Caesar's View
"MOVE...!"
Arsais berteriak lantang dari depan kami.
Axel segera mengangguk mantap dan memberikan aba aba pada pasukan di belakangnya."KITA JUGA MAJU....!"
Aku berteriak sambil mengangkat tangan kananku.
"OOOO!!!"
Orang orang dibelakangku merespon dengan bersemangat.
"JAGA NYAWA! PRIEST BERSIAP! TIDAK ADA YANG BOLEH MATI HARI INI...!"
Arsais mengangkat sebelah belati lemparnya ke udara, kemudian mengarahkannya ke rombongan monster yang berderap ke arah kami.
Pasukan Arsais segera berbaris mendekati Arsais."MAGE! BERSIAP SERANG!"
Axel segera memimpin sepasukan orang berjubah dengan tongkat di tangannya.
"MULAI SIAPKAN MAGIC! TAHAN!"
Kerumunan orang yang sudah berbaris rapi tersebut mengarahkan tongkatnya ke langit, dan kilatan kilatan cahaya berbagai bentuk tampak mulai berdatangan entah darimana. Pasukan depan tampak sibuk merapalkan berbagai mantra. Keadaan pasukan saat ini penuh dengan gumaman bagai dengungan lebah. Berbagai kilatan cahaya itu kini berkumpul di depan kami. Axel tampak memperhatikan dengan serius ke arah monster yang semakin mendekat. Dia tampak menganalisa komposisi monster yang datang dan mempertimbangkan jenis mantra yang akan dipakainya.
Peluh menetes dari keningnya. Pakaian hijaunya berkibar kibar ditiup angin. Sejenak dia menutup matanya.
"SIAP! Musuh kita UNDEAD! CHARM ARROW! READY..... ARAH JAM 1, 600 meter, TEMBAK!"
Sebuah tembakan sinar dari beberapa orang yang memiliki skill tersebut beterbangan ke depan arah kami, membentuk ukiran mantra di lantai dan tiang sinar yang segera menghancurkan rombongan Zombie yang terseok2 berusaha mencapai kami.
"HARPY DI ARAH JAM 12! BOLT OF WRATH! 650 meter! NOW!"
Kilatan Petir meringsek menerjang pasukan musuh. Beberapa musuh yang terbang langsung terjatuh, mengejang kesakitan, dan menghilang.
"KURANGI JUMLAH MEREKA SEBISANYA! YANG SUDAH RECHARGE SKILL API! AREA! SISANYA PAKAI SKILL DOT! (Damage Over Time) BERSIAP! CHARGE! TAHAN!"
Axel mengangkat tangannya memberi aba aba untuk menahan sambil menunggu jarak musuh bisa dicapai.
"TEMBAK!"
Berbagai bentuk lidah lidah api bermunculan dan menabrak rombongan monster, Beberapa segera terkapar, sedangkan beberapa monster lain masih terus bertahan. Kobaran api tampak membakar tubuh monster monster yang melewati padang rumput yang dilalap api. Jumlah mereka sudah berkurang hingga seperempatnya. Arsais terlihat melipat kedua tangannya dan menonton dengan santai dari depan pasukan pemanah. Saat ini mereka sudah berada tepat di belakang pasukan yang dipimpin Axel.
Axel menghela nafas lega saat tugasnya telah terselesaikan dengan baik. Dia melempar kedelapan tongkatnya ke udara, dan kedelapan tongkat itu menancap dalam sebuah garis lurus."Itu tandanya! Pasukan Mage sudah mundur! Lindungi Axel!"
Aku berteriak lantang.
Axel berjalan mundur sampai mendekati pasukanku. Dia memilih tempat untuk duduk dan memejamkan matanya. Kedelapan tongkat itu berpedar dan mengeluarkan cahaya bulat di lantai. Pasukan Arsais tampak sudah bergerak hingga tepat di belakang tongkat itu."LONGBOW KE GARIS DEPAN!"
Sekumpulan orang dengan panah panjang segera berbaris dan menarik anak panahnya. beberapa panah tampak dipasangkan secara bersamaan di panah mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/86315198-288-k167269.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Night and The Day
FantasíaLove Story in Fantasy Game and Real Life! Check it out! Based on Suikoden Game! I rewrite and Edited some parts and Ending from my last story.... Its in Indonesian!