CHAPTER 3: Brief Day

186 18 0
                                    

Alvin's View

KRIIINGG!!!
"Shit ah!!"
Pasti mamaku! dia memang selalu aja gini. sial, gatau apa aku tadi malam mesti ngurus masalah serius sampe subuh (maen game)!
Aku menguap lebar,  dengan malas kumatikan alarmku, dan turun ke lantai bawah.

"Pagi Sayang, enak bangunnya?"

seru mamaku dari bawah sambil menahan tawa

"Ya, enak, seneng ya bikin anaknya jantungan pagi pagi. kapan kapan ini jam mama beli? kapan juga ini ada di kamarku?"

"tadi pagi, mama suruh si bibi masukin ke kamarmu suaranya kenceng ya? ampe kebawah kedengeran lo, hohohoho..."

"Enak Bangunnya Vin? hahahaha, makanya jangan ngegame mulu jadi orang!"

kutatap tajam adikku yang sedang mengoles roti dengan selai.
kurampas roti dari tangannya dan kumakan.

"Berisik..." ucapku singkat.

"Hahaha, maklum lah, ampe tua masi single, makanya orangnya senewen." ujarnya

"Grace, diam!"

Aku bergegas ke kamar mandi, meninggalkan adikku plus mamaku yang masi cekikikan ga jelas.
Kututup pintu kamar mandiku, kunyalakan shower.

"single yah...?"
memang, sampai sekarang aku memang belum pernah pacaran sama sekali. Tapi apa salahnya emang?
Sampai sekarang memang belum ada cewek yang membuatku tertarik, selain itu aku agak (sangat) tergila gila dengan game,  sehingga sosialisasi dengan teman dari dunia nyata masih belum menjadi perhatianku.

Aku keluar kamar mandi dan kembali menuju kamarku. Mengenakan seragam putih putihku, dan bergegas turun ke bawah

"Maaa... aku berangkat!!"

"Iya sayang, jangan lupa liat kiri kanan ya, kalau ada cewek yg menarik, mama mau cepat punya menantu! "

"........................"

Aku masuk ke kursi belakang mobil, dan pergi ke sekolah bersama adikku yang luarbiasa cerewet ini. Sepanjang perjalanan adikku ga ada berhentinya ngomentarin semua hal yang dia liat sepanjang jalan. Gajelas deh kalo buatku. Untuk meredam keberisikan yang muncul dari sampingku (dalam konteks ini, adikku.) kupasang headsetku. Walau sebenarnya aku ga dengerin lagu apapun, tapi yah, daripada dengerin dia, lebih enak deh pokoknya.

Ga lama, mobil kami sudah memasuki area sekolah. Sopir mamaku menghentikan mobilnya di pintu depan gerbang sekolah.

"Makasih ya pak" ucapku sambil berlalu turun.

Ahh, sekolah lagi, males banget deh.
kulihat adikku sudah berlari ke dalam sekolah

"Gila tuh anak, baru ini aku liat orang semangat bgt sekolahnya" gumamku tanpa sadar.

kulepas headset dari telingaku, dengan malas malasan aku berjalan ke arah kelasku.

"Rame banget.."

Kulihat keadaan kelas seperti medan perang, semua orang megang pensil masing masing, serobot serobotan buku, yah, ini yang terjadi tiap hari. PR tuh bukan buat dikerjain di rumah, tapi di sekolah. jadi pagi hari adalah waktunya bertempur dengan waktu sebelum guru datang dan memeriksa prnya

"oi, Apin, sante banget, ga bkin pr?"

"Males..."

Kukenakan kembali headsetku, kututup mataku, dan kubiarkan semua keributan ini menghilang
PLUK
Seseorang menepuk pundakku

"Caesar?"

"Aizz, yang bener aja, jangan panggil aku kayak gitu disini"

"Oh iyah, Vin, sorry"

Ia mengangguk ringan lalu meletakkan tasnya.

"Kamu selalu sama ya, santai, ekspresimu bisa ditambah dikit gak Pin?"

Aku tersenyum lalu menjitak kepalanya.
Yeahh, dia teman sebangkuku, Kevin, sama sepertiku, penggila game akut. Aku dan dia sudah saling kenal sejak SMP, di game, dan janjian buat masuk SMA yang sama. alasannya sih biar bisa ngobrol dengan teman seperjuangan.

"Valerie udah siap buat hari ini?"

Dia mengangkat bahunya

"Entah, aku juga ga tau. Kamu tau kan, yang mati di perang bakal kehilangan karakternya dan di blokir dari game? Kuharap kamu udah pikir dua kali buat mengorbankan banyak orang."

Aku hanya tersenyum, lalu kembali memakai headsetku.

"Aku sudah memikirkannya...."

Kevin hanya menggeleng melihat kelakuanku

"Kamu emang cuek akut..."

The Night and The DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang