Leah berjalan dengan angkuh menuju pada Xavia. Ia tersenyum remeh melihat keadaan wanita itu yang berantakkan. Sangat jauh dengannya yang begitu cantik dan anggun. Namun itu lebih baik. Xavia tidak boleh kelihatan cantik agar Josh tidak tergoda padanya.
"Apa yang kamu pandangi?" tanya Leah pada Xavia sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Wajah angkuh itu belum juga dirinya padamkan.
"Siapa dirimu dan mengapa mengenakan pakaianku?! Dan, wajahmu ..." Xavia menatap nyalang pada wanita di depannya. Ini benar-benar sulit dipercaya! Mustahil ada orang yang sangat mirip dengannya?
Dress selutut warna merah itu benar-benar kontras membalut tubuh Leah yang ramping. Dress itu adalah dress favorit Xavia, hadiah dari Sean di hari ulang tahunnya. Xavia jelas tidak rela melihat wanita lain mengenakan pakaiannya.
Leah menaikan sudut bibirnya melihat cara Xavia menatap. Sepasang tungkai panjang dipasangi heels setinggi 10cm itu terayun menuju padanya. Dengan cepat disambar rahang Xavia. Ia menatapnya tajam sambil mendongak.
"Dengar, wanita bodoh! Bukan hanya pakaianmu yang aku kenakan, tapi aku juga sudah tidur dengan suamimu." Leah menyeringai saat mata Xavia menatapnya. Wanita itu pasti sangat terkejut mendengar ucapannya, dan ia sangat puas.
"Apa?"
Xavia tampak sangat hancur mendengarnya. Wanita itu sudah tidur dengan Sean? Kepalanya menggeleng tak ingin percaya.
Leah kembali mencengkeram rahang Xavia, memaksa wanita itu menatap matanya. "Suamimu sangat liar di atas ranjang, dia tak ingin satu kali saja denganku. Dan senjatanya benar-benar membuatku sangat puas. Aku menyukainya."
"Tidak," lirih Xavia dengan air matanya yang berjatuhan. Hatinya sangat kecewa. Mengapa Sean tidak menyadari jika wanita itu bukanlah dirinya? Pantas saja Sean tidak pernah mencarinya.
"Kamu jahat! Apa salahku padamu?! Mengapa kamu melakukan ini padaku?! Lepaskan aku!" Xavia menangis sejadinya sambil memukul-mukul Leah. Namun ia dibuat terjerembab saat wanita itu mendorongnya dengan kasar.
"Apa salahmu? Kamu ingin tahu? Salahmu karena memiliki wajah yang serupa dengan Leah Danesh! Aku dan Josh sengaja menculik mu. Kemudian aku memasuki rumah suamimu. Aku akan menguras seluruh hartanya. Kamu dengar itu?"
Leah berdiri di belakang Xavia yang masih menelungkup pada meja setinggi dada sambil menangis. Ia segera mundur saat wanita itu bangkit. Xavia langsung menyerangnya.
"Wanita jahat! Lepaskan aku dan jangan ganggu keluargaku!" Xavia yang brutal langsung menjambak rambut wanita itu lantas menampar pipinya sebanyak dua kali.
Xavia tidak terima jika Leah telah tidur dengan suaminya. Naluri seorang istri yang merasa sudah dicurangi, membuat ia kalut dan ingin menghabisi Leah dengan tangannya sendiri.
"Hentikan! Brengsek!"
Plaak!
Plaak!
Dua tamparan keras menghantam pipi Xavia secara beruntun. Telinganya berdengung setelah tubuhnya terhempas ke sofa di sana. Dengan limbung Xavia berusaha bangkit. Dan Leah langsung menghantam wajah wanita itu dengan tinjunya.
Xavia kembali terhempas. Kali ini ia tak kuasa untuk bangkit lagi. Samar-samar dilihatnya Leah yang sedang tersenyum sinis. Perlahan matanya terpejam tak sadarkan diri.
Leah pandai berkelahi. Tentu saja tidak sulit baginya untuk melumpuhkan Xavia. Wanita itu sangat lemah karena kondisinya pasca melahirkan.
Leah berdecak jengah sambil menggelengkan kepala memandangi Xavia yang sudah tergolek tak berdaya lagi. Ia segera memanggil Josh untuk membereskan wanita malang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENANTU MISKIN PRESDIR (return)
Roman d'amourSean Palmer, putra sepasang pelayan di keluarga Hernandez, konglomerat kaya raya di kota San Mitero. Diam-diam Sean menyimpan perasaan cinta pada putri majikannya, Xavia Price Hernandez. Namun, ia harus mengubur cintanya karena status mereka yang ja...