Chapter 41 - Suami Tidak Peka

204 4 0
                                    

Napas Nyonya Hernandez terengah-engah. Tubuhnya gemetaran, dia tampak sangat ketakutan. Kedua tangan mendekap erat tungkai panjang suaminya. Ia berlutut di belakang pria itu dengan jejak air mata yang hampir kering di kedua pipi.

Pertengkaran hebat baru saja terjadi sepuluh menit yang lalu di kamar itu. Tuan Hernandez hampir saja menjatuhkan talak padanya.

Kini wanita itu benar-benar sangat ketakutan dengan tubuh yang gemetaran. Tentu saja dirinya tak mau bercerai dengan suaminya. Seluruh warga San Mitero bisa saja menertawakannya jika sampai hal itu terjadi.

"Da-Damian ... kumohon maafkan aku. A-aku benar-benar menyesal kali ini. Aku bersalah. Ya, aku yang salah. Kumohon maafkan aku." Nyonya Hernandez berkata dengan suara lirih dan bergetar.

Untuk kedua kalinya ia dan Tuan Hernandez bertengkar sampai begini. Sampai-sampai dia merangkak, bahkan merangkul tungkai suaminya demi mendapatkan kata maaf.

Dia benar-benar terlihat sangat menyedihkan kali ini. Jika saja Deborah melihatnya pasti pelayan itu akan tertawa sampai keluar air mata.

Ini semua memang karena Deborah. Kalau saja wanita itu tidak menelepon Sean dan Tuan Hernandez pasti rencananya sudah berhasil.

Awas saja pelayan toxic itu. Dia tidak akan melepaskan Deborah setelah ini. Nyonya Hernandez menatap penuh dendam mengingat wajah polos Deborah.

Sementara Tuan Hernandez masih bergeming tanpa suara. Tangannya dilipat di depan dada. Persetan dengan istrinya yang sedang memohon. Kali ini dirinya benar-benar sudah murka.

Bagaimana tidak? Dengan sadar istrinya bekerjasama dengan Tuan Caldwell dan Janied. Mereka mengurus perceraian Xavia dan Sean. Benar-benar biadab! Pria itu memejamkan mata dalam rasa kecewa.

"Damian, jangan diam saja. Kumohon bicaralah padaku. Namun, tolong jangan ceraikan aku. Aku bahkan sudah tak punya keluarga lagi. Rumah siapa yang harus aku datangi setelah kamu membuangku. Damian ..." Lagi, wanita itu menitikan air matanya.

Apa yang dikatakannya memang benar. Jika Tuan Hernandez menceraikannya maka dia akan ke mana?

Keluarganya sudah berantakkan sejak dirinya lulus kuliah. Menyandang gelar sarjana hukum ternyata tidak membuatnya puas. Terlebih saat ibunya ditemukan tewas bunuh diri.

Maria Lounge, nama gadis Nyonya Hernandez. Setelah ibunya tiada ia putuskan untuk meninggalkan kotanya dan bekerja di San Mitero sebagai pengacara di sebuah firma hukum ternama di kota itu. Kemudian ia bertemu dengan eksekutif muda berparas tampan, Damian Hernandez.

Saat itu Damian sedang mencari seorang pengacara handal untuk menuntut koleganya yang sudah menggelapkan uang perusahaan. Seorang staf merekomendasikan Maria.

Mereka pun bertemu. Maria berhasil membuat Damian memenangkan sidang. Damian dibuat kagum oleh kemampuan bicara pengacara cantik itu di persidangan.

Sejak itu mereka mulai dekat dan melakukan beberapa kencan. Hingga akhirnya Damian memperkenalkan Maria pada pamannya, Tuan Andreas. Tak lama setelah itu mereka pun menikah. Damian meminta Maria berhenti bekerja sebagai pengacara.

Bosan terus berada di rumah seharian, Maria putuskan mengikuti sebuah event fashion show di kota San Federo. Tak disangka dirinya memenangkan event tersebut. Sejak itu Maria mulai mendapatkan banyak tawaran untuk menjadi model dari beberapa agenci. Dia mulai terjun ke dunia modeling.

Karirnya di dunia model semakin bersinar setelah melahirkan Xavia. Dia jadi semakin sibuk dan sering pergi ke luar negeri. Bahkan Xavia kecil tidak begitu dekat dengan ibunya.

Hal itu membuat Damian kesal. Mereka bertengkar hebat malam itu. Pertengkaran yang berujung kata cerai seperti yang barusan terjadi.

Diancam akan diceraikan, Maria pun terpaksa meninggalkan dunia model. Dia sangat ketakutan saat mendengar kata cerai. Ia takut hidupnya akan berakhir tragis seperti ibunya. Tubuhnya akan langsung lemas dan gemetaran jika mendengar kata cerai.

MENANTU MISKIN PRESDIR (return)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang