→Habis Baca Jangan Lupa Vote←
📍Jangan liat dari covernya baca dulu ceritanya di jamin seru📍
ini semua terjadi karena satu kesalahan yang Vania lakukan pada Edgar. kesalahan yang berawal dari kesalahan pahaman sebenarnya. tetapi karena kesalahan it...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesi menatap jalanan kota jakarta dari atas sudah berakhir. Sekarang hampir memasuki waktu dzuhur, tepatnya kurang setengah jam lagi.
Vania terkesiap dan memasang wajah penuh tanya kala mendapati suaminya berdiri di depan cermin sambi merapikan lengan kemeja maronnya.
"Mas Edgar mau ke mana?" tanya Vania.
"Aku keluar sebentar beli makanan ya, kamu tunggu di sini saja dan jangan ke mana-mana." Lelaki itu menjawab sambil menatap Vania dari pantulan cermin.
Setelah merasa penampilannya rapi, Edgar lantas berbalik menghadap Vania lalu berjalan mendekati wanita tersebut
"Kamu ingin makan apa?" tanyanya menatap sang istri dengan tatapan teduh.
"Aku ingin gulai kambing, Mas," jawab Vania sambil membayangkan rasa makanan yang dia sebutkan.
Edgar mengulas senyuman lantas menepuk-nepuk kepala sang istri.
"Ya sudah, tunggu aku dan gulai kambingnya dengan sabar ya." Vania mengangguk dan membalas senyuman Edgar.
Edgar menarik kepala Vania mendekat supaya mudah untuknya mendaratkan kecupan di kening wanita tersebut.
Tidak hanya bagian kening saja yang terasa menghangat saat bibir itu menyentuh, melainkan hati Vania pun ikut merasakan kehangatannya.
Usai itu, Vania pun tak lupa untuk mencium punggung tangan sang suami.
Meskipun hanya sebentar, tetapi Vania ingin mereka melakukan apa yang biasanya dilakukan oleh seorang istri di kala suaminya hendak bepergian.
Vania berharap dengan begitu sang suami akan selalu dalam penjagaan Allah Yang Maha Kuasa.
"Assalamualaikum," cetus Edgar sebelum benar-benar pergi.
"Waalaikumsalam."
Kepergian Edgar membuat Vania bingung untuk melakukan apa. Alhasil gadis itu mengambil ponsel yang sejak semalam dia hiraukan.
Ada beberapa pesan dari paman, Rani dan Winda.
Pesan dari paman menjadi opsi pertama yang Vania buka.
Di pesan itu, paman menanyakan kabar Vania dan sang suami. Selain itu, paman juga mengabarkan ingin sekali berkunjung ke kota-ke rumah mereka, Karena bibi ingin sekali merasakan suasana kota.
Pesan tersebut cukup membuat Vania panik. Bagaimana mereka akan menyembunyikan identitas Edgar jika keluarga dari kampung benar-benar datang?
Bagaimana jika paman justru marah dan merasa dibohongi setelah tahu yang sebenarnya?
Vania sungguh merasa bingung. berada dalam situasi ini. Ditambah lagi Vania sudah terlanjur membuka pesan itu, apakah sopan jika dia tidak langsung membalas? Tapi memutuskan sesuatu tanpa meminta pendapat dari suami juga bukanlah keputusan yang bijak.