Chapter 74. Pecahan Tengah Malam

26 4 1
                                    

Jantung Sunny berdebar sedikit. Seketika, dia lupa tentang Azure Blade. Ya, pedang itu memiliki nilai sentimental tertentu... tapi siapa yang peduli dengan sentimentalitas? Pedang itu berasal dari Carapace Scavenger, yang sama sekali tidak buruk pangkatnya saat ini. Hanya sedikit Sleepers yang bisa menggunakan senjata Awakened. Namun Memori baru itu datang dari iblis Awakened sesungguhnya! Iblis! Itu menjadikannya Memori Awakened dari tingkat ketiga, dua tingkat diatas Azure Blade. Totalnya ada tujuh tingkat, yang sesuai dengan tujuh kelas. Makhluk Mimpi Buruk, dari binatang buas/Beast hingga Titan. Secara tegas, tingkat yang lebih tinggi tidak selalu berarti bahwa Memori akan lebih kuat, tapi secara umum, semakin tinggi tingkatan makhluk itu, semakin unik dan hebat Memori yang ditinggalkannya. Itulah sebabnya Puppeteer's Shroud, yang berasal dari seorang Tiran yang telah bangkit dan dianggap sebagai armor Tingkat Lima Awakened, sangatlah berharga.

Tolong, jadilah luar biasa! Sunny berusaha keras untuk tidak menunjukkan kegembiraan di wajahnya. Berpura-pura tidak perduli, dia menjaga suaranya tetap tenang dan berkata: "Benarkah? Itu bagus."

Nephis memegang tangannya, menggagalkan semua usaha Sunny untuk tampak tenang, dan memejamkan matanya. Menyembunyikan ekspresi terkejut di wajah, Sunny merasakan percikan energi mengalir dari tubuh Nephis ke tubuhnya. Sama seperti saat dia mentransfer Starlight Legion Armor pada Nephis, hanya saja secara terbalik.

[Anda telah menerima Memori: Midnight Shard.]

Oh. Nama yang keren. Sunny memanggil rune dan dengan tidak sabar mencari deskripsi senjata barunya.

Memori: [Midnight Shard.]

Tingkat Memori: Awakened.

Tipe Memori: Senjata.

Deskripsi Memori: [Ditempa dari pecahan bintang jatuh, bilah pedang yang kokoh ini kuat dan tak kenal menyerah. Pedang ini berpihak pada mereka yang bersedia berjuang sampai titik darah penghabisan dan tak kenal menyerah.]

Menarik. Tanpa membuang waktu, Sunny memanggil Midnight Shard. Seketika, sebuah pedang elegan muncul di tangannya. Pedang itu tampak sedikit mirip dengan Azure Blade, tapi hanya dalam artian pedang itu bermata tunggal dan memiliki gagang panjang yang cocok untuk dua tangan. Namun, di situlah kesamaannya berakhir. Sebagai permulaan, bilahnya jauh lebih panjang, sekitar tujuh puluh hingga delapan puluh sentimeter, dan sedikit melengkung. Pedang itu ditempa dari logam yang sama terang dan berkilaunya dengan baju besi Carapace Demon. Itu sangat tajam. Gagangnya terbuat dari kayu hitam yang dipoles, sangat mirip dengan cabang-cabang pohon onyx yang besar. Pelindungnya berbentuk bundar dan lebih menonjol daripada Azure Blade, sehingga memberikan dukungan dan perlindungan yang lebih baik bagi tangan penggunanya.

Pedang itu tidak memiliki hiasan, ornamen, atau apapun. Pedang itu sederhana dan keras, seperti senjata sungguhan yang dirancang untuk pertarungan dan hanya pertarungan semata. Pedang itu tampak memancarkan aura dingin dan menakutkan.

Begitu tangannya menyentuh Midnight Shard, Sunny merasa bahwa pedang itu memiliki tekad yang tidak terpatahkan. Bilahnya cukup kuat untuk menahan pukulan yang menghancurkan tanpa mengalami kerusakan apapun. Dengan pedang itu ditangannya, tidak ada yang bisa membuat Sunny tidak bersenjata lagi. Lebih dari itu, ada sensasi baru yang aneh di suatu tempat jauh di dalam hatinya. Ketika Sunny memegang Midnight Shard, dia bisa merasakan kehadiran yang samar, seolah-olah ada sumber kekuatan yang dalam yang tersembunyi didalam benda itu, tepat di luar jangkauannya. Dia belum bisa memahami bagaimana cara mengakses kekuatan itu, tapi itu pasti nyata.

Kurasa aku harus memenangkan "kebaikannya" terlebih dahulu. Tapi bagaimana caranya? Hmm. Aku harus bereksperimen nanti. Mengagumi senjata barunya, Sunny menatap Nephis dan berkata: "Bahkan aku tahu jenis pedang apa ini. Ini... katana, kan?"

Nephis mempelajari Midnight Shard dan kemudian menjawab: "Secara teknis, ini adalah tachi. Pedang ini lebih panjang dari katana tradisional dan memiliki bentuk bilah yang sedikit berbeda. Tapi, keduanya cukup mirip."

Sebuah tachi.. yah, kedengarannya bagus juga. Dan sebagian besar prinsip yang telah dipelajari Sunny dengan Azure Blade dapat diterapkan pada pedang jenis ini juga, karena keduanya memiliki dasar yang sama.

Akuisisi baru itu tidak cukup untuk membuat Sunny melupakan kehilangan Echo, tapi suasana hatinya membaik secara signifikan. Dia sangat menyukai Midnight Shard. Ada keindahan dalam desainnya yang sederhana dan tegas. Itu sederhana dan mematikan. Mirip seperti Sunny sendiri. Itu adalah peningkatan yang signifikan.

Tiba-tiba, sebuah pikiran gelap muncul di benak Sunny. Sambil melirik Nephis, dia berdeham dan berkata dengan sedikit ragu: "Uh... ini senjata yang sangat bagus. Tingkat tiga, tidak kurang. Apa kau yakin tidak ingin menyimpannya untuk dirimu sendiri?"

Bagaimanapun juga, Changing Star adalah orang yang memberikan pukulan terkahir pada Carapace Demon. Sudah seharusnya, Memori itu menjadi miliknya. Namun Sunny benar-benar berharap Nephis akan menolak.

Gadis itu menggelengkan kepala. "Aku sudah punya pedang. Itu cocok untukmu."

Dalam hati, Sunny mendesah lega. Bagus, pikirnya. Membuatku bertanya-tanya, meskipun - jika dia tidak mau menukar pedang panjangnya dengan senjata tingkat tiga... lalu apa tingkat pedang perak miliknya?

Sunny tidak percaya bahwa pedang itu lebih cocok untuk Changing Syat bahkan untuk sesaat. Changing Star sendiri telah mengatakan padanya bahwa prinsip penggunaan jenis pedang ini pada dasarnya sama. Meng-upgrade ke Midnight Shard dan memberikan senjata lama pada Sunny tidak akan menimbulkan masalah baginya. Satu-satunya alasan dia menolaknya adalah karena itu akan menjadi penurunan level. Sekali lagi, Sunny menjadi penasaran tentang keadaan sebenarnya tentang bagaimana Nephis mendapatkan Nama Sejatinya. Untuk mendapatkan Nama Sejati miliknya, Sunny harus membunuh seorang Tiran Awakened. Mungkinkah Nephis telah melakukan hal yang sama? Atau bahkan... sesuatu yang lebih luar biasa?

Tapi Sunny terlalu lelah untuk mencoba dan mencari informasi. Mereka semua merasakan hal yang sama.

Karena takut makhluk bersayap aneh yang mereka lihat melahap Centurion yang sudah mati akan muncul lagi, kali ini untuk menyasar sisa-sisa Carapace Demon, ketiga Sleepers pindah ke sisi terjauh pulau dan bersembunyi dibalik batang pohon besar. Baru setelah mereka yakin tidak ada yang bisa melihat mereka dari atas, mereka akhirnya membiarkan kelelahan menguasai diri dan tertidur.

Sunny langsung jatuh ke dalam kegelapan tanpa mimpi, senang karena akhirnya bisa beristirahat. Namun kali ini sesuatu yang aneh terjadi. Dia benar-benar melihat mimpi. Aneh, pikirnya. Ini tidak seharusnya terjadi di Dream Realm... kan?

Saat itu, tidak ada waktu lagi untuk berpikir...






TBC

Shadow SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang