CHAPTER 26: Life Consuming Power

59 9 1
                                    

Caesar's View

Alvin masih belum tersadar sampai sekarang. Keadaannya sudah membaik. Kalau keadaannya ga membaik juga aku bakal langsung ke rumahnya dan mereset gamenya.

Tapi kupikir sekarang sudah baik baik saja sih. Keempat bishop lain juga berpikir seperti itu, dan mereka memutuskan untuk segera pulang karena harus segera mempersiapkan diri untuk perang.

Aku menghela nafas dan mendudukkan badanku di kursi tempat dia biasa merencanakan taktik perang Valerie.

Aku mengatupkan kedua tanganku sambil menatap lurus ke arahnya
Sejenak kututup mataku, Kejadian barusan kembali terulang di dalam benakku
============flashback============

Lady Leknaat menatap ke arah Arsais dengan tatapan lembut. Keempat bishop lain masih berdiri di sekelilingnya. Mereka mengharapkan jalan keluar untuk Arsais

"Dia Karakter spesial, kemampuan Runenya memiliki kekuatan dan daya hancur yang sangat jauh diatas orang lain, tetapi sebagai gantinya, dia juga mempertaruhkan badannya untuk menggunakan itu. Ini mungkin adalah bug dari game ini,  beberapa Rune memang mengambil life point dari pemiliknya untuk melakukan serangan,  tetapi itu hanya untuk rune tertentu,  dan life point yang terambil bisa dikembalikan dengan skill regenerasi atau heal, tapi untuk kasus Arsais, lukanya bahkan tidak bisa sembuh sesuai regenerasi game. Dia seakan akan terluka di dunia nyata,  dan memerlukan waktu lama untuk sembuh."

Dia sejenak memeriksa karakter Arsais lalu bergumam melihat data yang dilihatnya.

"Aneh sekali, walaupun disini dia terluka parah dan tak sadarkan diri,  tapi menurut status game,  karakternya berada dalam kekuatan penuh, dan tidak memiliki status negatif apapun,  seakan akan, bahkan kehilangan kesadarannya disinipun,  bukanlah hal yang diatur oleh game... "
Wyatt mengangguk angguk walau aku yakin dia tetap belum memahami keadaan sepenuhnya.
Sama seperti kami semua
Tidak ada yang mengerti apa yang terjadi,  dan hanya bisa diam menunggu kesadarannya kembali.

"Kemampuan runenya barusan memang sangat mengerikan. Selain Lord Marty, aku belum pernah melihat kekuatan pengrusak sebesar itu. Apalagi Earth Rune adalah rune ber tipe Assist, Kupikir seharusnya Rune ini bersifat support dan hanya memiliki damage tidak lebih besar daripada rune serangan normal. Coba kalian bayangkan kalau dia memegang Fire Rune atau Lightning Rune!"
Keempat bishop lain menatap dengan ngeri ke arah Arsais.

Arsais yang selama ini ditakuti karena taktiknya yang brillian dan kemampuan bertarungnya yang handal, ternyata masih menyimpan satu kemampuan lagi di dalam tubuh kecilnya.

"Ahli taktik, seni bertarungnya tinggi...  Dan sekarang Kekuatan Rune yang massive? Kayaknya aku mesti mikir mikir untuk menjadikan dia musuh"
Arvyn bergidik pelan sambil menatap ke arah Arsais yang sedang terbaring di atas kasurnya.
Lady Leknaat menyingkap lengan kanannya. Sebuah lambang hitam bersinar biru redup bercahaya di punggung tangannya.

"Selama dia mengijinkan dirinya untuk beristirahat setelah penggunaan rune untuk menyembuhkan lukanya, dan dia tidak memaksakan dirinya, kupikir semuanya akan baik baik saja. Saat ini aku akan menggunakan Rune ku untuk memutar waktu di tubuhnya. Kalian pastikan dia tidak memaksakan dirinya lebih dari ini. Sarankan dia untuk berlatih. Dan kupikir ide bagus untuk menyembunyikan tentang kelemahannya."

Kami berlima mengangguk setuju. Sejenak kemudian Lady Leknaat menutup matanya, dan seorang wanita lain datang di hadapan kami. Dia adalah GM kedua, Lady Windy.
Sejenak mereka berbicara serius,  dan tak lama Lady Windy mendekat ke arah Arsais tertidur. Ia memeriksa dengan hati hati setiap bagian tubuhnya

"Kasus ini akan kulaporkan secepatnya,  ini mungkin akan berbahaya bagi kesadarannya di dunia nyata, kalian harus memperhatikan agar dia tidak menggunakan runenya secara berlebihan, karena bila dia kehilangan kesadarannya di game,  mungkin akan berakibat fatal di dunia nyata, apalagi bila dia kehilangan kesadaran,  berarti dia tidak bisa logout dari gamenya, dan memaksakan logout oleh pihak ketiga,  mungkin bisa berbahaya..."

The Night and The DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang