Nephis menatap Sunny dan merenung. Kali ini, dia terdiam lebih dalam dari biasanya.
Sunny merasa sedikit gugup dibawah tatapannya, tahu bahwa dia sedang dievaluasi. Dengan keterampilan dan wawasan Changing Star, tidak sulit untuk membayangkan seberapa banyak yang telah dia peroleh dari penampilan pertempurannya. Baik levelnya saat ini maupun potensi masa depannya pasti sudah cukup jelas didepannya. Apakah itu cukup untuk membuat pengajarannya berharga baginya?
Setelah beberapa saat, dia mengambil pecahan jiwa itu dan mengangguk. "Oke."
Sunny tersenyum, mengucapkan selamat pada dirinya sendiri atas kesepakatan yang sukses. Dia tidak hanya menerima banyak keuntungan tanpa kehilangan banyak, tapi dia juga berhasil menciptakan kesan yang baik tentang dirinya dimata Nephis dan Cassia. Sejauh menyangkut kinerja, ini adalah hal yang hebat. "Jadi kapan kita mulai?"
Nephis mengangkat bahu. "Sekarang."
Sekarang? Sunny melirik matahari yang sudah hampir terbenam. Apakah mereka akan berlatih dalam kegelapan total? Itu bukan halangan baginya. Tapi, Changing Star...
"Kita akan mulai dengan beberapa kata. Itu sudah cukup untuk hari ini." Setelah ragu sejenak, dia menambahkan: "Cassia, dengarkan juga."
Sunny dan Cassia menoleh kearah Nephis, mendengarkannya seperti dua murid yang patuh. Meskipun usia mereka kurang lebih sama, keduanya tahu bahwa, dalam hal kecakapan bela diri, rekan mereka memiliki wewenang yang jauh melampaui mereka seperti kekuatan naga yang jauh melampaui cacing.
Nephis berpikir sejenak lalu berkata: "Penguasaan pertarungan dapat dibagi menjadi dua aspek. Satu adalah tubuh, dan yang lainnya adalah pikiran. Melatih tubuh tidaklah mudah, tapi cukup sederhana. Yang kalian butuhkan hanyalah pengulangan dan pengalaman. Dalam pertarungan, segala sesuatunya terjadi terlalu cepat untuk mempertimbangkan setiap detail pada saat itu. Itulah sebabnya teknik kalian harus ada diotot dan tulang kalian, sedemikian rupa sehingga hampir menjadi naluri." Dia berhenti sejenak. "Kalian dapat mencapai hasil awal melalui pengulangan. Kemudian, hasil tersebut harus diperkuat melalui pengalaman. Semakin banyak pengalaman pertempuran yang kalian miliki, semakin dalam teknik tersebut akan diserap kedalam tubuh kalian. Tidak ada cara lain. Seribu jam latihan tidak akan berdampak sebesar satu pertarungan sungguhan. Hanya mereka yang mampu bertahan dalam pertarungan yang tak terhitung jumlahnya yang dapat benar-benar menguasai tubuh."
Itu sekaligus masuk akal dan tidak sama sekali. Disatu sisi, prinsip peningkatan melalui latihan cukup logis. Disisi lain, pernyataan Changing Star membuatnya tampak seperti semua Legacy agung dengan pelatihan bertahun-tahun hanyalah anak-anak yang tidak berbahaya. Bagaimanapun, tidak peduli seberapa hebat tutor mereka, mereka tidak memiliki pengalaman pertarungan yang nyata.
Namun, sekali lagi, dia berhasil mengalahkan mereka semua - kecuali Caster - tanpa kesulitan yang berarti. Jadi mungkin pernyataannya benar. Tapi, itu menimbulkan pertanyaan tersendiri... kehidupan seperti apa yang telah dijalani Nephis hingga memiliki pengalaman pertarungan yang kaya diusia depalan belas tahun?
Haruskah aku berhenti memanggilnya "putri"?
Sementara itu, Nephis melanjutkan: "Melatih pikiran, begaimanapun, sama sekali tidak mudah. Itu karena, setelah kalian mencapai tingkat keterampilan tertentu, pikiranlah yang menjadi tempat pertarungan sesungguhnya terjadi. Hasilnya seringkali diputuskan sebelum tubuh kalian mulai bergerak. Dan untuk menguasai pikiran, langkah pertama adalah memahami esensi pertarungan. Tapi, sangat sedikit orang yang benar-benar melakukannya." Nephis melihat Sunny dan Cassia dan bertanya: "Menurut kalian, apa hakikat itu?"
Sunny ragu-ragu. Inti dari pertarungan? Apa itu? Jika itu adalah Legacy yang lain, dia akan tergoda untuk mengatakan sesuatu yang bodoh seperti "kehormatan", "keberanian", atau "tugas". Namun dia sudah tahu bahwa Nephis tidak cocok dengan gambaran seorang bangsawan yang ada dalam benaknya. Dia bukanlah seseorang yang mengikuti kata-kata kosong.
Setelah sekitar satu menit, Cassia akhirnya menjawab: "Kemenangan."
Dan hampir disaat yang sama, Sunny berkata: "Kelangsungan hidup."
Changing Star menggelengkan kepala. "Tidak." Lalu dia mengusap lehernya dan menatap tajam kearah mereka. "Inti dari pertarungan adalah pembunuhan."
Cassia tersentak dan membuka matanya lebar-lebar. Sunny mengernyit sedikit. Namun, Nephis tampaknya tidak peduli. Dengan nada tenang yang sama, dia melanjutkan: "Intinya, hanya ada ini: Kalian mencoba membunuh lawan kalian, dan mereka mencoba membunuh kalian. Pada akhirnya, salah satu dari kalian akan terbunuh, dan yang lainny akan menjadi pembunuh. Segala hal lainnya hanyalah kebisingan."
Perkataannya meresap kedalam inti Sunny dan bergema disana, menyebabkan sesuatu dalam dirinya beresonansi dan terbangun.
"Gaya tidak penting. Senjata tidak penting. Alasan dan niat tidak penting. Satu-satunya hal yang penting adalah menjadi yang terkahir bertahan. Dengan cara ini, apapun yang kalian lakukan dalam pertarungan harus dipandang hanya untuk melayani satu atau dia tujuan: membunuh musuh kalian atau mencegah musuh membunuh kalian."
Nephis menurunkan pandangannya. "Jika kalian dapat memahami hal ini, kalian akan memiliki cukup kejelasan untuk menguasai pikiran"
****
Setelah itu, Sunny tidak dapat tertidur lama. Ia berbaring diatas batu yang dingin, menatap kedalam kegelapan dan memikirkan apa yang telah diajarkan Nephis pada mereka.
Pengulangan, pengalaman, kejelasan.
Itulah tiga kunci untuk menjadi seorang pejuan yang ditakuti. Ketiganya penting, tapi yang terakhir adalah yang paling menjengkelkan. Benarkah seperti yang dikatakan Changing Star? Apakah tidak ada yang lebih penting dari menjadi seorang pejuang selain mencoba membunuh yang kuat? Secara intuitif, ia merasa memang begitu. Kebenaran yang kejam ini, dalam arit tertentu, merupakan gabungan dari semua pengalaman hidupnya.
Lagipula, bagi seseorang seperti Sunny, hidup hanyalah pertarungan terus-menerus untuk bertahan hidup. Ada yang selalu menang, dan ada yang selalu kalah. Yang pertama bisa hidup beberapa hari lagi, yang kedua... tidak ada yang peduli apa yang terjadi pada mereka.
Tentu saja, hidup adalah hidup, pertarungan adalah pertarungan. Bagi kebanyakan orang, mereka tidak sama. Namun, bagaimana dengan Awakened? Satu-satunya tujuan keberadaan mereka adalah untuk melawan Makhluk Mimpi Buruk. Sangan sedikit yang bisa lolos dari nasib itu.
Setelah datang ke Akademi, Sunny membiarkan dirinya berpikir bahwa ia telah lolos dari nasib harus selalu berjuang diambang batas untuk bertahan hidup. Namun sekarang, tampaknya ia baru saja menukar satu pertempuran dengan pertempuran lainnya.
Itu adalah pikiran yang tidak mengenakkan.
Tapi, jika dia melihatnya dari sudut pandang yang berbeda... apakah itu benar-benar berarti bahwa dia selalu memiliki keuntungan penting? Sebagian besar dari mereka yang dipilih oleh Spell dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan cara hidup yang kejam ini. Namun dia selalu hidup seperti ini.
Apakah dia benar-benar salah satu dari sedikit yang sangat cocok untuk menjadi seorang Awakened?
Dengan pemikiran itu, Sunny tertidur.
...Pada pagi harinya, dia terbangun karena mendengar teriakan yang melengking.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow Slave
FantasíaTumbuh dalam kemiskinan, Sunny tidak pernah mengharapkan sesuatu yang baik dari kehidupan. Namun, bahkan dia tidak mengantisipasi akan dipilih oleh Nightmare Spell/Mantra Mimpi Buruk dan menjadi salah satu dari Awakened - kelompok elit orang-orang y...