Side Story#3 Axel-Caesar

39 6 1
                                    


Hero
Axel - Caesar

"Hei hei hei hei! Berhenti ada apa ini!"
Aku masih memegangi kedua kepalaku dan meringkuk di tanah saat orang orang yang menghajarku akhirnya berdiri dan menatap ke seorang pemuda yang berdiri di depan kami.

Orang orang tampaknya hanya menatap sambil diam ke arah pemuda itu, membuatnya kehilangan kesabarannya.

"Aku nanya! Ini ada apa?!"
Pemuda itu menggaruk rambutnya yang tampak teracak, mata mengantuknya menatap bingung ke arah kami.

"Anak kecil ini mencuri daganganku!"
(*=_=)
Anak kecil?
Telingaku langsung terasa panas saat aku mendengar perkataannya.

"Aku bukan anak kecil! Dan aku ga mencuri! Agh!"
Sebuah tendangan kembali bersarang di perutku, membuatku memekik tertahan.

"HEI STOP!"
aku memegangi perutku, terbatuk menahan isi perutku yang mendesak keluar.

Sakit bangett
T_T
Perutku rasanya nyut nyutan karena ditendang barusan

"Kalian, mentang mentang bocah ini penyihir muda terus kalian bisa seenaknya nggebukin dia?"
Cowok itu kemudian menunjuk ke arahku sambil menatap marah ke arah kerumunan orang. Beberapa orang yang lewat tampak mulai tertarik.

Hmph, aku dipanggil bocah lagi!

"Aku bukan bocah, aku udah.."

"DIAM!"
>,<

Kena marah deh.
Cowok itu menghardikku sambil menatap tajam ke arahku, aku segera menggigit bibirku dan memegangi kepalaku, takut mau dipukul lagi.
Aduh, salah apa sih aku, lagi jalan jalan ke Harmonia tiba tiba malah digebukin begini.
Harusnya aku gausah kesini aja ya...
Orangnya galak galak...
==========flashback==========

"Wooahh!"
Mataku berbinar saat aku memandangi barang barang yang ada di sekeliling pasar ini.
Bening bening semua!

>,<

Aku terus memutar mataku ke segala arah, tak satu barangpun lolos dari pandanganku.

"Aahh, harusnya bawa uang banyak!"

Aku menatap ke arah dompetku.
Kosong
T_T

Hufh, terpaksa aku cuma bisa ngeliat liat aja nih.
Pokoknya lain kali kesini aku harus udah kaya! Aku mau shopping!
(9'O')9!!

Kayaknya ga mungkin
(._. ')

Aku menghela nafas berat, kemudian melanjutkan langkahku menyusuri tempat ini.

"WOIII MALIING!"
Eh? Ada maling?
Dimana ya?
Aku menoleh ke belakangku, tampak sekelompok massa berteriak teriak sambil berlari ke arahku.

"Maling! Kamu! Stop! Maling!"
Maling?
Aku melongo, kemudian mengarahkan telunjukku ke wajahku.

"Maling...? Aku...?"

"Iya kamu! Stop jangan kabur!"
@_@
Aku segera membalik tubuh dan mengambil langkah seribu.

Nooo~~~~~
Kapan kapan aku maling
T_T
Kayaknya ini benar benar hari sialku.

"MALIIIINGGG!!!!"

"BUKAN AKUU!!!!"

"MALIIING"

"UDAH KUBILANG AKU GA MALIIING!!!"

"MALIIINNGG!!!!"

". . . . . . . . ."
Gawat nih...
Rasanya sudah 17 lap pasar ini aku kelilingi sambil berlari, tapi orang orang itu masih saja mengejarku.
Sial, capek nih lama lama...

"Eiikhh!"
Aduh, sial deh!
Jubah panjang yang aku gunakan mendadak tersangkut di salah satu ujung kios yang terhampar di kiri kanan jalan, membuatku jatuh tertelungkup, sementara dagangan kios itu terhambur menindih tubuhku.

The Night and The DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang