CHAPTER 2.33: Fall Of The Dragons

30 6 1
                                    

Valerie Barren, Valerie Distric, 15:35

Yue's View

"Cover samping, mereka datang dari samping, mundur perlahan!"
Aku berteriak lantang pada pasukanku, yang terus bergerak mundur perlahan, sambil sesekali mengangkat tameng mereka untuk menghindari ayunan pedang atau tulang yang sesekali muncul.
Aku menahan nafasku dari bau amis yang memenuhi udara, dan berusaha mengalihkan pandanganku dari pemandangan menjijikan di depanku.

"Rune of Punishment, take half of my soul, and cease my opposess to exist!"
Lazlo membuka kedua tangannya, dan terpekik tertahan saat sebuah aura kehitaman muncul dan menyobek tubuhnya.
Aura itu kemudian membesar dan berubah bentuk menjadi seperti ombak dan menyapu ke arah musuh.

"Tidak berguna, mereka terlalu kuat!"
Lazlo menatap dengan ngeri sembari memeluk tubuhnya sendiri. Seorang Priest segera datang dan menyembuhkan luka lukanya.

"Bukan tidak mempan, tapi seranganmu berelemen kegelapan, dan semua yang sudah mati memang lebih kuat pada elemen kegelapan..."
Viktor menjelaskan sambil terus menebaskan pedangnya. Monster yang menerima serangannya segera menjerit dan terhambur.

Ya, saat ini kami menghadapi sepasukan Abomination hasil ciptaan Yuber.
Sama seperti malam dimana dia menyerang North Wall, bedanya, pada saat itu dia membangkitkan mayat dari semua yang kami bunuh, sedangkan saat ini, dia menghabisi pasukannya sendiri dan menciptakan monster dari tubuh yang ia bunuh.

Ya, strategi gila, kejam, tapi brillian.
Baru setengah jam lalu kami masih berada di dalam ombak kemenangan, dan sekarang ombak itu bergulung, menghancurkan perahu euphoria kemenangan kami.
Alasan Joshua memanggil begitu banyak naga, dan Yuber memimpin pasukan berarmor lemah, adalah untuk dibunuh.

Kaget?
Ya, mereka melakukan semuanya agar mendapatkan bahan mentah berlimpah untuk Rune Yuber.

Sebuah strategi tak bermoral, tapi entah kenapa harus kuakui sebuah pemikiran cerdik, buktinya, sampai sekarang mereka berhasil membuat pasukanku kehilangan mental bertarung dan melemah karena kengerian yang mereka sajikan.
Darah berceceran dimana mana, monster monster dengan bentuk tidak menentu, terkadang dengan tubuh dari gabungan potongan potongan tubuh bergerak maju dengan terseok. Perlahan, tapi jelas sekali sangat kuat.
Mereka tidak akan mati dengan serangan normal yang bisa membunuh manusia biasa, dan mereka lebih kuat pada elemen kegelapan, dimana elemen itu adalah kebanyakan dari elemen true rune kami.

Moon, Punishment, Soul Eater, Semuanya berkiblat pada elemen kegelapan yang jelas sekali tidak memberikan luka serius pada mereka.

Aku terus menggunakan Shield dari Beginningku, karena Shield memiliki elemen cahaya yang efektif untuk membasmi mereka, tapi tetap saja, Shield ku tidak bisa memberikan damage sebesar Sword yang berelemen kegelapan.

"Ha.. Hahahahahah! Kesulitan?!"

"AWAS! YUBER DATANG! MENGHINDAR! ARVYN MENGHINDAR!"

TRANG!
Nyaris.
Arvyn memejamkan matanya dengan takut dibelakangku, karena dia sadar tidak mampu melarikan diri dengan jarak sesempit itu.

Beruntung aku sempat menjulurkan tanganku, menggunakan ujung panahku untuk menahan pedanganya.

Ya, Panahku, dan ujung sabit Rex.
Kami berpandangan sejenak, tapi kemudian Rex segera mengalihkan perhatiannya pada Yuber.

"Bishops, urus tua bangka yang daritadi terus mengeluarkan naga di atas, Kupikir Arvyn dan Wyatt dengan Incarnation mereka bisa menjangkau Joshua, benar?"
Ujar Rex sambil terus mengayunkan sabit raksasanya, mengimbangi gerakan dari Yuber.

Gerakannya terkesan lambat, tapi efektif.
Dia melengkungkan sabitnya, dan hanya menggerakkan pangkal sabit daripada menebaskan seluruh sabitnya.

The Night and The DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang