Wajah tampan berkharisma dengan manik kebiruan yang sudah dipenuhi gairah itu mendekat. Wajah Leah memucat. Tidak, apakah Sean akan mengajaknya bercinta karena mengira dirinya adalah Xavia?
Astaga, bagaimana ini? Rasa gelisah memenuhi relung hati Leah.
"Xavia, aku sudah tak tahan. Namun, aku tak ingin melakukannya. Aku takut ini akan berakibat buruk untukmu," ucap Sean sambil memandangi Leah yang sudah berada di bawah kendalinya.
Libido yang memuncak itu segera dirinya tahan ketika teringat ucapan Dokter Thalia. Ia tak bisa memaksakan hasratnya pada Xavia saat ini. Sean harus menunggu dua bulan lagi.
Leah menatap dalam pria di atasnya. Bodoh jika dirinya melewatkan pria seperti Sean. Lagi pula Josh tidak akan tahu jika dirinya bermain dengan Sean.
Meski Josh tahu pun memangnya kenapa? Sean sepuluh kali jauh lebih baik dari pria itu. Leah mulai dirasuk pikiran serakah. Ia juga menginginkan Sean.
"Aku sudah pulih, lakukan saja." Wanita itu memeluk Sean lantas berbisik ke telinganya.
"Sean tersenyum tipis."Tidak, Xavia. Aku tak ingin kamu sakit. Aku akan menunggu."
Leah tersanjung mendengarnya.
Pria ini benar-benar mengagumkan. Bahkan Sean enggan menyentuh istrinya sendiri. Namun, dirinya telanjur dibuat terbakar, dan Sean harus memadamkan api gairah itu sekarang juga."Baiklah, aku akan bermain untukmu." Leah mendorong Sean darinya. Wanita itu segera bangkit lantas bergerak mendekat.
Pria itu mundur karena Leah terus mendesaknya. Hingga saat dirinya jatuh duduk ke sofa, Leah segera duduk di pangkuannya. Ia meraih kepala Sean dan langsung menyambar rakus bibir pria itu.
Sean dibuat terkejut karena tingkah liar wanita itu."Ah, Xavia ... Kamu nakal malam ini," desah Sean saat jari-jemari wanita itu mulai membuka satu per satu kancing kemeja putihnya.
Dilempar entah kemana kemeja putih itu setelah lolos dari tubuhnya. Sean bersandar di sofa dengan bibirnya yang dikuasai Leah.
Itu ciuman yang begitu panas dan penuh sensasi. Pria itu melenguh nikmat saat ciuman Leah turun ke leher, dada hingga perutnya yang ramping dan berotot.
"Aah, Xavia ..."
Dipejamkan kedua mata oleh Sean merasakan miliknya yang berada di mulut Leah. Sensasi yang luar biasa dirinya rasakan. Untuk pertama kali istrinya seliar ini. Matanya terbuka, dipandangi wanita di hadapannya yang sedang memanjakkan miliknya dengan bibir dan lidah.
Sean dibuat tak tahan. Diraihnya kepala Leah, lantas menekan sampai miliknya masuk dengan sempurna ke mulut wanita itu. Digerakkan maju mundur dengan pelan. Ini benar-benar nikmat.
"Xavia! Ahh, Sayang ... Oh!"
Sean berdesah kencang saat miliknya semakin mengembang di dalam sana.Leah segera menyudahi permainan.
Ia tak ingin Sean meledak di dalam mulutnya. Wanita itu segera bangkit. Sean menatap dengan napas yang memburu. Leah tersenyum binal, lantas menanggalkan satu per satu kain di tubuhnya.Sean menatap takjub. Gairahnya semakin dibuat memuncak melihat tubuh polos Leah terpampang di depannya.
"Sean, ayo lakukan."
Leah segera duduk di pangkuan Sean. Bibirnya mengecup pada leher pria itu. Membangkitkan gairah yang memang sedang menggebu-gebu.
"Xavia, aku benar-benar tak tahan." Dengan cepat Sean langsung menerkam Leah. Direbahkan wanita itu di atas sofa. Tubuh kekar itu bergegas naik lalu memberinya banyak ciuman.
"Aaahh ... Aaahh ..."
Lenguhan kenikmatan terus keluar dari bibir kemerahan Leah. Tubuhnya yang polos terlentang pasrah di atas sofa. Jemarinya meremas kuat bantal yang menopang kepalanya. Miliknya sedang dimanjakan oleh Sean di bawah sana. Bibir nakal itu, lidah hangat itu, semuanya begitu nikmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENANTU MISKIN PRESDIR (return)
RomanceSean Palmer, putra sepasang pelayan di keluarga Hernandez, konglomerat kaya raya di kota San Mitero. Diam-diam Sean menyimpan perasaan cinta pada putri majikannya, Xavia Price Hernandez. Namun, ia harus mengubur cintanya karena status mereka yang ja...