CHAPTER 2.10:Wish

25 7 2
                                    

Alvin's View

"Gimana sudah semua belum?"
Mama mengedarkan pandangannya ke seisi kamar, memeriksa dengan teliti seluruh sudut kamar.

"Kenny, Kevin, makasih loh sudah bantu beres beres! Nanti kalian ke rumah ya? Tante mau masak buat kita, itung itung syukuran juga!"
Ujar Mamaku lagi sambil tersenyum ke arah Kevin dan Kenny yang mengangguk sopan.

"Yahh, akhirnya, kamu keluar juga dari rumah sakit sayang!"
Sebuah belaian lembut mendarat di atas kepalaku. Tangan mamaku membelaiku dengan lembut.

"Yeah, bisa pulang, akhirnya, ga perlu lagi bolak balik rumah sakit, mama juga bisa istirahat lagi..."
Arvin berceletuk sambil mengangkat sebuah koper ke atas kasur di sampingku.

"Yeah, setelah ini kami semua bisa lebih santai deh! Kevin juga pasti bakal lebih fokus untuk kudeta hmpffhh..."
Kenny segera membungkam mulutnya dengan tangan kanannya saat Arvin dan Kevin melotot ke arahnya.

Kudeta?

Akhirnya mereka bergerak?
Sudah sejauh mana mereka mengetahui hal itu?
Ah, entahlah.
Masa bodoh dengan urusan itu.
Aku sudah bertekad untuk tidak akan menyentuh game itu lagi.

Jyo...

Apa kabarmu sekarang?
Apa yang terjadi setelah pertempuran di Valerie?
Aku benar benar ingin tahu bagaimana dengannya sekarang, tapi jelas tidak mungkin aku bertanya kepada Kevin maupun Kenny.
Mereka pastinya akan bertanya tanya apa hubunganku sebenarnya dengannya.
Ya kan?

"Haii...!!"
Sebuah suara yang cukup kencang mengagetkanku, kami semua serentak menoleh ke arah pintu, seorang lelaki dengan celana jeans biru dan kaos polo kuning memasang senyuman lebar dari arah pintu.

"Ah, dokter! Sampai datang kemari!"
Pria itu tersenyum malu sambil menggaruk garuk kepalanya, kemudian menunjuk ke arahku.

"Iyah, aku baru selesai shift, kudengar Alvin mau pulang hari ini, jadi aku sempatin kemari buat ngobrol sama Alvin!"
Dia kembali tersenyum jenaka, memamerkan deretan gigi yang terawat rapi.

"Tante boleh pinjam Alvinnya? Nanti saya kembalikan..."

"Ahahaha, dokter ada ada aja! Boleh! Dibawa aja!"

"Tapi ma, Alvin kan masi belum sembuh..."

"Udah, ga apa apa Ar..."

"Tapi nanti kalo lukanya terbuka lagi?"

"Ga mungkin, Dokter pasti akan menjaga Alvin lah, ya kan dok?"
Mama mengangguk ke arah dokter tanpa memperdulikan Arvin yang masih tampak tidak setuju membiarkanku pergi keluar.

"Yasudah, kalo gitu Mama mau urus administrasi rumah sakit dulu, kalian tunggu aja disini ga apa apa."
Mama mengangguk sambil tersenyum lagi ke arahnya, kemudian segera berjalan keluar dari kamar.
Aku segera mengenakan sweater abu abuku, kemudian beranjak berdiri.

"Dok, bisa temani aku? Aku mau ke taman."
Wajah tampannya kembali mengangguk riang, kemudian segera membantuku berdiri.

"Aku titip pesan ke Mama ya, kalo aku ada di taman..."
Arvin mendengus sebal, tampaknya dia tidak setuju, entah kenapa sikapnya terlihat aneh, tidak seperti biasanya, dia terlihat kesal dan kebencian terpancar jelas dari wajahnya..

================================

Silver's View

"Hei, Arvin, kamu kenapa sih? kayaknya lagi sensi banget?"

"Iyah, iyah bener!"
Kevin dan Kenny saling berpandangan kemudian saling mengangguk sambil menatap Arvin yang masih memandangi pintu kamar dengan geram.

The Night and The DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang