Sudah sepuluh tahun ini kakan Jon ngebet naik haji. Tetapi ia selalu gagal. Padahal ia sudah menempuh berbagai jalan halal.
Kegagalannya itu karena itu terlalu peduli mendengar keluhan kenalannya. Ia juga peduli dengan tetek bengekurusan desanya yang pasti sepanjang sejarah tidak akan habis.
Waktu pertama kali ia berhasil mengumpul uang. Seminggu sebelum ia mendaftar tiba-tiba madrasah yang dibangun ayah ambruk disambar cleret tahun. Kesempatan berikutnya juga tertunda gara-gara masjid yang mungkin dibangun sejak zaman wali harus pindah. Sebab terkena pelebaran jalan. Lalu ketika uang calon ONH ngumpul lagi, tiba-tiba kupingnya menangkap info kalau cukup banyak jejaka desanya ingin nikah tapi tidak punya biaya. Terpaksa ia keluarkan biaya untuk upacara nikah massal di balai desa.
Setelah itu lama ia tidak kirim kabar tentang niatnya naik haji.
Nah, ketika tahun lalu ia bilang mau naik haji. Jon pun berdoa semoga ia diberi kesempatan memenuhi panggilan Nabi Ibrahim itu.
Jon silaturahmi ke sana setelah menerima telegram bahwa ia akan mendaftar dan mau menyetor ONH ke Bank. Waktu ketemu, dengan tersenyum ia bercerita kalau naik hajinya ditunda lagi.
“Kenapa?” tanyaku.
“Aku harus menebus sertifikat tanah milik Pak Atmojo yang ditahan sebuah rumah sakit gara-gara enam bulan yang lalu ia disambar truk gandeng. Ongkos operasi plus perawatannya mencapai jutaan rupiah. Untung ia berhasil keluar dari rumah sakit itu. Ini berkat sokongan warga desa yang dapat mengumpulkan dana sebanyak separo dari seluruh ongkos. Yang separonya akan dicicil dengan tanggungan surat tanah. Nah, dua hari yang lalu tanah Pak Atmojo akan disita karena selama ini ia tidak mampu mencicil dan tidak memberi kabar.”
“Jadi ONH-mu kau oper jadi ORS. Ongkos Rumah Sakit?”
Ia mengangguk.
“Saya bersyukur karena Allah yang Bijak selalu mempertemukan aku dengan kewajiban kifayah seperti ini. Mataku masih awas dan telingaku untung masih diberi lobang sehingga info-info dari tetangga cepat masuk,” katanya los.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cak Nun - Sebuah Kumpulan Tulisan
RandomSeperti yang tertulis pada covernya, "Jangan Berhenti Pada Kata Cinta, Alamilah Getarannya . . .", ini adalah sebuah getar-getar yang mencoba mengurai cinta tak hanya sekedar dari kata, melainkan dari pengalaman kehidupan yang meluas dan mendalam, r...