Tuan Hernandez menyatukan kedua telapak tangan di hadapan Nigel.
Ia meminta padanya untuk mengizinkan Sean menikahi Xavia.Dia sangat berharap Nigel mau menerima putrinya sebagai menantu mereka. Tuan Hernandez sangat memikirkan kebahagiaan dan masa depan Xavia. Hanya Sean pemuda yang tepat untuk putrinya.
"Aku memohon pada kalian untuk memberikan Sean padaku. Biarkan dia menikahi Xavia. Aku benar-benar merendah pada kalian hari ini," ucap Tuan Hernandez. Dia tahu Deborah sangat membenci istrinya. Wanita itu bahkan sepertinya tidak setuju jika Sean menikahi Xavia.
"Presdir, apa yang Anda lakukan? Anda tidak perlu merendah seperti ini pada kami. Anda sudah banyak menolong kami. Jika ini adalah saat yang tepat bagi kami untuk membalas kebaikan Anda, maka kami akan memberikan Sean untuk putri Anda. Tolong jangan seperti ini," ucap Nigel. Ia membantu Tuan Hernandez untuk berdiri setelah berlutut di hadapan dia dan Deborah.
"Terima kasih, Nigel. Aku sudah menganggap Sean seperti putraku sendiri." Tuan Hernandez berdiri sambil mengusap wajahnya yang kacau.
"Kami sudah banyak berhutang pada Anda, Presdir. Harusnya kami yang berterima kasih pada Anda karena mau mengambil putra kami sebagai menantu di rumah ini," lirih Nigel. Pria itu menatap Tuan Hernandez penuh rasa syukur dan haru.
Namun tidak dengan Deborah,
Dia bahkan memalingkan wajah melihat drama dua pria itu. Enak saja meminta putranya untuk menikahi putri mereka yang bisa saja sudah tidak suci lagi. Kenapa Nigel mau saja menerima permintaan Tuan Hernandez?Benar, mereka memang berhutang banyak pada pria baik itu. Namun, bukan berarti mereka harus membayarnya dengan putra mereka juga. Ini tidak benar!
Deborah memalingkan wajah saat Tuan Hernandez memberinya pandangan. Pria itu datang padanya yang sedang berdiri di ambang pintu kamar. Deborah hanya diam dengan memasang wajah datar.
"Deborah, aku tahu ini bukan kabar bahagia untukmu. Namun, aku mohon padamu, restuilah pernikahan Sean dan Xavia." Tuan Hernandez menatapnya dengan wajah memelas dan sorot mata sendu.
Deborah mengembalikan pandangan pada pria di hadapannya.
"Anda orang yang baik, Presdir. Namun, bagaimana dengan Nyonya Hernandez? Apakah dia akan sudi menerima Sean sebagai menantu di rumah ini? Saya rasa itu tidak mungkin," ucapnya dengan tatapan dingin. Perasaannya sedang sangat tidak karuan saat ini.
Meski Tuan Hernandez adalah tuannya. Dia harus tegas kali ini, karena ini menyangkut masa depan putranya juga. Dia tak mau mereka hanya menjadikan Sean sebagai tambah lumayan karena aib Xavia.
"Kamu tidak perlu memikirkan itu. Aku akan mengurusnya." Tuan Hernandez berkata dengan tatapan bersungguh. "Sekarang bersiaplah, kita harus segera ke gereja. Pemberkatan pernikahan akan segera dilakukan," lanjutnya.
Deborah hanya mengangguk dengan wajah yang masih tidak senang.
Tuan Hernandez hanya tersenyum pahit. Dia segera meninggalkan kamar.Deborah segera menoleh pada Nigel. Sang suami hanya mengangguk sambil tersenyum tipis. Wanita itu memalingkan wajah kesal.
Mimpi buruk macam apa ini?
Kenapa putranya harus menutupi aib keluarga Hernandez!...........................................
Semua orang di ruang gereja menoleh ke arah pintu.
Terlihat oleh mereka Tuan Hernandez yang sedang menggandeng Xavia memasuki ruangan itu menuju pada Sean yang juga sedang menoleh ke arah mereka. Xavia menundukkan wajah di balik tirai putih transparan.
Gadis itu sangat cantik dengan gaun pengantinnya yang mewah.
Sean sampai terpukau melihatnya. Namun ia berusaha tenang sampai mereka tiba padanya.Jantungnya berdebar-debar saat Tuan Hernandez mengulurkan jemari Xavia padanya. Sean menyambutnya dengan gemetaran dan sungkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENANTU MISKIN PRESDIR (return)
RomantikSean Palmer, putra sepasang pelayan di keluarga Hernandez, konglomerat kaya raya di kota San Mitero. Diam-diam Sean menyimpan perasaan cinta pada putri majikannya, Xavia Price Hernandez. Namun, ia harus mengubur cintanya karena status mereka yang ja...