Sesi Curhat

331 16 0
                                    










"Seven... Eight... Sip! Okay! Pass!!!"

Haechan dan semua dancer bernafas lega. Bahkan Taeyong pun juga bersorak gembira. Haechan buru-buru melepas topeng kain yang menyumbat hidungnya. Kayak maling. Sesek juga.

Taeyong langsung nyamperin kamera dan sutradara untuk ngeliat hasil rekaman mereka. Berhubung si sutradara sudah bilang pass, artinya rekaman kali ini sudah lolos untuk masuk tahap editing.

Haechan dan dancer lain sebenarnya pengen ngintip juga. Tapi juga malu. Ini bukan pertama kali Haechan direkam. Tapi pertama kalinya Haechan dan Ryujin tampil dengan artis papan atas. Jadi mereka agak gugup.

Jaemin masih berdiri diam di set. Asli diam kayak patung. Lalu dia jalan minggir macam kepiting. Mengendap-ngendap keluar dari set. Haechan mandangin dengan aneh. Bingung sendiri. Dia bahkan tengok kanan kiri untuk melihat apa yang terjadi. Tapi kan semua orang lagi pada sibuk sendiri. Boro-boro merhatiin Jaemin.

"This is good for me." Suara Johnny terdengar samar. Haechan ga terlalu merhatiin para bos. Kebetulan memang Johnny yang datang untuk mantau jalannya shooting hari ini.

"Ya. Lumayan." Taeyong jawab sambil Ngangguk-ngangguk.

"Guys! Ada mami bos!!!" Salah satu staff teriak kenceng di pintu studio.

"Mami bos?" Haechan ga tau siapa mami bos. Jadi dia coba nanya ke Shotaro.

"Maminya bos Mark. Mami Yea Ji loh. Yang aktris tukang main drama itu." Shotaro menjelaskan dengan senang hati. Dengan senyuman yang tidak luput di wajah. "Galak. Tapi baik."

"Bukannya dia lagi di luar kota? Emang udah pulang?"

"Hola!!! How's everything?!" Suara Mami terdengar tak lama kemudian. Dengan hentakan ujung sepatu yang juga terdengar. Dia datang sambil ngelepas kacamata hitam. "Hai, Johnny!"

Johnny menyambut mami dengan senyum. Mencium kedua pipinya dengan akrab. "Everything is great, mam. How are you?"

"I'm great. Mami baru pulang kemaren sore. You know, variety Show yang ke kampung pelosok itu?"

"You join them?" Johnny bertanya takjub. Dan semakin tak percaya ketika melihat anggukan maminya Mark.

"Yes. For five episode. That's great, actually. Just too hard for me." Dia ngibas tangan. Nyapa asisten Johnny yang berdiri dibelakang Johnny. "Anyway, ada coffee truck di depan. Take as much as you want. Sepuasnya. Okay? Enjoy!"

Seluruh staf bersorak senang dan mengucapkan terima kasih ke mami. Haechan masih tungak-tengok gak paham. Johnny dan Maminya Mark ngomong pake bahasa inggris dengan sangat cepat.

"Thanks, mam!" Taeyong juga tidak lupa mengucap terima kasih.

Mami cuma ngangguk. Menjabat tangan Taeyong dengan semangat. "You doing great, Taeyong. Adios."

Yunjin nampaknya adalah salah satu penggemar maminya Mark. Dia tampak kegirangan disebelah Haechan. Bahkan dia nyamperin Mami Mark dengan malu-malu.

"Mami Yea Ji. Anda cantik sekali..."

"Aw, halo..." Mami nengok denger sapaan Yunjin. "Kamu juga cantik. Who are you, tho?"

"My dancer." Taeyong jawab dengan mantap. "Salah satu dancer baru. Ada tiga dancer baru buat project kali ini. There..."

Mami akhirnya melirik ke perkumpulan dancer yang dari sejak kedatangannya cuma bisa melirik kepo. Shotaro menjabat tangan Mami Mark dengan percaya diri. Dari reaksinya, Haechan tau kalau dia satu kubu dengan Yunjin.

Pengantin Pengganti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang