Minis(try)

Love You More

Mas Pacar ❤️
P
P
P
Info
Semua berjalan normal, laporan selesai

My Love
Gimana hasilnya?
Lancar kan?

Mas Pacar ❤️
Jelas dong,
Siapa dulu? pacarnya Pak Mentri
Ya kali WIR gak lulus wkwk

Aku tersenyum bangga setelah mengirim pesan padanya. Semua yang aku takutkan di dalam kepala ternyata tidak terjadi, karena apa yang aku hadapi di dalam ruang sidang sangat jauh dari bayangan.

Aku tidak dicecar, tidak dibentak, dan juga tidak ditanyai hal yang macam-macam. Kami malah seperti sedang bimbingan, cuma bedanya kalo ini berempat — karena ketambahan dua dosen penguji.

Mas Pacar ❤️
Thank you very much buat hadiahnya, Mas
Benar-benar tidak mengecewakan
Sesuai selera 😁

Aku melirik sebuah buket uang yang cukup — atau mungkin lebih tepat disebut sangat besar ini. Aku tebak isinya sekitar 100 lembar, dengan pecahan uang 100 ribuan. Ya benar! Isinya mungkin sebesar sepuluh juta rupiah. Apa nggak kaya habis menang lotre tuh?

Cekrek!
Aku mengambil gambar foto buket yang ada disebelah, lalu mengirimkannya kepada si pengirim.

Mas Pacar ❤️
Cakep banget ya?
Jadi sayang kalau mau diambilin

Aku terkikik sendiri dengan pesanku. Sekali lagi aku tekankan bahwa aku bukan perempuan materialistis, hanya saja sangat realistis.

Mas Pacar ❤️
I love you to cantik
Kalau sayang nggak usah dibongkar
Nanti kalau mau jajan, bilang aja ke Mas

Mas Pacar ❤️
Sekali lagi congrats ya sayang 😍
Kamu keren banget udah bisa laluin masa-masa kuliah yang berat ini
You did a great job!
Mas bangga banget sama kamu

Kali ini aku tersenyum-senyum seperti orang gila. Pesan balasan darinya sangat manis, hingga membuatku tidak bisa berkata-kata. Padahal cuma lewat chat, gimana kalau ngomong langsung di depan gue?

Mas Pacar ❤️
Jangan manis-manis, Mas
Nanti aku baper gimana? 😭

Mas Pacar ❤️
Kalau kamu baper berarti tujuan Mas berhasil

Aku tidak langsung membalas pesan darinya. Hatiku amat sangat lemah jika berkaitan dengan Mas Gama, sehingga perlu menetralkan jantung sebelum akhirnya bisa berpikir jernih.

Belum juga aku membalas pesannya, dia kembali mengirim pesan.

Mas Pacar ❤️
Nanti malem dinner ya
Kita rayain bareng-bareng kelulusan kamu

Kedua bibirku tertarik ke samping. Bagaimana tidak, bersama Mas Gama memang semua aku akan dirayakan. Boyfriend material banget sih!

Mas Pacar ❤️
Boleh
Tapi aku masih di kosan, Mas
Rencana balik Jakarta baru besok 😔

Saat ini aku memang masih stay di kosan. Pasca sidang berakhir dan sesi foto-foto bersama teman-teman telah berlalu dengan baik, badanku langsung terasa lelah. Makanya aku langsung pesen go car, kemudian rebahan di dalam kamar kosan untuk mengumpulkan tenaga. Tadinya tidak ada niatan pulang ke rumah hari ini juga, tetapi karena tiba-tiba Mas Pacar mengajak makan malam bersama, bukankah baiknya aku harus kembali ke Jakarta?

Aku menatap layar ponselku yang menunjukkan pukul 16.35. After office hours! Jam yang sangat aku hindari untuk naik KRL karena kepadatannya yang luar biasa — meski jika dari arah Bogor tidak terlalu penuh. Namun karena belum terbiasa juga naik KRL, aku merasa mudah lelah. Apalagi jika tidak mendapatkan tempat duduk, atau harus berdempet-dempetan dengan banyak orang.

Apa mending besok aja ya makan malamnya?

Mas Pacar ❤️
Mas yang samperin kamu aja
Kamu pasti lelah seharian ini

Aku tidak tahu harus mengucapkan syukur bagaimana lagi. Bisa-bisanya aku yang banyak kurangnya ini diberikan pasangan seperti Mas Gama, yang selain tampan dan mapan, juga sangat peka dan penuh perhatian. Nikmat mana lagi yang belum aku terima ya Tuhan ....

Mas Pacar ❤️
Mas serius?
Emang gak cape?
Abis kerja langsung nyusulin aku ke sini

Mas Pacar ❤️
Nggak dong
Mas udah kangen berat, pengen ketemu Oliv nya Mas yang udah gede
Yang udah nggak jadi anak kuliahan lagi

Mas Pacar ❤️
Sekarang kamu istirahat aja, ya
Tidur
Nanti kalau mas udah mau otw, Mas kabarin
Last chat di Mas aja, nggak usah dibales

Lagi-lagi aku dibuat tersenyum olehnya. Dia tau betul kalau aku paling tidak suka jika chat terakhir itu adalah chat dariku sendiri.

Yang jomblo dilarang iri!
Ayo yang belum follow cepetan follow 😊