CHAPTER 2.36: CHAOS!

39 5 0
                                    

Yue's View

"Cardinal, mereka!"

"Aku melihatnya, aku tahu...."
Aku berbisik pada seorang Captain yang dengan panik menunjuk ke arah bayangan keperakan yang melolong membelah kesunyian perjalanan kami.

"Tenangkan pasukan, kita tetap pada rencana awal kita..."
Rex berbisik padaku, aku segera mengangguk, kemudian membalik tubuhku.

"Hanya The Beast Rune, kami pasti bisa menanganinya, lagipula Rune itu adalah Rune liar, besar kemungkinannya dia akan menyerang pasukan Harmonia juga!"
Semua orang menatapku dengan ragu, tampaknya aku gagal meyakinkan mereka.

"Apa yang kalian takutkan? Itu hanya serigala raksasa! Kami pernah menyegelnya sekali, dan saat ini, kita mencetak sejarah itu sekali lagi!"
Rex berteriak sambil mengangkat sabitnya, memunculkan bayangan dewa kematian raksasa di atas tubuhnya.

Orang orang tampak melihatnya dengan takjub, mengalihkan kegugupan mereka menjadi kekaguman.

Aku hanya bisa tersenyum melihatnya.
Sungguh hal yang sampai sekarang bisa membuatku kagum.
Dia bisa begitu mudah menarik perhatian orang, dan auranya, walaupun dia begitu dingin dan terlihat jutek, tapi auranya selalu menarik orang orang untuk berada di dekatnya.

Dia mampu menjadi seorang pemimpin, dan memiliki kualifikasi sebagai seorang pemimpin.
Aku mengangkat tanganku, begitu juga dengan Lazlo, dan segera, Beginning dan Punishment Rune menampilkan wujudnya di atas pasukan.
Lambang ketiga rune ini tampaknya membuat semangat pasukan kami kembali meningkat.

"Serigala sial itu tidak akan ada apa apanya dibandingkan kita!"
Rex meraung keras, disambut dengan sorakan dari pasukan kami.

"Tunggu apa lagi? Maju! Kita ambil alih L'Entracte!"
Pasukan kami kembali bersorak, Rex mendahului kami, berjalan melewati Gerbang Valerie menuju L'Entracte, kota pertama yang akan menjadi Checkpoint kami di Central District.

"Rex, kamu benar benar mampu menahan The Beast Rune?"
Aku berbisik padanya dari depan pasukan agar pasukan kami tidak mendengarnya.
Rex menaikkan bahunya, sambil terus berjalan dan menatap lurus ke depan.

"Entah, tapi aku punya rencana..."
Sudah kuduga, dia hanya mencoba meyakinkan pasukan kami.

Tapi
Dia punya rencana?
Rencana apa?

"Rencana apa?"

"Bila hanya kita, mungkin tidak akan bisa menahan The Beast Rune. Tapi, kalau ada kelima Bishop, dan semua alliansi kita, serigala besar itu hanya akan seperti anak anjing di hadapan kita."

"Maksudmu?"
Rex hanya melirik ke arahku, dan menaruh telunjuk di bibirnya.

"Aku dan Kanna berpisah bukan tidak ada maksud, Cardinal. PASUKAN GREG! SESUAI RENCANA AWAL KITA! BERTOLAK KE SOUTHGARD SEKARANG!"
Greg segera mengangguk.

"Thunder! Empower our feet, make it move as fast as lightning! Speed of Spark!
Greg membacakan mantra Runenya, kemudian mengangkat pedangnya.

"PASUKANKU MAJU! BERLARI SECEPAT YANG KALIAN BISA! WAKTU KITA TERBATAS! SIAPAPUN YANG TERLAMBAT SAMPAI AKAN KUBUNUH!"

"WOOO!"
Dengan kecepatan kilat satu barisan kami segera berpisah, berbelok, dan menghilang dari hadapan kami.

".........."

"Rex, apa tadi yang dibilang Greg?"

"Yang terlambat dibunuh...."

"....... ternyata bukan salah telingaku..."

Aku menggeleng heran, masih menatap gumpalan debu membumbung yang tercipta karena gerakan kaki pasukan Greg.

"Kita maju! Ke L'Entracte! Bersiap! Formasi Mangkuk! Kita kelilingi kotanya! Lumpuhkan semua penjaga!"
Aku berteriak lantang memberikan aba aba, dalam sekejap pasukan yang tadinya berbaris rata segera melengkung, membentuk mangkuk yang melingkupi kami.

The Night and The DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang