Performa Haechan turun. Tapi tidak ada yang protes soal itu. Mereka paham. Sebelumnya kan Haechan sudah sempat ngabarin Taemin kalau absen kerja karena neneknya meninggal. Jadi mereka ga terlalu protes ketika kinerja Haechan menurun. Taemin bahkan bawa Haechan untuk melatih DJJ. Jadi latihan kali ini tuh Haechan ketemu sama Ryujin juga. Tapi itu seolah ga berpengaruh apa-apa.
Taemin cuma bisa ngehela nafas setiap kali Haechan ngelakuin kesalahan. Dia sebenarnya ga berencana nempatin Haechan dalam konser. Tapi Haechan nampaknya ga bisa melatih untuk sementara waktu. Jadi dia bawa Haechan ke sini. Sayangnya performa Haechan tetep ga bisa sebagus sebelumnya. Dia banyak melakukan kesalahan dan terlalu sering melamun. Beberapa dancer bahkan ada yang jengkel juga.
"Is he okay?" Johnny berbisik ke Mark ketika dia mantau latihan. Heran ngeliat dancer yang sebelumnya dinilai bagus keliatan hancur.
"No idea." Mark jawab dengan bingung. Dia cuma bisa ngeliat waktu Haechan coba tarian sekali lagi. "Maybe not."
Johnny baru akan bertanya lagi ketika kehadiran mereka ternyata disadari sama Taemin. Jadi latihan dihentikan sementara untuk memberi waktu semua orang menyapa Mark dan Johnny. Haechan juga. Dia menyapa sekali, lalu kembali latihan. Haechan latihan lagi disaat yang lain istirahat.
"What's wrong with him?" Mark akhirnya nanya ke Taemin. Haechan tetep latihan disaat semua orang istirahat untuk minum dan makanan.
"Ada keluarganya yang meninggal." Taemin jawab pelan. Keliatan bingung harus kayak gimana. "Kata Ryujin yang meninggal tuh orang yang rawat dia waktu kecil. Yang paling Deket sama dia di keluarganya. Jadi sedikit bikin terpukul."
Mark narik nafas. Dia sama kayak Yeri. Baru saja ditinggal sama keluarganya. Tapi kalau Yeri kan neneknya.
"Suruh istirahat. Bilangin, saya yang suruh." Mark nunjuk satu dancer untuk sampein pesan itu ke Haechan. Dia nurutin apa kata Mark. Nyamperin Haechan untuk sampein pesan. Haechan nengok untuk ngeliat ke Mark. Mungkin ngecek pesan itu bener atau enggak. Dia ngedecak ketika ngeliat Mark ngode nunjuk stall minum yang dia pesan.
"How long he being like that?"
"Udah dua hari." Taemin jawab lagi. Agak takjub ngeliat Haechan beneran berenti nari. Dia ga minum atau makan. Tapi berenti nari dan duduk di sebelah Ryujin. Tanpa ekspresi berarti. "Baru kerja dua hari soalnya, bos. Kan baru selesai pemakamannya."
Mark ngangguk. Ga terlalu peduli. Sebenarnya, yang Haechan lakukan itu terbilang tidak profesional. Tapi itu juga bisa dimaklumi. Jadi ga ada yang protes soal itu. Meski ngelakuin beberapa kesalahan, Haechan masih bisa mengikuti tarian mereka kok. Dia cuma kehilangan fokus saja.
Haechan tadinya mau lanjut latihan lagi kalau semua orang udah pada pulang. Tapi tampaknya takdir berkata lain. Bos Mark tiba-tiba masuk ke ruang latihan setelah semua orang keluar.
"First of all," katanya sebelum Haechan sempet nanya dia mau apa. "I don't give any permission for you to use this room. So, get out right now."
Haechan meng-hah. Bukan karena dia ga paham. Kemampuan bahasa Inggrisnya sudah meningkat semenjak hidup bersama Mark. Cuma nggak ngerti aja kenapa dia tiba-tiba ga dapet ijin pakai ruangan dan bahkan disuruh keluar. Emang selama ini kalau Haechan latihan tuh harus ijin ke bos dulu kah?
"Kenapa?"
"Because I know kamu bakal latihan sampe mati kayak malam itu."
Haechan jadi diem. Dia ga berencana mati dalam waktu dekat. Tapi kalau emang beneran bisa mati karena latihan, Haechan juga ga peduli sih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Pengganti
FanfictionHaechan sudah berkali-kali peringati kakaknya untuk hati-hati. Kalau memang ga suka sama calon yang ayah tunjuk, dia bisa bilang. Haechan akan cari cara untuk bantu dia lepas dari perintah ayah. Haechan yakin dia sudah tekankan itu setiap hari sebel...