Maaf, karena error jd harus repost....
Yue's View
"NAIF.... KALIAN SEMUA NAIF..... "
Sosok raksasa yang melayang dan seakan memiliki tinggi sampai kelangit itu tertawa, sementara satu malaikat hitam lain terbang di sisinya.
"Apapun yang terjadi, monster itu harus dikalahkan, dia akan membawa kekacauan besar untuk Suikoworld. Lord of Death, dia memiliki kemampuan untuk memanggil ketujuh Lords of Hell, monster terkuat di Suikoworld yang disegel bersama dengan Life and Death Rune. Luciel, Lord of Pride, adalah yang terkuat. Kalau sampai ketujuh monster itu keluar, nyaris tidak mungkin bahkan bagi semua orang disini untuk mengalahkannya."
Windy bergumam sambil mengernyit, tampak berpikir keras cara untuk melenyapkan sosok raksasa yang tampak tak akan lecet sedikitpun dengan serangan besar kami.
"Kalau aku membangunkan Alvin, Rex akan menghilang, berarti monster itu juga bakal hilang kan?"
Arsais bergumam ragu, sambil menatap langit, sosok itu tampak terbang melayang dengan santai, tahu bahwa mental kami sudah menciut melihat kekuatannya.
"Itu masalahnya, dalam keadaan ini, Life and Death Rune memiliki bug, dan bug itu membuat dia bisa merebut karakter pemiliknya, berserta kesadarannya di dunia nyata... Membangunkan Rex di dunia nyata tidak akan mungkin saat ini, kesadarannya penuh direbut oleh Rune itu... "
Aku terhenyak mendengar penjelasannya, emosiku membuncah dan aku segera memberomdongnya dengan luapan kekesalanku.
"APA MAKSUDMU?! KALAU KALIAN TAHU ADA BUG BERBAHAYA SEPERTI ITU, KENAPA KALIAN MEMBIARKAN REX MENGGUNAKANNYA?!"
"Cardinal, tenanglah, aku sudah menjelaskannya, life and death rune sendiri sudah memberikan peringatan, dan Rex mengambilnya murni karena keinginannya secara pribadi. Kami pun, yakin Rex takkan membiarkan kesadarannya direbut dengan sukarela, karena itulah, hal ini, diluar perkiraanku.... "
" DILUAR PERKIRAAN KATAMU? APA KAU BARUSAJA BERKATA, KAU BERJUDI DENGAN NYAWA SESEORANG, DAN KAU BARU SAJA KALAH?! SEMUDAH ITU?!"
"Tenanglah Cardinal! Tenangkan dirimu.... "
" Lady Kana,aku tenang, ini sudah cukup tenang, dalam keadaan ini. Sudah cukup banyak aku kehilangan, dan aku tidak akan membiarkan diriku kehilangan lebih dari ini!"
RRRRR!
Sebuah ukiran rantai tiba tiba melecut, melilitkan dirinya di kaki dari sosok Luciel, membantingnya ke lantai. Sesaat kemudian lima buah rantai lain melecut, mengikat kaki tangan dan kepala Lord of Death, membuatnya tertunduk ke lantai.
"AAAAAAAAARGH, BERANINYA!"
"P.... Pontiff Marty, apa yang dilakukannya?!"
Sosok berpakaian putih dan emas menyeruak, dengan sebuah rantai keluar dari tubuhnya, berjalan, membuat semua orang menyingkir tanpa sadar.
"Apa hanya kemarahan yang bisa kau lakukan? Penting katamu? Tapi kamu hanya bisa meluapkan kekecewaan kepada ketidakmampuan dirimu kepada orang lain ....."
Marty tersenyum tipis, kemudian menarik rantai di tubuhnya, menghempaskan tubuh raksasa monster itu ke tanah.
Sosok itu tampak murka, dan dalam sekejab kilatan kilatan cahaya bermunculan, tanda Lord of Death sedang menghujamkan serangannya kepada Marty, yang hanya menepisnya dengan tameng dari Circle Rune.
"Gencatan senjata, monster ini, akan memusnahkan pasukanku.... Dan dia menahan pemimpin kalian, kita bersatu untuk memusnahkannya. Aku akan membantu kalian menahan mereka, kalian habisi mereka.... Apakah cukup adil...? "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Night and The Day
FantasíaLove Story in Fantasy Game and Real Life! Check it out! Based on Suikoden Game! I rewrite and Edited some parts and Ending from my last story.... Its in Indonesian!