Chapter 128 - Rencana Jahat Molly

127 3 2
                                    

Setelah empat bulan berada di Salvador Timur, Sean dan Xavia memutuskan untuk kembali ke Salvador Barat. Deborah yang memintanya. Ia ingin menjaga Xavia saat sang menantu sedang hamil tua.

Benar, usia kandungan Xavia kini sudah sembilan bulan. Dokter Thalia mengatakan dirinya akan melahirkan awal bulan Januari. Tak hanya Xavia dan Sean, Deborah dan Nigel pun sudah tak sabar menunggu sepasang bayi kembar itu terlahir.

Meski sedang hamil tua, tapi Xavia tampak gesit dan selalu segar. Tidak lemah dan banyak keluhan seperti wanita hamil biasanya.

Bayi-bayinya pun sehat dan berkembang dengan baik dalam rahimnya. Sean dan Xavia sudah mendapatkan nama yang cocok untuk anak-anak mereka.

Sore itu Sean mengajak Xavia menghadiri pesta rekan bisnisnya di Hotel Luxury. Kedatangan mereka disambut antusias oleh para wartawan yang sudah lama menunggunya di depan lobi hotel.

Kilat lampu kamera para Awak Media menghujani Sean dan Xavia yang sedang bergandengan memasuki lobi hotel. Xavia tampak cantik malam ini dengan long dress warna hitam bahu terbuka. Perutnya yang besar tercetak dari balik long dress nya.

Sementara Sean tampak gagah dengan tuxedo hitamnya. Pria itu mengibarkan senyum manis pada para wartawan.

Penampilan dan kemesraan mereka membuat banyak hati merasa iri melihatnya. Lain dengan para wartawan yang menatap kagum dan tak henti mengambil gambar pasangan itu.

"Astaga! Bukankah itu pria yang pernah membayar kita?!" pekik seorang wanita yang sedang duduk pada sofa sambil menonton siaran televisi dari layar LCD besar di depannya.

Manik hazel itu tercengang melihat Sean dan Xavia muncul pada layar kaca tersebut.

"Ya, itu Presdir Group Parmer's!
Oh, astaga! Apakah itu istrinya?!" sambut pria di samping lalu menoleh cepat ke arahnya."Wajahnya sangat mirip denganmu, Leah! Apakah kalian saudari kembar?!"

Josh, pria itu sangat tercengang melihat wajah pacarnya yang teramat mirip dengan wajah istri Presdir Group Parmer's yang dilihatnya di televisi.

Mereka benar-benar mirip bak pinang dibelah dua. Hanya saja Xavia terlihat lebih gemuk karena sedang berbadan dua. Jika tidak, mereka benar-benar sulit dibedakan.

Wanita bernama Leah itu berdecak lalu menoleh pada pria di sampingnya. "Konyol sekali! Aku tidak punya saudari kembar!"

Josh tersenyum tipis. "Namun kurasa Nyonya Muda Palmer lebih seksi darimu."

Leah menatapnya kesal."Shit!"
Josh hanya tertawa kecil melihat ekspresi wanita dengan t-shirt putih dipadukan celana jeans setengah paha itu.

"Josh, hanya dirimu yang tahu wajah asliku, bukan? Kurasa ini adalah keberuntungan untuk kita," ucap Leah kemudian.

Pandangan gadis itu tertuju pada layar kaca di hadapannya. Terlihat Sean dan Xavia yang sedang melambaikan tangan pada semua wartawan. Mereka terlihat sangat bahagia.

"Maksudmu?" Josh mengernyitkan dahi sambil menoleh pada wanita di sampingnya.

Benar, selama ini hanya dirinya yang tahu wajah asli Leah. Wanita itu teramat cantik dan memiliki postur tubuh yang ideal, persis istri Presdir Group Parmer's yang dilihatnya tadi.

Namun, Leah menutupi semua kesempurnaan itu dengan penampilannya yang terkesan culun. Bahkan gadis itu tak pernah menunjukkan suaranya di depan orang lain.

Josh mengenal Leah sejak mereka kecil. Keduanya tumbuh bersama di San Milates. Setelah mereka lulus kuliah Josh mengajak Leah meninggalkan kotanya. Kemudian mereka hidup berdua di Salvador dan mulai menipu banyak orang.

MENANTU MISKIN PRESDIR (return)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang