Arsais's View
Perkemahan terihat lengang. Aku melanhkahkan kakiku menapaki jalan di antara tenda dan bangunan yang terlihat kosong. Yah, semenjak berita perjanjian damai tersebar, setiap orang tampaknya mulai beristirahat setelah semua pertempuran berat yang sudah terjadi. aku melangkahkan kakiku, kulihat Axel berdiri mematung menatap sesuatu di tangannya.
"Axel...?"
sekejap ia menatapku terkejut, sambil menyembunyikan tangannya di belakang badannya
aku melongok ke belakang melihat apa yang di pegangnya.
pita rambut? tapi, rambutnya pendek kan? untuk apa?
Ah....
Aku tahu....
sejenak kemudian aku tersenyum. dia menatapku gugup"Ikut aku..." kataku singkat
aku berjalan ke tendaku, diikuti Axel di belakangku
kubuka tendaku."Ah, Apin? , sudah balik?"
kutatap datar orang yang sedang duduk di mejaku.
"Caesar..."
sejenak kemudian aku menatap Axel dengan tatapan penuh arti."Dia membawakanmu pita. kemarin pita rambutmu terpotong saat perang. Benar?"
Caesar menaikkan alisnya, ia mengangguk, dan menatap bingung pada Axel.
"Kamu sadar Ax?"
wajah anak itu langsung memerah dan ia menyerahkan seutas pita berwarna hijau pada Caesar.
"Terimakasih!" Caesar mengacak acak rambut Axel dengan gemas, dan memasang pita itu kembali di rambut kanannya.
Aku menyeringai saat tiba tiba sebuah ide nakal terlintas di benakku."Caez, aku mau kau bawa Axel ke Academy, aku mau dia bisa mendapat Job Strategist sepertimu dalam 1 minggu...."
Caesar terkejut dengan perkataanku.
"Aku tahu, Axel memang sudah menjadi salah satu komandan pasukan, tapi, kalau aku harus pergi mengantar Axel mengambil job strategist, itu berarti aku harus meninggalkan daerah ini?"
aku mengangguk pelan
"Perjanjian damai sudah ditetapkan, tidak akan ada yang terjadi setelah ini kan? aku ingin dia segera memimpin sebuah pasukan sesegera mungkin. jadi kuminta kau untuk mengajarinya. dan kau Ax, aku mau kau terus ada disamping Caesar, kamu akan lebih mudah dan lebih cepat mendapatkan job itu bila kalian berada di dalam party. Kalian berdua sementara bebas tugas. Kalian mengerti?"
"Bishop...." ucap Axel lirih
"Jangan menentangku, aku tahu apa yang aku lakukan! bila aku memerlukan kalian aku akan segera memanggil kalian kembali. Lagipula, apa kalian berpikir aku sendirian akan jauh lebih lemah tanpa bantuan kalian?! "
Caesar mengangkat bahunya, kemudian segera berdiri
"Baiklah... kalau begitu kami akan pergi sekarang. Beri aku waktu seminggu, tidak, tiga hari, akan kami selesaikan dalam tiga hari"
Aku mendengus jengah, tampaknya dia sama sekali tidak bisa tenang meninggalkanku.
"Baiklah, pergilah.."
Axel bergegas mengambil ranselnya, sementara Caesar langsung bergerak keluar dari perkemahan.
Kutatap kepergian kedua orang itu dengan tersenyum.
Yahh semoga dengan perjalanan ini paling tidak mereka bisa lebih dekat satu sama lain.....
Kayaknya....
aku bakat jadi mak comblang ya?
Hahahahaha
selanjutnya, kuserahkan padamu Ax...
Aku tahu kalian berdua idiot, tapi semoga keidiotan kalian tidak menghalangi rencanaku...=======================================
Arsais's View
"Disini kau rupanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Night and The Day
FantasyLove Story in Fantasy Game and Real Life! Check it out! Based on Suikoden Game! I rewrite and Edited some parts and Ending from my last story.... Its in Indonesian!