Malam itu Daniel mendatangi ruang kerja Sean di pusat Group Parmer's. Pria itu datang dengan seorang pria berpenampilan casual.
Wajah pria itu tak terlihat jelas karena turtutup topi dan kacamata hitam. Postur tubuh tinggi kekar dengan gambar tato di pergelangan kirinya.
Di samping pria itu terlihat seorang gadis berpenampilan culun, dengan rambutnya yang dikepang dua ke depan, kacamata besar dan poni tebal yang menutupi sebagian wajahnya.
Pakaian yang dikenakan oleh gadis berkulit putih itu berupa kemeja kotak-kotak berlengan panjang yang longgar di tubuhnya, dipadukan celana jeans semata kaki yang warnanya sudah pudar.
Siapa dua orang aneh yang datang dengan Daniel? Mari kita cari tahu.
Setibanya di depan pintu ruangan Sean, Daniel menggiring dua orang itu segera masuk. Dua orang bodyguard terlihat berjaga-jaga di luar. Sepertinya ada hal penting yang akan mereka kerjakan malam ini.
Di dalam ruangan bercat dinding biru tua itu terlihat Sean yang sedang duduk berhadapan dengan Nicki. Rupanya asisten Pribadi Janied itu setuju saat Sean mengajaknya bekerja sama untuk menghancurkan
Group MXV."Selamat malam, Presdir. Aku membawa dua orang peretas handal yang akan meretas data-data penting milik Group MXV." Daniel menyapa pada Sean lalu menoleh pada dua orang yang datang bersamanya.
Sean mengangguk lalu mengangkat sepasang matanya menilik penampilan dua orang peretas yang dimaksud oleh Daniel. Satu orang gadis, seumuran Xavia, tinggi dan bertubuh langsing. Namun, penampilannya terkesan culun.
Kemudian matanya menoleh pria di samping gadis itu. Sebagian wajah si pria tertutup oleh topi dan kacamata hitam. Sementara penampilannya tak lebih baik dari gadis di sampingnya.
Pandangan Sean kembali pada gadis berkepang dua kacamata tebal di hadapannya. "Siapa nama kalian?"
"Aku Josh dan ini rekanku, Leah." Pria bertopi hitam yang menjawab. Suaranya tak seperti seorang yang pendiam. Bahkan ia menjawab dengan suara cukup cetar.
Sean tersenyum tipis."Baiklah, Josh dan Leah. Kalian sudah diberi tahu apa yang harus kalian lakukan?" tanyanya lagi tanpa memalingkan pandangan dari gadis berpenampilan culun di depannya.
Entah kenapa wajah gadis itu agak mirip dengan Xavia. Coba saja jika ia melepaskan kacamata tebal dan menyingkirkan poni menyebalkan itu.
"Kami harus meretas semua data penting perusahaan Group MXV lalu memindahkannya pada Group Parmer's."
Lagi-lagi pria bertopi hitam yang menjawab.Padahal Sean sangat penasaran ingin mendengar suara gadis culun di depannya.
"Good. Kerjakan sekarang." Sean menyambut lalu menoleh pada Daniel dan Nicki."Kalian juga ayo bantu mereka. Siapkan semuanya," lanjutnya.
"Baik, Presdir!" Daniel segera menjalankan perintah Sean.
Ia dan Nicki segera menyiapkan dua laptop yang diminta oleh dua orang peretas itu.Sean hanya berdiri di belakang bangku di mana Josh dan Leah mulai bekerja, meretas semua data perusahaan Janied dengan pasword yang diberikan Sean juga kata sandi rahasia perusahaan dari Nicki. Tangan Josh dan Leah bergerak aktif pada keyboard laptop di depannya. Mereka terlihat sangat mahir.
Diam-diam Leah melirik pada Sean yang kini sedang duduk di seberang mejanya. Pria itu sedang berbincang dengan Daniel dan Nicki. Bibir kemerahan gadis itu tersenyum penuh misteri.
"Sudah selesai!" Josh berseru sambil tersenyum puas saat Daniel dan Sean menghampiri.
"Secepat itu? Aku hampir tak percaya!" Daniel tercengang melihat semua data perusahaan Group MXV sudah berpindah pada Group Parmer's atas persetujuan dari presdir perusahaan itu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENANTU MISKIN PRESDIR (return)
RomanceSean Palmer, putra sepasang pelayan di keluarga Hernandez, konglomerat kaya raya di kota San Mitero. Diam-diam Sean menyimpan perasaan cinta pada putri majikannya, Xavia Price Hernandez. Namun, ia harus mengubur cintanya karena status mereka yang ja...