itu. Harusnya sih begitu. Haechan harusnya minimal tau dimana dia berada. Sukanya makan apa. Ulang tahunnya kapan. Dan beberapa hal pribadi yang lain.
Tapi sebagai adik ipar, Haechan sama sekali ga peduli. Itu bukan urusannya. Haechan masih sangat optimis bahwa dia bisa menemukan Yeri dan bawa si kakak pulang. Meski kemungkinannya cukup kecil sih kalau berdasarkan analisa Haechan beberapa hari terakhir. Pokoknya Haechan bakal bawa Yeri pulang. Jadi dia ga terlalu peduli kemana suaminya pergi selama lima hari ga ada di rumah.
Haechan bahkan lupa kalau dia punya suami. Haechan malah sangat menikmati hidupnya sebagai istri pura-pura yang diacuhkan sama Mark.
"Saya kira kamu mau nginep disana beberapa hari?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Pengganti
FanfictionHaechan sudah berkali-kali peringati kakaknya untuk hati-hati. Kalau memang ga suka sama calon yang ayah tunjuk, dia bisa bilang. Haechan akan cari cara untuk bantu dia lepas dari perintah ayah. Haechan yakin dia sudah tekankan itu setiap hari sebel...