Chapter 26. Perubahan Bintang

15 2 0
                                    

Sunny cukup yakin bahwa bayangannya mampu melakukan lebih dari sekedar mengikuti diam-diam. Bagaimanapun, Spell itu telah menggambarkannya sebagai penolong yang tak ternilai. Sekarang terserah padanya untuk mencari tahu bagaimana tepatnya Pengendalian Bayangan dapat membantunya.

Seperti dalam banyak hal lain yang berkaitan dengan Aspek, ada tingkat pemahaman naluriah tertentu yang terpendam jauh didalam alam bawah sadarnya. Pemahaman itu diberikan padanya oleh Spell atau merupakan suatu bawaan bagi setiap Awakened. Sunny hanya perlu merasakan pengetahuan alam bawah sadar dan belajar bagaimana mempraktikkannya.

Sekali lagi, ia berkonsentrasi untuk merasakan tubuh dan jiwanya, lalu memerintahkan bayangan itu untuk melakukan serangkaian gerakan sederhana. Dengan setiap gerakan, ia semakin terbiasa dengan perasaan mengendalikan bayangan itu.

Tak lama kemudian, hal itu menjadi hal yang wajar baginya seperti bernapas dan berjalan. Bayangan itu terasa seperti bagian dari tubuhnya. Puas dengan hasil awal ini, Sunny dengan hati-hati memberinya perintah baru. Tanpa jeda, bayangan itu melepaskan diri dari sol sepatunya, berjalan ke ujung ruangan yang lain dan berbalik, menatapnya dalam keheningan yang sedikit mengejek.

Sunny ditinggalkan tanpa bayangan. 'Ini sama sekali tidak ilmiah,' pikirnya sambil tersenyum geli.

Lagipula, sains tidak pernah benar-benar diterapkan pada hal apapun yang berkaitan dengan Spell.

Saat bayangan itu berjalan menjauh, ia merasakan perpecahan yang sangat aneh terjadi dibenaknya. Rasanya seperti persepsinya telah terpisah menjadi dua sumber yang berbeda. Satu adalah tubuhnya, yang lain - bayangannya.

Dengan sedikit usaha, ia berhasil fokus pada sumber kedua. Seketika, padangannya buram. "Wah!" Seru Sunny.

"Wah!" terdengar suara bayangan dari ujung ruangan yang lain.

Sunny berkedip. Dalam benaknya, kini muncul dua gambar. Satu gambar pintu kamarnya, dengan bayangan acuh tak acuh berdiri didepannya. Gambar lainnya adalah seorang pemuda pucat yang duduk dikursi, dengan mata terbelalak dan kebingungan. 'Itu aku.'

Ia mengangkat lengan dan melambaikannya ke udara. Pada saat yang sama, pemuda pucat itu mengangkat dan melabaikan tangannya. 'Aku dapat melihat dunia melalui bayanganku?'

Sunny duduk sebentar, berpikir. Kemampuan seperti itu membuka banyak kemungkinan. Dengan atribut [Chaild of Shadows] yang memungkinkannya melihat dan bergerak diam-diam dalam kegelapan dan [Shadow Control] yang memungkinkannya mengirim bayangan diam-diam sebagai pengintai, dia bisa dibilang sebagai mata-mata yang sempurna.

Seorang mata-mata adalah seseorang yang mengumpulkan informasi tanpa harus menanggung banyak risiko. Peran seperti itu sangat cocok dengan selera Sunny. Tentu saja, mata-mata juga mampu menyerang dari balik bayang-bayang dengan ketepatan yang mematikan. Berbekal informasi, mereka adalah penyergap yang ulung. Dengan pengetahuan sebelumnya tentang kelemahan lawan, serangan mereka bersifat taktis dan mematikan.

Namun, konfrontasi langsung apapun berarti menempatkan dirinya dalam bahaya, jadi Sunny tidak terlalu tertarik menjadi pembunuh. Lagipula, Aspeknya masih belum memiliki sarana untuk meningkatkan kinerja tempurnya secara langsung.

'Apakah kita akan mengujinya?' Sunny menatap bayangan itu dan memberinya perintah. Sambil mendesah keras, bayangan itu membungkuk dan dengan cekatan menyelinap ke bawah pintu.

Seketika, Sunny dapat melihat ruangan dan lorong diluar. Sunny memejamkan mata untuk fokus pada gambar yang diproyeksikan dari bayangan itu. Bergerak diam-diam dari satu bayangan ke bayangan lain, ia meluncur menelusuri lorong. Dengan sedikit waktu dan pertimbangan, pengintainya praktis tak terlihat. Sunny melewati beberapa Sleepers dan mendengarkan percakapan mereka. Karena tidak merasa tertarik, ia terus maju.

Shadow SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang