Rex's View
"........................."
Aku terbangun saat samar aku mendengar seseorang menyibakkan tirai pintu dan membuat cahaya menerjang masuk menggelitik wajahku."Ah, kamu udah sadar...?"
Kupicingkan mataku menatap wajah yang masih tampak samar di hadapanku.
Samar aku mengenali jubah hijaunya, rambut cokelatnya tampak sedikit kotor dan mengkilap."Ah, Axel...?"
Wajah orang di depanku segera berubah cerah, ia segera memelukku."Ahhh! Akhirnya kamu sadar juga!"
"Stop! Jangan teriak di telingaku!"
Axel segera menarik pelukannya dariku, dan mengeluarkan lidahnya."Maaff Maaf! Abisnya kamu udah tidur seharian! Kami hampir mau ninggalin kamu disini kalo kamu ga bangun juga!"
"Memangnya sekarang jam berapa?"
"Jam 5 pagi, 2 jam lagi kita advancing...."
"HAH?!"
Aku melirik ke arah jendela option karakterku.
Benar juga, sudah pukul 5.17 subuh.Nyaris saja.
Aku segera berdiri, dan menyadari armorku sudah terlepas dari tubuhku."Mana pakaianku?"
"Ada di pojok ruangan, soalnya keliatan ga enak tidur pake baju begitu, jadi aku lepas..."
Ujar Axel dengan kalemnya, dia mengambil sebuah benda dari dalam lemari, kemudian berjalan ke arahku."Rex, mau permen cicak....?"
Aku memandanginya sejenak, dia tersenyum lebar sambil memamerkan serentengan permen berkemasan warna warni padaku."...........ga.............."
"..............."
================================"Lord Rex, anda sudah siuman..."
Aku mengangguk pada Kanna yang tampaknya sedang sibuk memberikan aba aba pada pasukan persiapan, beberapa dari para bebek itu memasukkan perimeter gun yang sudah di bongkar ke dalam supply wagoon kami."Kami sudah kebingungan, takut kau tak akan bangun! Untungnya Cardinal sadar lebih cepat."
"Cardinal juga pingsan?"
"Yeah, Cardinal dan Kelima bishop juga kami temukan kehilangan kesadaran di lokasi dimana kami melihat The Beast Rune menghambur udara dan menghilang..."
"Mereka tidak menyegelnya?"
"Mereka mengalahkannya..."
"The Beast Rune kalah...............?"
Mereka mengalahkan The Beast Rune?
Sekuat apa kekuatan mereka?
Sampai serigala raksasa yang empat tahun lalu kami segel karena tak bisa kami kalahkan bisa mereka habisi?
Serangan yang luarbiasa."Sekarang dimana Cardinal dan Kelima Bishop?"
"Kelima Bishop dan Cardinal ada di utara kemah bersama para kepala pasukan lainnya, mereka sedang menyiapkan pasukan sebelum maju ke Great Temple."
"Aku akan kesana sekarang...."
Kanna mengangguk padaku tepat sebelum aku membalik tubuhku dan berlari pergi ke arah mereka.=Hei bocah, perasaanku tidak enak hari ini...=
+Maksudmu?+
=Entahlah, cuma tidak enak, mungkin berhubungan dengan perang ini, aku ada firasat buruk...=
Aku nyaris tertawa mendengar bisikan Life and Death Rune di kepalaku.
+Memangnya Rune sepertimu bisa punya firasat?+
=Kurang Ajar!=
+Perang ini harus selesai hari ini+
=Terserahmu!=
KAMU SEDANG MEMBACA
The Night and The Day
FantasíaLove Story in Fantasy Game and Real Life! Check it out! Based on Suikoden Game! I rewrite and Edited some parts and Ending from my last story.... Its in Indonesian!