Sore itu saat Deborah melintas di depan pintu ruang kerja Sean. Ekor matanya tak sengaja menangkap sosok wanita yang sedang berkeliaran di ruangan tersebut.
Xavia?
Deborah menghentikan langkah kecilnya. Matanya menyipit memandangi punggung Leah yang sedang berdiri di depan lemari besar di ruangan itu.
Apa yang sedang wanita itu lakukan? Mengapa gerak-geriknya seperti seorang pencuri? Rasa penasaran itu menuntun Deborah untuk menghampiri Leah. Dilihatnya wanita itu sedang membuka laci-laci berisikan uang sean.
"Xavia, apa yang sedang kamu lakukan di sini? Mau dibawa ke mana uang itu?"
Leah yang sedang meraup uang Sean dari laci lemari dibuat terkejut mendengar suara dari arah belakangnya. Wanita itu menghela napas sambil memejamkan mata.
Oh, shit! Mengapa nenek tua itu melihatnya di sini?Deborah masih menatap penuh selidik saat Leah memutar tubuh menghadap padanya. Pandangan wanita paruh baya itu turun pada tas hitam yang sedang Leah pegang. Cukup besar dan pasti berisi banyak uang. Aneh sekali. Apakah wanita itu sedang mencuri uang Sean?
"Apa yang kamu lakukan? Mengapa mencuri uang suamimu sendiri?" tanya Deborah tanpa memalingkan pandangan dari wanita muda di hadapannya.
Leah memutar bola matanya bosan."Aku tidak mencurinya. Aku hanya ingin memindahkan uang ini ke tempat yang lebih aman," jawabnya acuh.
Leah merasa kesal pada sikap Sean akhir-akhir ini. Tadinya ia pikir bisa tinggal selamanya di mansion ini dan terus menjadi Xavia. Namun, ternyata menjadi seorang istri dan harus mengurus anak-anak bukanlah hal yang menyenangkan baginya.
Akhirnya Leah kembali pada rencana awal. Ia hanya akan menguras semua uang Sean lalu kabur.
Akan terapi, uang Sean teramat banyak. Membutuhkan waktu untuk menguras semuanya. Dan dia harus bergerak cepat sebelum Sean mengetahui jika dirinya bukanlah Xavia.
"Memindahkannya? Mengapa harus dipindahkan? Memangnya kamu mau pergi ke mana?" Deborah tentu tidak mudah dibohongi. Ia tahu jika wanita di hadapannya itu sedang berbohong.
Memindahkan uang?
Omong kosong!Melihat Deborah yang terus menyudutkan, Leah menjadi murka. Didorong wanita itu dengan kasar sampai Deborah mundur dari hadapannya.
"Itu bukan urusanmu, Nenek tua! Aku istrinya Sean. Aku berhak melakukan apa pun di rumah ini termasuk memindahkan semua uang suamiku!"
Deborah dibuat tercengang mendengar ucapan wanita itu. Kepalanya menggeleng hampir tak percaya. Wanita di hadapannya ini benar-benar tidak seperti Xavia yang dirinya kenal selama ini. Ia orang lain.
Leah hanya menatap jengah pada wanita paruh baya di hadapannya. Dengan wajah angkuh ia segera berjalan melewati Deborah yang masih mematung di tempat. Persetan dengan nenek tua itu! Ia harus segera menemui Josh sekarang.
"Xavia, kamu mau ke mana? Mengapa tidak pergi dengan sopir?"
Angela yang sedang menggendong Emily di taman tak sengaja melihat Leah yang sedang berjalan menuju mobil di garasi. Ia buru-buru menghampiri.
Leah memutar bola matanya bosan. Dibanting pintu mobil itu di depan Angela. Tatapan tajam segera ia lontarkan pada wanita muda berseragam pelayan di hadapannya.
"Pelayan sialan! Bukan urusanmu aku mau pergi ke mana. Urus saja bayi-bayi itu, paham?!" tegasnya dengan wajah iblis yang menakutkan.
Angela mundur satu langkah dari hadapan Leah. Ia sangat terkejut melihat kemarahan wanita itu. Padahal ia hanya mencemaskannya saja. Namun Leah malah menatapnya seperti harimau yang melihat seekor kelinci.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENANTU MISKIN PRESDIR (return)
RomanceSean Palmer, putra sepasang pelayan di keluarga Hernandez, konglomerat kaya raya di kota San Mitero. Diam-diam Sean menyimpan perasaan cinta pada putri majikannya, Xavia Price Hernandez. Namun, ia harus mengubur cintanya karena status mereka yang ja...